Model Pembelajaran Matematika Manfaat praktis

39 Kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup, guru: 1 membuat rangkuman atau simpulan pelajaran; 2 melakukan penilaian; 3 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan 4 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3. Evaluasi Pencapaian Belajar Teknik-teknik penilaian yang dimaksud dengan bentuk-bentuk instrumen yang dapat dikembangkan oleh guru antara lain tes tertulis, tes lisan, penilaian tugas, penilaian diri, dan lain sebagainya. Di antara teknik- teknik penilaian tersebut, beberapa dapat digunakan untuk menilai pencapaian peserta didik baik dalam hal pencapaian akademik maupun kepribadian. Teknik-teknik tersebut terutama observasi dengan lembar observasi atau lembar pengamatan, penilaian diri dengan lembar penilaian diri atau kuesioner, dan penilaian antarteman lembar penilaian antar teman. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika dapat terlihat pada tahap perencanaan yaitu dalam Silabus dan RPP, tahap pelaksanaan yaitu pada saat pembelajaran berlangsung di kelas dan pada tahap evaluasi dengan mengikutkan penilaian tentang kepribadian dan perilaku siswa yang mencerminkan nilai-nilai karakter. 4. Kerangka Berpikir Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan guru untuk membantu siswa dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Penanaman pendidikan karakter oleh guru dapat ditunjukkan dengan memberikan keteladanan yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dapat ditunjukkan oleh guru misalnya datang tepat waktu disiplin waktu, bekerja 40 keras, sopan, jujur, dan lain sebagainya. Sedangkan, nilai-nilai karakter siswa dapat dilihat dari berbagai kegiatan siswa misalnya ketika guru memerintahkan siswa mengerjakan soal, siswa terlihat bekerja keras untuk memecahkan soal tersebut. Ketika ada tugas pekerjaan rumah, jika siswa lupa mengerjakan atau mengalami kesulitan maka akan berkata jujur kepada guru. Proses penerapan dan penanaman pendidikan karakter sama dengan proses pendidikan pada umumnya dapat berjalan efektif jika didukung oleh semua komponen yang ada. Menurut Nasution dalam Djamarah 2002:142 komponen-komponen belajar terdiri dari: 1 komponen input yaitu pribadi siswa yang memiliki raw input, diantaranya IQ, bakat, minat, motivasi, kebiasaan, 2 komponen instrumental input yang berupa masukan atau fasilitas yang menunjang diantaranya berupa alat, saran, media, metode, guru, dan 3 komponen environmental input yang berupa unsur lingkungan. Untuk lebih jelasnya tentang komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Bagan 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Dimodifikasi dari Djamarah 2002 dan Arikunto 2006 Komponen raw input masukan mentah merupakan faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dalam hal ini adalah siswa. Siswa dinilai memiliki kemampuan awal entry behavior baik berupa minat, bakat dan kecerdasan. Learning teaching process merupakan cara berlangsungnya belajar dan segala hal yang mempengaruhi proses pembelajaran. Selain raw input ada faktor lain yang menunjang yaitu instrumental input dan enviromental input. Instrumental input yaitu berupa sarana dan prasarana, media, metode mengajar, guru. Arikunto 2006 juga menambahkan materikurikulum ke dalam instrumental input. Sedangkan, environmental Enviromental Input  Lingkungan keluarga  Lingkungan sekolah  Raw Input  IQ  Bakat  Minat  Motivasi  Kebiasaan  Karakter- karakter lama yang sudah dimiliki  Pengetahua n dan pengalama n lama yang sudah dimiliki Learning Teaching Process Instrumental Input  Sarana alatmedia  Metode mengajar  MateriKurikul um Output  IQ  Bakat  Minat  Motivasi  Kebiasaan  Karakter- karakter baru yang sudah dimiliki  Pengetahu an dan pengalama n baru yang sudah dimiliki