Peran Indonesia dalam Dunia Internasional dan Kerja Sama Antarnegara
299
3. Pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan pada 18–25 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Dihadiri oleh
5 negara pemrakarsa dan 24 negara undangan, kecuali Rhodesia sekarang Zimbabwe yang pada saat itu sedang
mengalami kemelut politik di negaranya.
Pada Konferensi Asia-Afrika ini dibicarakan lima pokok agenda utama yang membahas kerja sama
ekonomi, kerja sama budaya, hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa
yang masih terjajah, masalah perdamaian dunia dan kerja sama inter nasional.
Kemerdekaan merupakan anugerah dari Tuhan.
Freedom is a gift from God.
Ilmu Sosial
Social Science
Dokumen utama yang dihasilkan dalam Konferensi Asia-Afrika berisi 10 prinsip yang kemudian dikenal
sebagai Dasasila Bandung, yaitu sebagai berikut. a. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan
serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB. b. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial
semua bangsa. c. Mengakui persamaan semua bangsa-bangsa.
d. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan masalah dalam negeri negara lain.
e. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk memper- tahan kan diri secara sendirian atau secara kolektif,
sesuai dengan Piagam PBB. f. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari
pertahanan kolektif dan tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
Gambar 16.2
Suasana sidang KAA 1955
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX
300
1 ss iati n
f ut ast sian ati n
a atar Be akang Pen irian
Pemimpin bangsa-bangsa Asia Tenggara membentuk suatu kerja sama regional untuk memperkuat kedudukan
dan kestabilan sosial-ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, dilangsungkan pertemuan lima menteri
luar negeri di kawasan Asia Tenggara yang diadakan di Kota Bangkok, Thailand pada 5–8 Agustus 1967.
Hasilnya, pada 8 Agustus 1967 dicapai sebuah Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh kelima menteri luar
negeri. Kelima menteri luar negeri yang menandatangani deklarasi tersebut ialah Adam Malik dari Indonesia,
Untuk mengembangkan sikap kebangsaan jawab pertanyaan berikut. Bagaimanakah dampak dilaksanakannya Konferensi Asia-Afrika bagi
kondisi politik di Indonesia? Kembangkan kecakapan personal dan sosial dengan membuat kelompok belajar yang terdiri atas murid laki-laki dan
perempuan untuk mendiskusikan materi tersebut. Bagaimana pendapat kelompokmu? Tuliskan pendapat kelompokmu tersebut pada buku
tugasmu. Kemudian, laporkan hasilnya kepada gurumu.
ktivitas sia
Peranan In nesia a a
PBB an B
B
.
u er: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977
g. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas
teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara. h. Menyelesaikan segala perselisihan internasional
dengan jalan damai sesuai dengan Piagam PBB. i. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
j. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
Khusus bagi bangsa Indonesia, konferensi Asia-Afrika membawa keuntungan yang nyata. Di antaranya, memberi
dukungan bagi pembebasan Irian Barat yang masih diduduki Belanda dan ditandatanganinya persetujuan
dwi-kewarganegaraan antara Indonesia dan Cina. Selain itu, konferensi ini telah mengilhami lahirnya Gerakan
Non-Blok.
a ar 16 3
Penandatanganan Deklarasi Bangkok yang menandai terbentuknya ASEAN
pada 5–8 Agustus 1967.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Peran Indonesia dalam Dunia Internasional dan Kerja Sama Antarnegara
301
Tun Abdul Razak dari Malaysia, Thanat Khoman dari Thailand, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Narcisco
Ramos dari Filipina. Isi deklarasi tersebut adalah kesepakatan untuk
membentuk organisasi regional di wilayah Asia Tenggara yang disebut Association of South East Asia
Nations ASEAN. Titik tolak pemikiran pembentukan
ASEAN adalah kesamaan kepentingan dan masalah yang dihadapi serta berkeyakinan bahwa peningkatan
solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara merupakan sumbangan
terciptanya perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran bersama di kawasan tersebut.
rganisasi
Berdasarkan isi Deklarasi Bangkok pada 1967, awalnya organisasi yang ada dalam ASEAN terdiri atas sidang
tahunan para menteri, pertemuan komisi, komisi-komisi tetap dan khusus, serta Sekretariat Nasional ASEAN yang
bertempat di setiap ibu kota negara anggota.
Namun, dalam Konferensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN di Bali pada 1976, susunan organisasi ASEAN
ini mengalami perubahan. Adapun perubahan tersebut, antara lain sebagai berikut.
1 Pertemuan para kepala pemerintahan summit
meeting atau Konferensi Tingkat Tinggi KTT yang
merupakan kekuasaan tertinggi dalam ASEAN. 2 Sidang tahunan menteri-menteri luar negeri
ASEAN annual ministerial meeting yang bertugas merumuskan kebijakan dan mengawasi semua
kegiatan ASEAN serta mengamati dampak politik dari semua keputusan ASEAN.
3 Sidang para menteri ekonomi yang bertugas me- rumuskan kebijakan dan kerja sama ASEAN dalam
bidang ekonomi. 4 Sidang para menteri non-ekonomi yang bertugas
merumuskan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial budaya, perburuhan, penerangan,
ilmu pengetahuan, dan teknologi. 5 Komite Khusus Standing Comitte yang bertugas
merumuskan keputusan dan menjalankan tugas ASEAN di antara sidang tahunan menteri luar negeri.
6 Komite-komite ASEAN, baik di bidang ekonomi maupun non-ekonomi.
Awalnya, keanggotaan ASEAN hanya terdiri atas lima negara.
Namun, dalam perkembangan selanjutnya, keanggotaan
ASEAN bertambah menjadi sepuluh negara. Hal ini berarti
hampir semua negara di lingkungan Asia Tenggara
masuk ke dalam organisasi ini. Berikut negara-negara yang
masuk menjadi anggota ASEAN berdasarkan kronologis waktu,
Brunei Darussalam 7 Januari 1984, Vietnam
28 Juli 1995, Laos dan Myanmar 30 November 1996,
dan Kamboja 30 April 1999.
eferensi sia
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX
302
Tokoh yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN, adalah:
1 H.R. Dharsono 1976–1978 dari Indonesia; 2 Umarjadi Notowijono 1978–1978 dari Indonesia;
3 Datuk Ali bin Abdullah 1980–1980 dari Malaysia; 4 Narciso G. Reyes 1980–1982 dari Filipina;
5 Chai Kai Yau 1982–1984 dari Singapura; 6 Phan Wannamethee 1984–1986 dari Thailand;
7 Roderick Yong 1986–1989 dari Brunei Darussalam; 8 Rusli Noor 1989–1993 dari Indonesia;
9 Dato Ajit Singh 1993–1997 dari Malaysia; 10 Rudolfo C. Severino Jr. 1998–2002 dari Filipina;
11 H.E. Ong Keng Yong 2003–2007 dari Singapura; 12 Surin Pitsuwan 2008-sekarang dari Thailand.
u er: www.sean.org
u er: Ensiklopedi Populer Anak, 1998
Bentuk Bentuk Kerja a a
1 Bi ang P itik
ASEAN sepakat akan menyelesaikan segala permasalahan melalui meja perundingan. Selain itu,
pada KTT tahun 1995 di Bangkok, ASEAN sepakat menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan
bebas nuklir.
2 Bi ang k n i
ASEAN membangun proyek bersama di negara- negara anggotanya, seperti proyek pabrik pupuk
ureaamoniak di Indonesia dan Malaysia, proyek industri tembaga di Filipina, proyek mobil mesin
diesel di Singapura, dan proyek pabrik superfosfat di Thailand. Selain itu, ASEAN sepakat membentuk
ASEAN Free Trade Area
AFTA.
a ar 16 5
Pertemuan Kepala Negara Anggota ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.
a ar 16 4
Lambang ASEAN
Di unduh dari : Bukupaket.com
Peran Indonesia dalam Dunia Internasional dan Kerja Sama Antarnegara
303
3 Bidang Sosial-Budaya
Kerja sama untuk menanggulangi bencana alam, misi kebudayaan, pertukaran pelajar dan mahasiswa,
pertukaran program acara radio dan televisi ASEAN, serta festival lagu ASEAN.
4 Bidang Pertahanan dan Keamanan
Anggota ASEAN sepakat menetapkan Asia Tenggara sebagai Kawasan Damai, Bebas, dan
Netral Zone of Peace, Freedom, and Neutrality atau ZOPFAN.
2. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB