GAMBARAN UMUM ORGANISASI Evaluasi penyajian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45 revisi tahun 2011 terhadap pelaporan keuangan organisasi nirlaba : studi kasus pada LSM Sigab.

4. Difabel Leadership Keberpihakan SIGAB terhadap Difabel tak akan pernah cukup tanpa figur kepemimpinan Difabel. Keterlibatan Difabel bukan hanya sebagai pemanfaat program-program SIGAB, namun sebagai pemimpin perubahan untuk kelompok Difabel diyakini oleh SIGAB sebagai kekuatan terbesar untuk mempimpin pergerakan perubahan tersebut. 5. Profesional Apakah organisasi masyarakat sipil Difabel dapat menjadi profesional? Inilah pertanyaan merendahkan yang akan dijawab oleh SIGAB melalui kerja nyata. Organisasi Difabel dengan pemimpin Difabel ini akan mampu membuktikan profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas. E. Strategi Program 2014-2019 Berdasarkan konsultasi dengan berbagai stakeholders serta perencanaan strategis yang SIGAB lakukan pada akhir 2013, ada beberapa situasi lokalnasional yang menjadi pertimbangan SIGAB dalam menentukan fokus program, yaitu: 1. Legislasi nasional sebagai instrumen implementasi CRDP Inisiatif penyusun RUU Disabilitas telah dimulai. Namun demikian, belajar dari pengalaman Undang-Undang No.4 tahun 1997 yang tak implementatif dan tidak komprehensif, penting untuk memastikan penguatan sisi substansi serta pelibatan Difabel dan perspektif lokal Difabel. 2. Akses terhadap hukum bagi Difabel Hasil penelitian dan capaian kerja SIGAB pada isu akses hukum bagi Difabel mengkonfirmasi kuatnya kebutuhan ketersediaan informasi hukum, pendampingan, serta sistem hukum yang lebih berpihak kepada Difabel. 3. Akses terhadap pendidikan, kesehatan serta layanan publik Di tingkat lokal, pelayanan publik serta akses terhadap pendidikan dan jaminan kesehatan masih menjadi masalah besar yang belum terjawab baik pada ranah kebijakan dan program serta layanan. 4. Penguatan kapasitas internal SIGAB serta jaringannya Agar dapat memberikan dampak yang besar terhadap beberapa isu di atas, SIGAB, dari waktu ke waktu perlu terus meng-upgrade kapasitas baik di level staf maupun kelembagaan. Penguatan tersebut juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diharapkan dapat diperluas hingga kepada jaringan SIGAB, terutama Difabel dan organisasinya sebagai aktor dan pemegang kepentingan utama. F. Strategi dalam Mewujudkan Visi dan Misi Organisasi. 1. Strategi Eksternal a. Mengembangkan prototipe masyarakat inklusi dari desa begin from village SIGAB meyakini bahwa keberhasilan perubahan yang besar berawal dari kemenangan-kemenangan untuk melakukan perubahan kecil. Desa sebagai tatanan pemerintahan di level akar rumput diyakini dapat menjadi sebuah kekuatan sekaligus bukti perubahan yang menyakinkan, bahwa inklusi adalah sebuah keniscayaan. Melalui keberhasilan pada program- program sebelumnya, hingga tahun 2019 SIGAB akan mengembangkan praktik-praktik terbaik untuk bekerja di level desa dalam rangka mendorong terbentuknya desa-desa inklusi yang akan menjadi bukti dan kekuatan perubahan di level pemerintahan yang lebih tinggi. Di desa-desa wilayah pengorganisasian inilah prototipe masyarakat inklusi, termasuk penyelenggaraan pendidikan serta berbagai layanan publik lainnya secara inklusi, termasuk penyelenggaraanpen pendidikan serta berbagai layanan publik lainnya secara inklusi akan diupayakan. b. Data dan informasi Difabilitas evidence for change Data dan informasi merupakan hal penting pendukung inisiasi perubahan. Hingga saat ini, ketersediaan data dan informasi mengenai Difabel masih sangat sedikit dan kurang terakses oleh publik. SIGAB meyakini bahwa selain berperan membantu menentukan arah advokasi bagi organisasi difabel dan masyarakat sipil lainnya serta menentukan arah kebijakan dan program bagi pemerintah, ketersediaan data dan informasi difabel akan membantu melahirkan inisiasi-inisiasi baru yang lebih inovatif dan progresif. Untuk itu, melalui pengembangan lebih lanjut www.solider.or.id, penelitian independen, penerbitan jurnal serta upaya lainnya, SIGAB akan mendukung ketersediaan data dan informasi difabilitas. c. Gerakan advokasi dan perluasan kelompok penekan yang progresif scaling up for change Ada dua level advokasi yang akan dilakukan. Yang pertama adalah advokasi yang bersifat responsive sebagai reaksi atau kasus-kasus ketidakadilan yang dihadapai oleh difabel. Sedangkan level kedua adalah advokasi yang lebih sistemik yang diharapkan akan mempunyai dampak yang lebih terstruktur hingga ke level kebijakan. Diyakini, keberadaan kelompok penekan dan jaringan yang luas merupakan kekuatan besar advokasi. Untuk itu, aktivitas advokasi juga akan dilakukan dengan pendekatan penguatan jaringan kelompok penekan difabel difabel yang lebih luas. Melalui strategi ini pula, praktik-praktik terbaik yang SIGAB lakukan akan didesakkan untuk dapat diadopsi oleh pemerintah sebagai inisiatif pendekatan terhadap isu difabilitas. 2. Strategi Internal a. Penguatan struktur dan sistem operasional organisasi Sebagai sebuah organisasi yang dinamis, salah satu tantangan internal SIGAB adalah untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja, struktur dan sistem operasionalnya. Untuk itu, adalah sebuah kebutuhan bagi SIGAB untuk terus mematangkan komponen organisasi di atas. b. Peningkatan kapasitas organisasi Organisasi yang kuat, oleh SIGAB diyakini sebagai salah satu faktor penting untuk mendukung ketercapaian visi-misi dan program-program organisasi. Untuk itu, sebagai bagian dari strategi internal, SIGAB akan terus melakukan penguatan dan pengelolaan kapasitas terhadap staf, fasilitator, relawan, peneliti, pengelolaan fundraising serta pengelolaan pengetahuan. c. Pemantapan infrastruktur dan pengembangan Dengan masih sedikitnya organisasi difabel yang dikelola secara profesional namun tetap dalam kerangka gerakan masyarakat untuk perubahan , SIGAB memandang perlu untuk menyiapkan dirinya sebagai sebuah organisasi yang matang dan menjadi tempat belajar bagi organisasi0organisasi lain untuk menjadi embrio agen gerakan inklusi berikutnya. Untuk itu, pemantapan dan pengembangan akan terus dikembangkan agar memiliki perangkat infrastruktur yang memadai. Selain itu, sebagai organisasi pembelajaran, perangkat lunak seperti kurikulum dan modul pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk pengembangan organisasi dan gerakan advokasi difabel, juga bagian lain yang sangat penting dilakukan. G. Program Aktivitas yang Telah Dilaksanakan 1. Suday morning gathering Suday morning gathering merupakan kegiatan bersama warga difabel dan masyarakat yang dilakukan pada hari Minggu pagi pukul 06.00 – 10.00 untuk menunjukkan eksistensi dan potensi warga difabel, serta untuk kampanye dan audit aksesbilitas ruang publik. 2. Diskusi bulanan Diskusi bulanan dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengurus baik, dari segi manajerial maupun pengetahuan. Pelaksanaan diskusi ini sebulan sekali di kantor SIGAB dengan partisipan Pengurus Harian dan anggota SIGAB; juga tidak jarang dihadiri oleh warga difabel di luar anggota SIGAB. Isu-isu yang diangkat dalam diskusi ini antara laun perspektif difabel, hak asasi manusia, kebijakan publik yang bersentuhan dengan difabel, kekerasan terhadap difabel, dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Program civic education Program civic education merupakan program untuk aktivis LSM dan organisasi-organisasi difabel di Yogyakarta kerja sama dengan Yayasan TIFA yang dilakukan menjelang Pemilihan Umum 2004, terdiri dari tiga kegiatan utama: Civic Education berupa pelatihan yang diikuti oleh 30 orang difabel maupun bukan difabel dari lima kabupatenkota di propinsi DIY dan bertujuan untuk mempersiapkan Pemantau Pemilu 2004. Kampanye di media masa dimaksutkan untuk menyebarluaskan hak-hak politik warga difabel kepada masyrakat terutama partai politik, calon anggota DPD, dan calon presidenwakil presiden. Dengan adanya komunikasi ini, diharapkan apanila kelak mereka memegang kendali pemerintahan, sanggp memperjuangkan kebijakan publik yang berperspektif difabel. Media yang digunakan berupa media cetak maupun elektronik. Pemantau Pemilu yang difokuskan pada berbagai pelanggaran yang berkaitan dengan hak-hak politik difabel. Pemantauan dilaksanakan di 29 TPS di 21 kecamatan di seluruh DIY. Kelompok pemantau yang menamakan diri “Kelompok Difabel Pemantau Pemilu KEDIPP 2004 DIY” ini memantau pendataan pemilih, kampanye Pemilu, masa tenang, pemungutan syara, dan penghitungan suara. Kegiatan ini dilakukan untuk Pemilu Legislatif maupun Pemilu PresidenWapres. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Advokasi menolak syarat sehat jasmani dan rohani dalam pemilu presiden 2004 Kerja sama dengan Front Nasional Anti Diskriminasi FNAD dengan aksi massa di KPU DIY dan KPU Pusat serta doa bersama Forum Persaudaraan Umat Beriman di DPRD DIY. Perjuangan ini terganjal oleh sikap politik para politisi yang suka menjegal lawan dan diskriminatif. 5. Advokasi kasus difabel netra yang menolak mengikuti tes CPNS Kerja sama Front Nasional Anti Diskriminasi FNAD untuk membela hak difabel dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004. Dalam melakukan advokasi terhadap kasus ini SIGAB menggelar serangkain kegiatan berupa: a. Aksi demonstrasi dan dialog di Badan Kepegawaian Daerah BKD Kabupaten Sleman dan DPRD Kabupaten Sleman. b. Pengiriman surat aduan kepada Menkokesra, Presiden, DPRMPR, Mendiknas, dan pejabat daerah terkait. c. Investigasi kasus bersama dengan para aktivis pers mahasiswa di Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pers Mahasiswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PPMI yang kebetulan sedang mngadakan Workshop Jurnalisme Advokasi di Yogyakarta. d. Kampanye melalui talkshow di Radio Unisi FM. e. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya surat dari Sekretariat Menkokesra yang menjanjikan bahwa pada masa selanjutnya difabel akan mendapat kesempatan aksesibilitas yang memadai. 6. Pendidikan publik Memperingati Hari Difabel Internasional yang diadakan setiap tahun sejak 2004, kegiatan antara lain berupa aksi masa, lomba kreativitas anak difabel, pentas seni, gerak jalan inklusif dengan pejabat publik, diskusi, dan seminar. Ke depan kegiatan akan difokuskan pada perencanaan program bersama pemerintah dan DPR untuk setahun berikutnya dan evaluasi program setahun sebelumnya. 7. Training Jurnalistik Bagi difabel se-Indonesia yang diikuti oleh difabel netra, difabel rungu, dan difabel daksa dari berbagai kota di Indonesia. Selain diharapkan menjadi penulis-penulis yang mandiri, para peserta juga akan diarahkan menjadi jurnalis untuk media newsletter atau majalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SOLIDER yang diterbitkan oleh SIGAB. Training ini telah dilakukan dua kali yaitu: Training jurnalistik tingkat dasar kerja sama dengan VSO Indonesia pada 25-30 Mei 2005 dan Training tingkat lanjut kerja sama dengan ABILIS Foundation pada 17-21 Februari 2007. 8. Penerbitan majalah dwi-bulanan SOLIDER Pendidikan publik terkait dengan isu difabilitas dan promosi hak-hak difabel serta untuk menunjukkan kepada masyrakat bahwa difabel pun bisa menjadi jurnalis profesional. Pada tahun 2007 didanai oleh ABILIS Foundation. 9. Pemantauan pemilihan kepala daerah Kerja sama dengan Partnership dan Koalisi Jogja Untuk Pilkada Damai dan Demokratis tahun 2005 di kabupaten Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul yang melibatkan 90 orang pemantau long term dan 350 relawan pemantau short term. Selain pemantauan Pilkada juga ada program penjaringan aspirasi masyarakat dan kontrak politik dengan para calon kepala daerah serta sosialisasi visi, misi, dan program kepala daerah terpilih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Pendampingan proses pembelajaran anak difabel di sekolah reguler Kerja sama dengan HERMUS Fond, 2004-2006 di 3 sekolah dasar yakni SDN Kaligatuk Piyungan, SDN Dlingo I, dan SDN Sendangsari Dlingo, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY dengan tujuan agar anak difabel memiliki akses pendidikan di tempat yang sama dengan anak- anak sebaya mereka. Hasilnya adalah tumbuhnya positive image terhadap difabel di kalangan guru dan orang tua murid sehingga mereka mampu memberikan perlakuan yang konstruktif serta agar anak difabel dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik di sekolah umum bersama teman-teman sebaya mereka. 11. Advokasi menolak diskriminasi dalam persyaratan Ujian Masuk UGM Kerja sama dengan Front Nasional Anti Diskriminasi tahun 2007. Kegiatannya antara lain 1 aksi protes ke UGM; 2 aksi protes di perempatan kantor POS Besar Yogyakarta; 3 pengiriman surat aduan ke Komnas HAM, Presiden, Mendiknas, dll; dan 4 Talkshow di radio dan TV lokal. Hasilnya UGM mencabut persyaratan “tidak mempunyai cacat tubuh dan kedifabel an lain yan dapat mengganggu proses belajar mengajar pada program studi pilihannya.” 12. Pendidikan politik I Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kekuatan kekuatan tawar difabel dalam pemilu 2009 di Kabupaten Sleman dan Kulonprogo, Provinsi DIY. Bekerja sama dengan Yayasan TIFA yang dilakukan menjelang Pemlihan Umum 2009, dengan kegiatan antara lain: 1 workshop penyusunan kurikulum dan modul; 2 pendidikan politik; 3 loby dengan parpol dan caleg; 4 deklarasi politik bela bangsa; 5 dialog publik jelang pemilu legistlatif; 6 workshop penyusunan strategi advokasi lanjut; 7 loby dengan DPRD terpilih; 8 konsultasi publik; 9 talkshow radio; 10 talkshow TV lokal; 11 workshop evaluasi. 13. Indonesian KIDS whellchair, training and empowerment project Kolaborasi kegiatan bersama UCP-WFH Indonesia tahun 2009-2010. Dengan kegiatan antara lain: 1 membuat buklet dan audio bookCD kampanye CRPD yang ramah bagi anak; 2 menyusun modul dan kurikulum perspektif difabel bagi pejabat publik dan tokoh masyarakat; 3 melakukan pelatihan perspektif difabel bagi pejabat publik dan tokoh masyarakat di Provinsi DIY dan 5 kabupatenkota di provinsi DIY; 4 talkshow TV dan radio untuk melakukan kampanye CRPD. 14. Disability and legal information program Bekerjasama dengan AIPJ sejak tahun 2012, beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: 1 pembuatan dan pengolahan website pusat informasi hukum dan difabilitas http:www.solider.or.id; 2 training cyber journalism; 3 diskusi komunitas tentang disabilitas dan kebijakan; 4 lomba menulis tentang disabilitas dan kebijakan; 5 kampanye publik dan penguatan jaringan bantuan hukum untuk difabel berhadapan dengan hukum; dan 7 advokasi sistem peradilan yang berpihak pada difabel. Salah satu capaian signifikan dari program ini adalah terbentuknya Jaringan Advokasi Disabilitas Indonesia JADI dalam workshop organisasi difabel dan organisasi bantuan hukum di Yogyakarta pada 20-22 Mei 2014. Dengan komposisi anggota 28 organisasi difabel difabel dan organisasi bantuan hukum yang tersebar di 11 provinsi, jaringan ini akan berkolaborasi sebagai rujukan pendampingan dan advokasi bagi difabel. 15. Pendidikan politik II Kegiatan dilakukan dalam rangka membangun partisipasi politik difabel untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan inklusif. Melalui program ini, SIGAB telah mampu memfasilitasi embrio pemilih kritis difabel di 4 provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain menghasilkan dokumentasi hasil pemantauan aksesibiltitas PEMILU 2014, program yang didukung AIESP The Asian Foundation ini juga telah menghasilkan sebuah survey perspektif Difabilitas di kalangan calon legislator 2014, buku “PEMILU dan Gerakan Politik Kaum Difabel”, serta kampanye perspektif Difabel dan penguatan partisipasi difabel dan penguatan partisipasi difabel dengan PEMILU 2014. Melalui program ini diharapkan ke depan, difabel di area program ini dapat lebih aktif mengawal kinerja legislative untuk lebih berspektif difabel. 16. Program Advokasi Adanya dukungan Core Funding oleh Asia Foundation, ada dua jenis kegiatan advokasi yang selama ini sedan dan akan terus dikembangkan. Pertama adalah advokasi dalam rangka membangun awareness dan mainstreaming difabilitas. SIGAB meyakini bahwa salah satu tahapan untuk tercapainyakesetaraan hak difabel adalah ketika difabilitas telah menjadi mainstream dalam berbagai lapis pemerintahan dan masyarakat. Untuk itu, peting untuk memfasilitasi forum-forum dimana isu terkini terkait difabilitas semakin banyak diperbincangkan oleh difabel sebagai subyek hak, maupun pihak terkait lainnya. Salah satu yang akan SIGAB laksanakan adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI doskusi rutin komunitas yang akan diselenggarakan sebulan sekali dengan mengangkat tema-tema publik yang menjadi kepentingan difabel. Selain itu, SIGAB juga akan menyelenggarakan radio online sebagai wadah berbagai informasi yang lebih luas. Kedua adalah advokasi yang bersifat responsif, contoh advokasi kasus diskriminasi, pembelaan hukum, review dan kritisi kebijakan dan lain sebagainya. Dalam hal ini, ada beberapa isu yang saat ini menjadi perhatian SIGAB untuk segera direspon, yaitu isu akses terhadap keadilan dan hukum bagi difabel, kebijakan terkait difabel di DIY PERDA difabel, PERGUB dan implementasinya, akses terhadap jaminan kesehatan masyarakat bagi difabel, serta advokasi undang- undang difabel sebagai turunan ratifikasi konvensi hak difabel. Melalui kerangka program advokasi ini pula, SIGAB telah turut mendukung inisiatif hak difabel. Melalui kerangka program advokasi ini pula, SIGAB telah turut mendukung inisiati drafting serta konsultasi RUU Disabilitas melakui workshop konsultasi RUU Disabilitas se-Jawa yang diselenggarakan pada 20-21 April 2014 dengan melibatkan organisasi-organisasi Difabel se-Jawa. 17. Pelatihan mandiri SIGAB mendefinisikan penelitian independen sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk menggali informasi terkait situasi sosial difabel. Sebagai sebuah penelitian yang independen, penelitian ini tidak terikat pada kerangka suatu disiplin tertentu, ataupun kurun waktu, serta kelompok masyarakat dan wilayah tertentu. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi SIGAB dalam menentukan agenda advokasi baik di tingkat nasionalregionalinternasional. Sedikitnya dua hasil penelitian ditargetkan dapat diterbitkan setiap tahunnya. H. Struktur Organisasi SIGAB SIGAB adalah organisasi masyarakat sipil dengan bentuk perkumpulan. Oleh karena itu, kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Anggota yang dilaksanakan setiap 5 lima tahun. Rapat Anggota bertugas dan berkewenangan untuk menyempurnakan status organisasi, menyusun program strategis, meminta pertanggungjawaban Pengurus Harian atas kinerja organisasi, dan menyempurnakan struktur organisasi serta memilih pengurus baru untuk periode 5 tahun berikutnta. Berdasarkan Rapat Anggota 2014, struktur organisasi SIGAB terdiri atas Dewan Pertimbangan dan Pengurus Harian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI A. Dewan Pertimbangan 1. Agus Surya Kawaca 2. Muhamad Imam Aziz 3. Sutomo B. Pengurus Harian dan Staf 1. Direktur Eksekutif : M. Joni Yulianto 2. Wakil Direktur : Haris Munandar 3. Manajer administrasi dan keuangan : Nur Widya H.H 4. Koordinator Advokasi dan Jaringan : Purwanti 5. Koordinator Penelitian :Muhammad Syafi’ie 6. Koordinator Desa inkusi dan : Rohmanu Pendidikan Politik Solikin 7. Koordinator DLI : M. Ismail 8. Koordinator Data dan Informasi : Brita Putri Utami 9. Koordinator Teknologi Informasi : Ananto Sulistyo 10. Staf Peneliti : Ishak Salim PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Asisten Keuangan :Muhammad Syamsudin dan Wantiyah 12. Asisten Administrasi : Tri Murniati 13. Asisten Media : Elizhabet PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Singkat Penyajian Laporan Keuangan LSM SIGAB LSM SIGAB dituntut untuk bisa mempertanggungjawabkan segala program kerja yang telah dilaksanakan kepada para donatur dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan LSM SIGAB disusun sesuai dengan keinginan dari para pendonor. Sejak tahun 2013 sampai sekarang yaitu tahun 2015 LSM SIGAB dalam mencatat transaksi menggunakan aplikasi bernama Quick Book. Aplikasi tersebut didesain untuk membantu akuntan internal di LSM SIGAB untuk membuat laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan laporan budget comparison. Akuntan internal hanya tinggal memasukkan jurnal transaksi, lalu dari aplikasi Quick Book akan secara otomatis memproses menjadi laporan keuangan. Aplikasi tersebut digunakan atas perintah dari donatur yang sekaligus memberikan aplikasi tersebut secara cuma-cuma kepada LSM SIGAB. LSM SIGAB memiliki satu orang sebagai manajer administrasi dan keuangan, dua orang sebagai asisten manajer keuangan, dan satu orang sebagai asisten manajer administrasi. Laporan keuangan LSM SIGAB dibuat melalui proses yang ada di bagan V.1. Bagan V.1 Proses Akuntansi LSM SIGAB Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB Transaksi Kasir Kas Kecil Bank Uang Muka Bukti ManajerDirektur Akuntan Internal Mencatat Transaksi Komputer Aplikasi Quick Book Laporan Keuangan: 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Aktivitas 3. Laporan ForeCash Flow 4. Laporan Budget Comparison Keterangan Bagan V.1 Proses Akuntansi LSM SIGAB : Transaksi digolongkan menjadi tiga, yaitu transaksi melalui bank, kas kecil, dan uang muka. Kasir bertugas untuk mengeluarkan kas atas dasar perintah dari atasan, lalu menyerahkan bukti transaksi kepada bagian administrasi untuk dicatat. Kemudian bukti transaksi diberikan kepada ManajerDirektur untuk mendapatkan persetujuan, dan setelah mendapat persetujuan diperintahkan kepada akuntan internal untuk menjurnal ke dalam aplikasi Quick Book, yang kemudian dari aplikasi tersebut akan memproses menjadikan laporan keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.1 Chart of Account LSM SIGAB Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB Chart of Accounts Account Type 100.001. Bank Mandiri IDR Bank 110.001. Petty Cash IDR Bank 1200. Accounts Receivable Accounts Receivable 1120. Inventory Asset Other Current Asset 1499. Undeposited Funds Other Current Asset 120.001. Activity Advances Other Asset 120.002. Activity Salary Other Asset 120.003. Piutang Other Asset 130.000. Clearing Account AR Other Asset 2000. Accounts Payable Accounts Payable 200.000. Accounts Payable Other Current Liability 210.000. Hutang Project Other Current Liability 220.000. Hutang Pajak Other Current Liability 300.000. Retained Earnings Equity 3000. Opening Bal Equity Equity 400.000. Grants Income Income 400.001. TAF001 Income 400.002. TAF002 Income 400.003 TAF003 Income 410.000. Bank Interest Income 410.001. Interest Bank Mandiri IDR Income 410.002. Interest CIMB Niaga IDR Income 5000. Cost of Goods Sold Cost of Goods Sold 500.000. Staff Salaries Expense 500.001. Direktur Expense 500.002. Wakil Direktur Expense 500.003. Program Manager Dan Advokasi Expense 500.004. Finance Manager Dan Admin Expense 500.005. Accountant Expense 500.006. Admin Assistant Expense 500.007. Manager Riset dan Pengembangan Expense 500.008. Honor Jaga Malam Expense 500.009. Honor OB Expense 500.010. Honor Kasir Expense 500.011. Honor Program Oficer DLI Expense 500.012. Honor Web Master DLI Expense 500.013. Honor Editor DLI Expense berlanjut... berlanjut… Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB Lanjutan… 500.014. Honor Asisten Staf Expense 500.015. Honor Program Officer Rohmanu Expense 500.016. Honor Asisten Program Magang Expense 510.000. Travel Costs Expense 510.001. Staff Airfare Expense 510.002. Staff Perdiem Expense 510.003. Staff Transportation Expense 510.004. Non Staff Airfare Expense 510.005. Non Staff Perdiem Expense 510.006. Non Staff Transportation Expense 510.007. Akomodasi Staf Expense 510.008. Akomodasi Non Staff Expense 520.000. HonorariumFee Expense 520.001. Consultant Expense 520.002. Researcher Expense 520.003. Resource Person Expense 520.004. Facilitator Expense 520.005. TranslatorInterpreter Expense 520.006. Note Taker Expense 520.007. Lokal Organiser Expense 520.008. Honor Disability Asisten Expense 520.009. Fee Narasumber Expense 520.010. Honor Penyiar Radio Expense 520.011. Honor Menulis Expense 520.012. Honor Kontributor Solider DLI Expense 520.013. Honor MC Expense 520.014. Honor Pengisi Acara Hiburan Expense 520.015. Honor Tenaga Kegiatan Expense 520.016. Honor CO Frontal Expense 520.017. Honor Layouter Expense 520.018. Honor Dokumentasi Expense 520.019. Honor Auditor Expense 520.020. Honor Desain Grafis Expense 520.021. Honor Editing Video Expense 530.000. Office Facilities Expense 530.001. Office Rent Expense 530.002. Office RepairMaintenance Expense 530.003. Office Utilities Expense 530.004. Office Equipment Expense berlanjut...