13
Berdasarkan  keempat  sumber  nilai  tersebut  di  atas,  teridentifikasi  sejumlah nilai untuk pendidikan karakter bangsa sebagai berikut ini.
Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa
No. Nilai
Deskripsi
1. Religius
Sikap  dan  perilaku  yang  patuh  dalam  melaksanakan ajaran  agama  yang  dianutnya  dan  hidup  rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku  yang  didasarkan  pada  upaya  menjadikan dirinya  sebagai  orang  yang  selalu  dapat  dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap  dan  tindakan  yang  menghargai  perbedaan agama,  suku,  etnis,  pendapat,  sikap,  dan  tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya. 4.
Disiplin Tindakan  yang  menunjukkan  perilaku  tertib  dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam  mengatasi  berbagai  hambatan  belajar  dan
tugas,  serta  menyelesaikan  tugas  dengan  sebaik- baiknya.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
7. Mandiri
Sikap  dan  perilaku  yang  tidak  mudah  tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara  berpikir,  bersikap,  dan  bertindak  yang  menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
14
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap  dan  tindakan  yang  selalu  berupaya  untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara  berpikir,  bertindak,  dan  berwawasan  yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir,
bersikap, dan
berbuat yang
menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan
penghargaan yang
tinggi terhadap
bahasa, lingkungan  fisik,  sosial,  budaya,  ekonomi,  dan
politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap  dan  tindakan  yang  mendorong  dirinya  untuk menghasilkan
sesuatu yang
berguna bagi
masyarakat,  dan  mengakui,  serta  menghormati keberhasilan orang lain.
13.  BersahabatKomunikatif Tindakan
yang memperlihatkan
rasa senang
berbicara,  bergaul,  dan  bekerja  sama  dengan  orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap,  perkataan,  dan  tindakan  yang  menyebabkan orang  lain  merasa  senang  dan  aman  atas  kehadiran
dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan  menyediakan  waktu  untuk  membaca berbagai  bacaan  yang  memberikan  kebajikan  bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap  dan  tindakan  yang  selalu  berupaya  mencegah kerusakan  pada  lingkungan  alam  di  sekitarnya,  dan
mengembangkan  upaya-upaya  untuk  memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
15
17. Peduli Sosial
Sikap  dan  tindakan  yang  selalu  ingin  memberi bantuan  pada  orang  lain  dan  masyarakat  yang
membutuhkan.
18. Tanggung jawab
Sikap  dan  perilaku  seseorang  untuk  melaksanakan tugas  dan  kewajibannya,  yang  seharusnya  dia
lakukan, terhadap
diri sendiri,
masyarakat, lingkungan  alam,  sosial,  dan  budaya,  negara  dan
Tuhan Yang Maha Esa. Sumber: Kemendiknas dalam Amasari 2012:14 dan telah dimodifikasi
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  peneliti  dapat  menarik  kesimpulan  bahwa pendidikan  karakter  adalah  pendidikan  yang  berusaha  menanamkan  dan
mengembangkan  nilai-nilai  karakter  sehingga  siswa  dapat  menerapkannya  dalam kehidupan sehari-hari.
B. Konsep Pembelajaran
1. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Menurut Syaiful 2007:61 pembelajaran  adalah  kegiatan  membelajarkan siswa, dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu
utama  keberhasilan  pendidikan.  Pembelajaran  merupakan  proses  komunikasi  dua arah,  mengajar  dilakukan  oleh  pihak  guru  sebagai  pendidik,  sedangkan  belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid. Menurut  Sugandi  2008:9,  pembelajaran  adalah  terjemahan  dari  kata
“instruction” yang berarti self instruction dari internal dan external instruction dari eksternal.  Pembelajaran  yang  bersifat  eksternal  yang  datang  dari  guru  disebut
teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip belajar  akan  sendirinya  menjadi  prinsip-prinsip  pembelajaran.  Prinsip  pembelajaran
16
merupakan  aturanketentuan  dasar  dengan  sasaran  utama  adalah  perilaku  guru. Beberapa teori mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut:
a. Usaha  guru  membentuk  tingkah  laku  yang  diinginkan  dengan  menyediakan
lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku di belajar. Behavioristik.
b. Cara  guru  memberikan  kesempatan  kepada  si  belajar  untuk  berpikir  agar
memahami apa yang dipelajari. Kognitif. c.
Memberikan  kebebasan  kepada  si  belajar  untuk  memilih  bahan  pelajaran  dan cara  mempelajarinya  sesuai  dengan  minat  dan  kemampuan  si  belajar.
Humanistik. Sugandi, 2008:9
Teori  pembelajaran  menurut  Sukamto  dalam  Sugandi  2008:10  menyatakan bahwa pembelajaran adalah penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku,
dan prinsip pengajaran dalam usaha mencapai tujuan belajar dengan penekanan pada prosedur  yang  telah  terbukti  berhasil  secara  konsisten.  Dengan  demikian  prinsip-
prinsip  pembelajaran  antara  lain  :  1  Prinsip  pembelajaran  bersumber  dari  teori behavioristik,  2  Prinsip  pembelajaran  bersumber  dari  teori  kognitif,  3  Prinsip
pembelajaran dari teori humanism, 4 Prinsip pembelajaran dalam rangka pencapaian ranah tujuan, 5 Prinsip pembelajaran konstruktivisme.
Berdasarkan  pendapat-pendapat  di  atas,  peneliti  dapat  menarik  kesimpulan bahwa  pembelajaran  adalah  suatu  kegiatan  yang  dilaksanakan  oleh  guru  sebagai
pendidik  dan  siswa  sebagai  anak  didik  dalam  kegiatan  pengajaran  dengan menggunakan sarana dan fasilitas  pendidikan  yang  ada untuk  mencapai  tujuan  yang
telah ditetapkan sebelumnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Komponen Pembelajaran
Menurut Sugandi 2008:28 pembelajaram ada taraf organisasi mikro mencakup pembelajaran  bidang  studi  tertentu  dalam  satuan  pendidikan,  tahunan,  semesteran
atau  catur  wulan.  Bila  pembelajaran  tersebut,  ditinjau  dari  pendekatan  sistem,  maka dalam  prosesnya  akan  melibatkan  berbagai  komponen.  Komponen-komponen
tersebut adalah: a.
Tujuan Tujuan  yang  secara  eksplisit  diupayakan  pencapaiannya  melalui  kegiatan
pembelajaran  adalah  “instructional  effect”  biasanya  berupa  pengetahuan,  dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam TPK.
b. Subjek belajar
Subjek  belajar  dalam  sistem  pembelajaran  merupakan  komponen  utama karena peranannya sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena peserta
didik  adalah  individu  yang  melakukan  proses  belajar  mengajar.  Sebagai  objek karena  kegiatan  pembelajaran  diharapkan  dapat  mencapai  perubahan  perilaku
pada  diri  subjek  belajar.  Untuk  itu  dari  pihak  siswa  diperlukan  aktif  dalam kegiatan  pembelajaran.  Partisipasi  aktif  subyek  belajar  dalam  proses
pembelajaran  antara  lain  dipengaruhi  oleh  kemampuan  yang  telah  dimilikinya hubungan dengan materi yang akan dipelajari.
c. Materi pelajaran
Materi  pelajaran  merupakan  komponen  utama  dalam  proses  pembelajaran karena  materi  pelajaran  akan  memberi  warna  dan  bentuk  dari  kegiatan
pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisir secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses
pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Strategi pembelajaran
Startegi  pembelajaran  menjadi  pola  umum  dalam  mewujudkan  proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penerapan  strategi  pembelajaran,  guru  perlu  memilih  model-model  yang  tepat, metode  yang  sesuai  dan  teknik-teknik  mengajar  yang  menunjang  pelaksanaan.
Untuk  menentukan  strategi  pembelajaran  yang  tepat  seorang  guru  perlu mempertimbangkan  akan  tujuan,  karakteristik  siswa,  materi  pelajaraan  dan
sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi secara maksimal.
e. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah alatwahana  yang digunakan guru dalam proses pembelajaran  untuk  membantu  penyampaian  pesan  pembelajaran.  Salah  satu
komponen  sistem  pembelajaran  berfungsi  sebagai  peningkatan  peranan  strategi pembelajaran  yang  difasilitasi  dengan  media  pembelajaran.  Sebab,  media
pembelajaran  disamping  komponen  waktu  dan  metode  mengajar.  Media digunakan  dalam  kegiatan  instruksional  antara  lain  karena  :  1  Media  dapat
memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi dapat dilihat  dengan  jelas;  2  Dapat  menyajikan  benda  yang  jauh  dari  subyek  belajar;
dan  3  Menyajikan  peristiwa  yang  komplek,  rumit,  dan  berlangsung  cepat menjadi sistematik dan sederhana sehingga mudah diikuti.
f. Penunjang
Komponen  penunjang  yang  dimaksud  dalam  sistem  pembelajaran  adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya.
Komponen  penunjang  befungsi  memperlancar,  melengkapi  dan  mempermudah terjadinya  proses  pembelajaran.  Sehingga  sebagai  salah  satu  komponen
pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
g. Evaluasi
Evaluasi  diartikan  sebagai  suatu  proses  yang  sistematis  untuk  menentukan sejauh  mana  tujuan  pengajaran  dicapai  oleh  para  siswa.  Dalam  pembelajaran,
evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh
guru untuk
mengetahui keefektifan
pembelajaran guru
perlu memperhatikan, memilih, dan memanfaatkannya.
C. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Matematika
Menurut  Ruseffendi  Erman  Suherman,  2003:16  matematika  terbentuk  sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. James
Erman  Suherman,  2003:16  mengatakan  bahwa  matematika  adalah  ilmu  tentang logika  mengenai  bentuk,  susunan,  besaran,  dan  konsep-konsep  yang  berhubungan
satu sama lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Pembelajaran  matematika  adalah  suatu  proses  atau  kegiatan  guru  matematika dalam  mengajarkan  matematika  kepada  para  siswanya  yang  terkandung  upaya  guru
untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan  kebutuhan  siswa  tentang  matematika  yang  amat  beragam  agar  terjadi  interaksi
optimal  antara  guru  dengan  siswa  dan  siswa  dengan  siswa  dalam  mempelajari matematika Suyitno, 2004:2.
Matematika  berasal  dari  bahasa  latin  manthanein  atau  mathema  yang  artinya belajar atau hal  yang dipelajari. Matematika dalam bahasa belanda disebut  wiskunde
atau  ilmu  pasti,  yang  semuanya  berkaitan  dengan  penalaran.  Pengertian  matematika dalam  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  2002  :  637  adalah  ilmu  tentang  bilangan-