Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi

a. Kondisi pekerjaan Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi. b. Sistem pendukung Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi kenaikan pangkat kedudukan. c. Pribadi pekerja Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

E. Kerangka berpikir

1. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi

Kurikulum 2013 dengan Motivasi Kerja Guru Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, guru merupakan ujung tombak pengembangan kurikulum sekaligus sebagai pelaksana kurikulum di lapangan. Efektivitas suatu kurikulum tidak akan tercapai, jika guru tidak dapat memahami dan melaksanakan kurikulum dengan baik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran Arifin, 2011:15. Oleh karena itu, dapat memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lapangan adalah suatu tujuan atau kebutuhan seorang guru yang harus terpenuhi. Disaat guru menyadari bahwa ia harus dapat mencapai kebutuhannya sebagai pelaksana Kurikulum 2013 yang baik maka disaat itu timbul motif-motif dalam dirinya untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Handoko 1992 : 9, motif adalah suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan tindakan atau bersikap tertentu. Dalam motif umumnya terdapat dua unsur pokok yaitu dorongan atau kebutuhan dan unsur tujuan. Motif-motif yang timbul dari dalam diri guru memotivasi atau mendorong dirinya untuk berperilaku ke arah tujuan tersebut agar tujuan atau kebutuhannya sebagai guru bisa tercapai. Menurut Walgito 2004:220, motivasi mempunyai 3 aspek, yaitu 1 keadaan terdorong dalam diri organisme a driving state, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan, atau karena keadaan mental seperti berpikir dan ingatan;2 perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini; dan 3 tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut. Dikarenakan ada dorongan dalam diri guru untuk dapat memenuhi kebutuhannya yaitu memahami dan melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik maka guru memperhatikan Kurikulum 2013 dan pelaksanaannya. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh objek aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu atau sekumpulan obyek. Jadi, seluruh aktifitas guru dicurahkan atau dikonsentrasikan kepada Kurikulum 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut. Guru akan mempelajari dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan acuan Kurikulum 2013. Kebutuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perhatian, adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap obyek tersebut Ahmadi, 2003: 150. Dalam proses tersebut guru telah menginterprestasi dan mengorganisaikan implementasi Kurikulum 2013 dan memberikan makna dalam dirinya mengenai implementasi Kurikulum 2013 atau guru telah mempunyai persepsi terhadap pemahaman implementasi Kurikulum 2013 karena menurut Walgito 2004: 98 perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi. Pernyataan-pernyataan tersebut dikuatkan dengan pernyataan Siagian 1989:100, bahwa apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia akan dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapannya. Pernyataan ini diperkuat dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fatimah 2009:41 bahwa persepsi terhadap profesi bidan mempunyai hubungan yang bermakna signifikan dan positif terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan Diploma III kebidanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Hubungan Persepsi Guru terhadap Pemahaman Implementasi