Kelahiran Orde Baru smp9ips JelajahCakrawalSosial Nurhadi

Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi 273 Lahirnya Pemerintahan Orde Baru A .

1. Kelahiran Orde Baru

Pada 8 Oktober 1965, berbagai kelompok masya- rakat melakukan demonstrasi. Be berapa kesatuan aksi yang terbentuk pada waktu itu, antara lain Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia KAMI, Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia KAPPI, Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia KAPI, Kesatuan Aksi Wanita Indonesia KAWI, Kesatuan Aksi Guru Indonesia KAGI, Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia KASI, Kesatuan Aksi Pengemudi Becak Indonesia KAPBI, dan Kesatuan Aksi Buruh Indonesia KABI membentuk Front Pancasila. Bersama-sama dengan organisasi yang menentang PKI lainnya, Front Pancasila mengadakan rapat akbar pada 26 Oktober 1965 di Lapangan Banteng, Jakarta. Orde Baru • Tritura • • Supersemar Pojok Istilah Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977 Pada 10 Januari 1966, mahasiswa, pelajar, serta masyarakat mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat Tritura di depan gedung DPRGR. Isi Tritura tersebut, yaitu: a. bubarkan PKI; b. bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur Gerakan 30 September; c. turunkan harga. Janji penyelesaian politik yang diucapkan Presiden Soekarno dalam sidang Kabinet Dwikora, diwujudkan dengan merombak susunan Kabinet Dwikora menjadi Gambar 15.1 Rapat akbar Front Pancasila diadakan pada 26 Oktober 1965 di Lapangan Banteng, Jakarta. Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX 274 Kabinet Dwikora disempurnakan yang terdiri atas 100 orang menteri. Pada 24 Februari 1966, Kabinet Dwikora dilantik di Istana Merdeka Jakarta. Pada saat pelantikan Kabinet Dwikora inilah salah seorang mahasiswa UI yang sedang berdemonstrasi bernama Arief Rahman Hakim terkena tembakan akibat bentrokan dengan pasukan pengawal presiden. Dua hari setelah peristiwa tersebut 26 Februari 1965, Presiden Soekarno membubarkan KAMI dan menutup kampus Universitas Indonesia pada 3 Maret 1966. Tindakan Presiden Soekarno itu semakin memperuncing keadaan. Pada 11 Maret 1966, di Istana Negara dilangsungkan sidang Kabinet Dwikora yang disempurnakan. Namun, sebelum sidang berakhir, terdengar berita dari Komandan Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa, Brigjen Sabur, bahwa di luar Istana Bogor banyak pasukan yang tidak dikenal identitasnya. Mendengar laporan itu, Presiden Soekarno gusar dan menyerahkan pimpinan sidang kepada Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena. Selanjutnya, beliau bersama Wakil Perdana Menteri I Dr. Subandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh mening gal kan sidang menuju Istana Bogor. a ar 15 2 Demo mahasiswa di Gedung Sekretariat Negara dengan membawa jaket Arif Rahman Hakim yang berlumuran darah. u er: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977 u er: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977 b c a Setelah sidang selesai, tiga orang perwira TNI AD ialah Mayor Jenderal Basuki Rahmat sebagai Menteri Veteran, Brigadir Jenderal M. Yusuf sebagai Menteri Perindustrian Dasar, dan Brigadir Jenderal Amir Mahmud sebagai Panglima Kodam V Jaya menyampaikan hasil sidang Kabinet Dwikora itu kepada Letnan Jenderal Soeharto. Ketiga perwira TNI AD itu meminta izin kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor. Letnan Jenderal Soeharto mengizinkan ketiga perwira TNI AD untuk menemui Presiden Soekarno dan a ar 15 3 a Mayor Jenderal Basuki Rahmat, b Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan c Brigadir Jenderal Amir Mahmud. Di unduh dari : Bukupaket.com Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi 275 menyampaikan pesan, bahwa Letnan Jenderal Soeharto sanggup menyelesaikan kemelut politik dan memulihkan keamanan dan ketertiban di ibu kota. Presiden Soekarno memberikan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkopkamtib untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah pada 11 Maret 1966 yang dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret Supersemar. 2 urat Perinta e e as aret u erse ar Dengan wewenang yang diperoleh dari Supersemar, Letnan Jenderal Soeharto mulai melakukan tindakan- tindakan sebagai berikut. a. Membubarkan PKI termasuk ormas-ormasnya dan menyata kan nya sebagai partai terlarang pada 12 Maret 1966. b. Mengamankan 15 orang menteri Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang diduga terlibat atau bersimpati pada Gerakan 30 September. Sebagai tindak lanjut dari pembersihan Kabinet Dwikora yang Disempurnakan, DPRGR melakukan pembersihan terhadap anggotanya dengan memecat 65 orang anggotanya yang mewakili PKI dan ormas-ormasnya. Kemudian, pada 2 Mei 1966 DPRGR menyelenggarakan sidang. Hasil sidang DPRGR tersebut sebagai berikut. a. Menyatakan pimpinan DPRGR demisioner. b. Mengangkat pimpinan DPRGR yang baru, yaitu Achmad Syaichu, Laksamana Muda Laut Mursalin Daeng Mamanggung, dan Brigjen Syarif Tayeb. u er: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977 a ar 15 4 Ir. Soekarno mengumumkan pembentukan Kabinet Ampera. Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX 276 Pada 20 Juni sampai dengan 5 Juli 1966, MPRS mengadakan Sidang Umum di Jakarta. Dalam sidang tersebut, dihasilkan 24 Ketetapan MPRS tentang penataan kembali kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebelumnya, Presiden Soekarno pada 22 Juni 1966 telah menyampaikan amanat berjudul Nawaksara Sembilan Pasal. Namun, amanat tersebut dipandang MPRS tidak memuat secara jelas tentang kebijakan Presiden sebagai Mandataris MPRS mengenai peristiwa Gerakan 30 September beserta epilognya. Sebagai hasil Sidang Umum MPRS, pada 25 Juli 1966 Presiden Soekarno membentuk Kabinet Amanat Penderitaan Rakyat Ampera yang terdiri atas tiga unsur, yaitu: a. pimpinan kabinet dipegang Presiden Soekarno; b. pembantu pimpinan yang terdiri atas lima orang menteri utama yang merupakan suatu Presidium; c. anggota kabinet terdiri atas 24 menteri. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Darma, yaitu mewujudkan stabilitas politik dan menciptakan stabilitas ekonomi. Adapun program kerjanya disebut Catur Karya, yaitu sebagai berikut. a. Memperbaiki kehidupan rakyat, terutama di bidang sandang dan pangan. b. Melaksanakan pemilu dalam batas waktu sebagaimana disebut kan di dalam Tap MPRS No. XIMPRSl966, yaitu 5 Juli 1968. c. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional sesuai Tap MPRS No. XIMPRS1966. d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonial- isme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Pada 22 Februari 1967, berdasarkan Tap MPRS No. XVMPRS1966 tentang PemilihanPenunjukan wakil presiden dan tata cara pengangkatan Pejabat Presiden berlangsung penyerahan kekuasaan pemerintahan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Dengan terjadinya penyerahan kekuasaan tersebut, pada 4 Maret 1967 Jenderal Soeharto mem berikan keterangan resmi mengenai pemerintahan di hadapan sidang DPRGR, setelah sebelumnya pada 24 Februari 1967 Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI mengeluarkan kebulatan tekad untuk meng aman kan penyerahan kekuasaan tersebut. Untuk mengembangkan cara berpikir kritis, cari dari berbagai sumber mengenai pengangkatan Jend.Soeharto menjadi Presiden RI tahun 1967. Apakah sudah sesuai konstitusi atau belum? ktivitas In ivi u Di unduh dari : Bukupaket.com Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi 277 Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977 Sebagai tindak lanjut dari penyerahan kekuasaan tersebut, MPRS mengadakan Sidang Istimewa pada 7–12 Maret 1967. Dalam Sidang Istimewa tersebut, MPRS berhasil merumuskan Tap MPRS No.XXXIIIMPRS1967 tentang pencabutan kekuasaan pemerintah negara dari Presiden Soekarno dan pengangkatan Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden hingga dipilihnya presiden menurut hasil pemilu. Pada 21–30 Maret 1968, berlangsung Sidang Umum MPRS yang mengukuhkan Pejabat Presiden Jenderal TNI Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia sampai dengan terpilihnya Presiden RI hasil Pemilu. Pengambilan sumpahnya dilakukan pada 27 Maret 1968. Sejak saat itu, Soeharto secara resmi menjabat sebagai Presiden RI yang kedua.

3. Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru