5
pelajaran, doa malaikat Tuhan pada saat pukul 12:00 siang atau sebelum bel istirahat berbunyi, dan diadakannya kantin kejujuran.
Sehingga didasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik mengambil judul skri
psi mengenai “PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP Stella Duce
2 YOGYAKARTA”. B.
Rumusan Masalah
Terdapat beberapa hal penting yang akan diungkap dalam skripsi ini terdiri dari kajian pengembangan pendidikan karakter, pengembangan pembelajaran
matematika, dan kajian pendidikan matematika yang terintegrasi. Ketiganya dapat diposisikan sejajar dan memiliki keserasian, dan dengan pendidikan karakter sama
sekali tidak bertentangan satu sama lain. Melihat uraian di bagian pendahuluan, maka perlu dirumuskan beberapa masalah guna memberikan fokus kajian yang
terarah dalam skripsi ini, sebagai berikut : 1.
Bagaimana Bentuk Pendidikan Karakter yang Komprehensif di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?
2. Bagaimana Model Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta? 3.
Bagaimanakah Proses Pendidikan Karakter yang terintegrasi dengan Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui bentuk pendidikan karakter yang komprehensif di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
2. Mengetahui model pembelajaran matematika kelas di VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Mengetahui proses pendidikan karakter yang terintegrasi dengan
pembelajaran Matematika di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
D. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan dalam penafsiran di kalangan pembaca terhadap istilah-istilah dalam
judul : “PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta” dengan yang penulis gunakan, penulis perlu memberikan penegasan arti dan batasan tentang arti dari beberapa istilah penting yang digunakan dalam
judul skripsi ini :
1. Karakter
Pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk baik secara eksplisit maupun implisit. Secara
umum pengertian karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa, dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari
keputusan yang ia buat.
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan dan menanamkan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki
nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius,
nasionalis, produktif, dan kreatif.
3. Proses Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Alwi. 2005:899, salah satu
pengertian proses adalah rangkaian tindakan, perbuatan atau pengelolaan yang
menghasilkan produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar Departemen Pendidikan Nasional, 2002:627. Menurut Briggs
dalam Sugandi 2008:9 pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si pebelajar sedemikian rupa sehingga si pebelajar itu memperoleh
kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Berdasarkan konsep di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa
pembelajaran adalah suatu cara, tindakan untuk mempengaruhi si pebelajar atau untuk menjadikan si pebelajar mengalami perubahan dan mendapatkan
kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Proses pembelajaran yaitu serangkaian tindakan untuk membantu si pebelajar
dalam belajar yang diikuti dengan perubahan yang terjadi dalam diri si pebelajar kea rah yang lebih baik.
4. Matematika
Matematika merupakan ilmu universal mempelajari tentang besaran, struktur ruang, bangun ruang, dan perubahan
– perubahan pada suatu bilangan yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan adalah :
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan yang berharga untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam hal
pengembangan karakter dalam pendidikan matematika.
2. Manfaat praktis
a. Bagi jajaran Dinas Pendidikan atau instansi terkait, hasil penelitian dapat
bermanfaat sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam hal
pendidikan karakter bagi siswa. b.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi para guru di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dan guru-guru yang lain sebagai
bahan menentukan kebijakan dalam program pendidikan karakter. c.
Bagi para guru, manfaat penelitian dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dan bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan
serta koreksi diri terhadap berbagai kekurangaan dalam melakukan tugasnya secara profesional, khususnya dalam pengembangan karakter
siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Karakter dan Pendidikan Karakter
1. Hakikat Karakter
Karakter saat ini tengah menjadi perbincangan yang menarik pembahasan dalam setiap bidang khususnya dalam bidang pendidikan karena pendidikan merupakan
tempat transformasi ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi, guru sebagai orang yang terlibat dalam dunia pendidikan tentu harus memahami apa yang dimaksud
dengan karakter. Ada dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur,
kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter yang burukjelek. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah
orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter a
person of character apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral Wynne dalam Sutjipto, 2011:504.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia baik berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karenanya,
karakter dikaitkan dengan sifat khas, atau kekuatan moral, atau tingkah laku seseorang Sutjipto, 2011:505.
Karakter merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Karakter