Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX
84
2. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pada 5 Juli 1959, dalam suatu upacara resmi di Istana Merdeka, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit
yang dikenal sebagai Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi dari dekrit tersebut, yaitu:
a. pembubaran Konstituante;
b. berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950;
c. pembentukan MPRS dan DPAS. Dengan diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959,
berarti Kabinet Parlementer Perdana Menteri Djuanda dinyatakan demisioner dan diganti oleh Kabinet Presidensial
yang langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mendapat dukungan dari
rakyat dan lembaga-lembaga negara. Kepala Staf Angkatan Darat mengeluarkan perintah harian kepada seluruh anggota
TNI untuk melaksanakan dan mengamankan dekrit tersebut. Demikian pula MA yang mem benarkan dekrit tersebut.
Adapun DPR hasil pemilu 1955 dalam sidangnya pada 22 Juli 1959 bersedia bekerja terus berdasarkan UUD 1945
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977
Gambar 4.7
Pemungutan suara di Konstituante mengenai anjuran Presiden Soekarno
untuk kembali ke UUD 1945.
Kehidupan Ekonomi Masyarakat Indonesia Pasca–Pengakuan
Kedaulatan
E
.
Zaken Kabinet •
Federal •
Undang-Undang Darurat •
APRIS •
KNIL •
NKRI •
RIS •
KNIP •
Pojok Istilah
Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan 1945-1949 sangat sulit. Setelah
pengakuan kedaulatan oleh Belanda pada 27 Desember 1949, pemerintah Indonesia mulai menitikberatkan
pada pembangunan masalah ekonomi. Berikut beberapa kebijakan yang bertujuan untuk mengubah ekonomi
kolonial menjadi ekonomi nasional.
1. Pengambilalihan De Javasche Bank Menjadi Bank Negara Indonesia
Pada Agustus 1946, Pemerintah RI secara resmi mengambil alih De Javasche Bank di Yogyakarta menjadi
Bank Negara Indonesia BNI. Pendirian bank ini diresmikan dengan keluarnya Peraturan Pengganti Undang-Undang
Perpu No. 2 tahun 1946 pada 5 Juli 1946.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
85
BNI merupakan bank umum pertama milik pemerintah sebagai wadah atau gabungan dari bank-bank yang dikuasai
pemerintah. Adapun tokoh yang diangkat sebagai gubernur BNI adalah Margono Djojohadikusumo.
2 unting afru in
Kebijakan Gunting Syafruddin dikeluarkan oleh menteri ke uangan pada Kabinet Natsir, Syafruddin
Prawiranegara pada 20 Maret 1950. Kebijakan ini mengatur tentang keharusan memotong semua uang kertas yang
bernilai Rp 2,50 ke atas menjadi dua sehingga nilainya tinggal setengah.
Melalui kebijakan Gunting Syafruddin, pemerintah berhasil mengumpulkan pinjaman wajib dari rakyat
sebesar Rp 1,6 milyar. Di samping itu, dengan kebijakan ini pemerintah berhasil mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
3 iste k n i erakan
Benteng
Sistem ekonomi Gerakan Benteng bertujuan untuk melindungi para pengusaha pribumi dari persaingan
pengusaha nonpribumi. Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan gagasan dari Dr. Soemitro Djojohadikusumo,
Menteri Perdagangan pada masa pemerintahan Kabinet Natsir. Selama tiga tahun April 1950–1953, sekitar 700
pengusaha pribumi mendapat kredit bantuan dari program ini. Namun, dalam perkembangannya ternyata usaha ini
tidak mencapai tujuan. Hal ini terjadi karena pengusaha pribumi lamban dalam usahanya. Bahkan, ada yang
menyalahgunakan bantuan pemerintah ini. Akhirnya, sistem ekonomi Gerakan Benteng mengalami kegagalan.
Setelah Kabinet Natsir jatuh, sistem ekonomi Gerakan Benteng dilanjutkan oleh kabinet penggantinya, yaitu
Kabinet Sukiman. Menteri Keuangan pada kabinet tersebut, Jusuf Wibisono, memberlakukan kebijakan
pemberian kredit kepada para pengusaha pribumi. Namun, kebijakan ini pun mengalami kegagalan.
4 en ana e itr
Selain sistem ekonomi Gerakan Benteng, pemerintahan Kabinet Natsir mengeluarkan kebijakan di bidang industri
yang dikenal sebagai Rencana Soemitro. Kebijakan ini dinamakan demikian karena yang menggagasnya adalah
Dr. Soemitro Djojohadikusumo.
u er: Album Perjuangan Kemerdekaan,
1975
a ar 4 9
Dr. Soemitro Djojohadikusumo, pencetus kebijakan ekonomi Gerakan
Benteng.
a ar 4 8
Syafrudin Prawiranegara ialah gubernur pertama Bank Indonesia.
u er: Album Perjuangan Kemerdekaan,
1975
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX
86
Gambar 4.10
Pemerintah RI mengambil alih De Javasche Bank menjadi Bank Negara
Indonesia BNI pada Agustus 1946.
Sasaran kebijakan Rencana Soemitro lebih ditekankan pada pembangunan industri dasar, antara lain pendirian
pabrik semen, pabrik pemintalan, pabrik karung, peningkatan produksi pangan, perbaikan sarana dan
prasarana pertanian, dan masalah penanaman modal asing.
5. Nasionalisasi De Javasche Bank Menjadi Bank Indonesia