Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
285
1. Pemilu 7 Juni 1999
Krisis moneter yang meluas menjadi krisis ekonomi disertai krisis kepercayaan yang mengakibatkan Soeharto
berhenti dari jabatan presiden dan menyerahkannya kepada B.J. Habibie merupakan masa transisi kehidupan
politik di Indonesia. Sidang Istimewa MPR dilaksanakan pada 10–14 November 1998 untuk melancarkan jalan
menuju reformasi politik. Agenda politik selanjutnya adalah penyelenggaraan pemilihan umum anggota DPR
pada 7 Juni 1999 yang diikuti 48 partai.
Pemilu kali ini menghasilkan beberapa partai besar, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P,
Golongan Karya Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa PKB, Partai Persatuan Pembangunan PPP, Partai
Amanat Nasional PAN, Partai Keadilan PK, dan Partai Bulan Bintang PBB. Namun, tetap belum bisa mengakhiri
peran TNIPolri dalam politik formal legislatif karena fraksi TNIPolri sudah memperoleh jatah 38 kursi DPR.
Inilah komposisi elite politik yang tersusun dan menguasai DPR untuk periode 1999–2004.
Berdasarkan hasil pemilu tersebut, disusunlah keanggotaan MPR yang berjumlah 700 orang dengan
komposisi 500 anggota berasal dari DPR dan 200 anggota lagi berasal dari seleksi Utusan Daerah dan Utusan Golongan.
Penyusunan anggota MPR ini menghasilkan 11 fraksi. Amien Rais terpilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan
Rakyat MPR dan Akbar Tanjung terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR.
2. Sidang Umum MPR RI
Sidang Umum SU MPR kemudian mengambil keputusan melalui pemungutan suara pada 19 Oktober
1999, terhadap pidato pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie yang telah disampaikan pada 16 Oktober 1999.
Hasilnya, 355 suara menolak, 322 suara menerima, 9 suara abstain, dan 4 suara tidak sah.
Hasil akhir Sidang Umum tersebut adalah melak- sanakan pemilihan presiden dan wakil presiden.
MPR menyeleksi tiga kandidat presiden, yaitu K.H. Abdurrahman Wahid Gus Dur, Megawati Soekarnoputri,
Lahirnya Reformasi
C
.
Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan
di segala bidang di suatu masyarakat atau negara.
Adanya ide untuk mereformasi Indonesia muncul setelah
Indonesia terkena dampak yang besar dalam semua
bidang akibat munculnya krisis ekonomi. Proses reformasi
diawali dengan runtuhnya pemerintahan Orde Baru
setelah Soeharto berhenti menjadi Presiden pada 21 Mei
1998.
Sumber: Sejarah Indonesia Modern
1200-2005.
Referensi Sosial
Sumber: Detik-Detik yang Menentukan, 2006
Gambar 15.12
Pidato Pertanggungjawaban Presiden Habibie
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas IX
286
dan Yusril Ihza Mahendra. Namun, Yusril menyatakan mundur dari pencalonan sebelum pemungutan suara
dilakukan. Hasilnya, Gus Dur dinyatakan sebagai pemenang dengan meraih 373 suara dan Megawati meraih
313 suara dan 5 suara lainnya abstain. Dengan demikian, Presiden ke-4 RI untuk masa bakti 1999-2004 ialah K.H.
Abdurrahman Wahid. Adapun Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Wakil Presiden RI setelah meraih 396 suara
dalam pemungutan suara mengalahkan Hamzah Haz yang hanya meraih 284 suara. Dua calon wakil presiden lainnya,
yaitu Jenderal Wiranto dan Akbar Tanjung mengundurkan diri. Pelantikan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden
Republik Indonesia dilaksanakan pada 20 Oktober 1999. Adapun pelantikan Wakil Presiden Republik Indonesia
dilaksanakan pada 21 Oktober 1999.
Selain telah berhasil mengangkat presiden dan wakil presiden yang baru, SU MPR yang berlangsung dari
1–21 Oktober 1999, juga telah berhasil menetapkan 9 ketetapan MPR dan mengamandemen UUD 1945 untuk
pertama kalinya.
a e 15 1 asi i ang u P
9 Keteta an i ang u P 1999
a P a un
asa a
1. Tap I
1999 Perubahan kelima atas ketetapan MPR
RI No. IMPR1983 tentang Peraturan Tata Tertib MPR RI.
2. Tap II
1999 Peraturan Tata Tertib MPR RI.
3. Tap III
1999 Pertanggungjawaban Presiden RI Prof.
Dr. Ing. Baharudin Jusuf Habibie. 4.
Tap IV 1999
GBHN 1999-2004. 5.
Tap V 1999
Penentuan Jajak Pendapat di Timor Timur.
6. Tap VI
1999 Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden RI. 7.
Tap VII 1999
Pengangkatan Presiden RI. 8.
Tap VIII 1999
Pengangkatan Wakil Presiden RI. 9.
Tap IX 1999
Penugasan Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia untuk Melanjutkan Perubahan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia.
Reformasi merupakan perombakan total terhadap
sistem lama. Reformation is a total
demolition of old system.
I u sia
Social Science
Di unduh dari : Bukupaket.com
Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
287
Sumber: Detik-Detik yang
Menentukan, 2006
Gambar 15.13
Mantan Presiden Habibie menyalami Abdurrahman Wahid setelah terpilih
menjadi Presiden Indonesia yang ke-4.
Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri terdapat berbagai persoalan
bangsa akibat krisis yang diwariskan, baik oleh pemerintahan Soeharto maupun Habibie. Oleh karena
itu, segera setelah pelantikannya, Presiden Abdurrahman Wahid membentuk kabinet yang kemudian diberi nama
Kabinet Persatuan Nasional. Komposisi kabinet ini merupakan gabungan dari para tokoh profesional dan
para tokoh partai pendukung pemerintahan koalisi.
Pembentukan kabinet baru tersebut disambut positif oleh masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari menguatnya
nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika hingga mencapai Rp7.000 setelah diumumkannya komposisi
kabinet tersebut. Pada masa pemerintahannya, Presiden Abdurrahman Wahid berjasa dalam menumbuhkan
kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat dan kalangan pers. Namun, pemerintahannya secara umum
belum bisa membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis ekonomi. Hal ini terlihat dari masih terpuruknya
nilai tukar rupiah terhadap dollar, meningkatnya angka pengangguran, membengkaknya jumlah utang luar negeri,
dan bertambahnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Demikian pula dengan masalah
ancaman disintegrasi bangsa di Aceh, Maluku, dan Papua, serta masalah pemberantasan KKN belum terselesaikan.
3. Dekrit 23 Juli 2001