HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 1.

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. merupakan produsen makanan yang berlokasi di Jakarta. Pendiri bisnis ini adalah Tan Pia Sioe. Pada tahun 1959, dia mulai mendirikan bisnis keluarga yang berbasis produksi bihun jagung yang diberi nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah. Ide pendirian perusahaan ini muncul ketika Tan ingin memproduksi makanan berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. Pada tahun 1992, PT. Tiga Pilar Sejahtera didirikan untuk pertama kalinya di Sukoharjo, Jawa Tengah yang memproduksi bihun beras dan mie kering. Perkembangan perusahaan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen. Perusahaan akhirnya membangun pabrik baru di Karang Anyar, Jawa Tengah pada tahun 1995. Untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan konsumen serta efisiensi produksi, perusahaan membangun IntegratedFood Industry yang berlokasi Sragen, Jawa Tengah pada tahun 2000. Pada tahun 2002, perusahaan juga menerapkan sistem manajemen yang canggih untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan dalam produktivitas dan efisiensi. Dalam usahanya go public, perusahaan ini berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2003 Universitas sumatera utara melalui proses akuisisi PT. Asia Inti Selera Tbk. yang merupakan produsen mie telor. Perusahaan ini juga melebarkan bisnisnya dengan mengakuisisi PT. Polymeditra Indonesia yang merupakan pemimpin dalam pasar permen dan biskuit. Beberapa produk PT.Tiga Pilar Sejahter Food Tbk. antara lain, Ayam 2 Telor Oriental, Mie Instan Superior, Mie Kremezz, Bihunku, Gulas Candy dan beberapa varian produk lainnya. Dengan perluasan bidang bisnis membuat perusahaan ini kokoh menjadi perusahaan pangan yang terintegritas di Indonesia.

2. PT.Cahaya Kalbar Tbk.

PT. Cahaya Kalbar Tbk adalah perusahaan multinasional Indonesia yang bergerak di bidang produksi makanan, khususnya industri coklat, industri kembang gula, lapisan icing, dan pengisi permen. Selain itu, perusahaan juga memproduksi dan memasok bahan untuk restoran dan industri perhotelan, serta pembuatan kue dan roti. Perusahaan yang berdiri sejak 1968 ini telah mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1996. Perusahaan memiliki tiga pabrik yaitu di beberapa daerah yaitu, Pluit Jakarta, Pontianak dan ekspansi baru di Cikarang.Perusahaan memproses minyak sawit dan kacang illipe menjadi lemak nabati khusus termasuk cocoa butter setara CBE, cocoa butter substitute CBS, cocoa butter extender CBX dan cocoa butter improver CBI, sedangkan pada pengolahan kakao, perusahaan juga membuat biji kakao menjadi bubuk dan mentega kakao untuk digunakan dalam industri makanan. Universitas sumatera utara

3. PT. Delta Djakarta Tbk.

Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel Brouerrij”. Pabrik ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga terbentuk PT. Delta Djakarta pada tahun 1970. PT. Delta Djakarta Tbk. didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan akta No. 35 tangal 15 Juni 1970. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Inspeksi Tarum Barat, Bekasi Timur-Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek Anker, Carlsberg, San Minguel dan Kuda Putih. Perusahaan juga telah melakukan difersifikasi produk dengan memeproduksi dan menjual produk minuman non alkohol dengan merek Sodaku dan Soda Ice.

4. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma. Perusahaan ini merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini kemudian diganti dengan nama Indofood pada tahun 1990. Pada tahun 1990, Indofood merintis bisnis makanan ringan melalui anak perusahaannya Seven-Up Nederland BV, perusahaan afiliasi dari PepsiCo Inc, dengan peluncuran tiga merek yaitu. Chitato, Chiki dan Universitas sumatera utara Jetz.Pada tahun 2007 merek Qtela diluncurkan untuk menembus pasar makanan ringan tradisional. Di tahun 1991, bisnis bumbu makanan mulai dari kecap, sambal dan bumbu instan mulai dirintis. Tahun 2005 PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesiadidirikan sebagai perusahaan patungan 50 milik Nestlé SA, dengan tanggung jawab untuk pemasaran produk hanya kuliner. Pada tahun 2007 Sirup Indofood mulai dikenal luas oleh masyarakat.

5. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk.

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan akta notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra,dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Pabrik bir perseroan ini terletak di Sampang Agung dan Tangerang. Perseroan ini adalah bagian dari kelompok Heinken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken Internasional Beheer B.V. transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan dalam catatan 21 atas laporan keuangan.Sesuai dengan Anggaran Dasar, perusahaan ini beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan ini melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut, produksi bir dan minuman lainnya yang relevan,pemasaran produk pada pasar lokal dan internasional,dan melakukan impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produknya.

6. PT. Mayora Indah Tbk

Universitas sumatera utara PT. Mayora Indah Tbk. merupakan kelompok bisnis yang memproduksi makanan terkemuka di Indonesia. Mayora Indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaannya secara global. Hal ini terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek- merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan yang lainnya. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977 sebagai industri biskuit rumah sederhana yang hingga sekarang mampu berkembang dengan pesat menjadi salah satu kelompok usaha yang terintegrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga ditorehkan dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4 Juli 1990. Pada tahun-tahun berikutnya perusahaan terus melakukan ekspansi cepat untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu usahanya yakni mendirikan fasilitas produksi dan beberapa kantor pemasaran yang terletak di beberapa negara di Asia Tenggara.Produk-produk Mayora dibagi menjadi beberapa lini produk dengan merek-merek terkenal, antara lain Biskuit dengan pabrik biskuit terbesar di Asia Tenggara Marie Roma, Slai O’lai, Better, Danisa dan Sari Gandum, Permen yang menjadi salah satu pelopor permen kopi dan menjadi merek permen nomor 1 di dunia Kopiko, Kis, dan Tamarin, Wafer Chocolate yang menjadi pelopor hadirnya wafer roll dan coklat pasta dengan kualitas tinggi Astor, Beng-beng, Superstar, Zuperr Keju, dan Choki-choki, Kopi yang merupakan produsen kopi instan Universitas sumatera utara terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara Torabika Brown Coffe, Torabika 3inOne, Torabika Cappucino, Mayora Nutrition Energen Oat Milk, Bubur Super BUbur, Mie Instan Mie Gelas, Minuman Vitazone, Teh Pucuk Harum dan Kopiko 78°C dan beberapa varian produk lainnya. Saat ini produk-produk tersebut telah didistribusikan ke lebih dari 52 negara di dunia seperti Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jerman, Jepang, Iran, Italia, Inggris, Spanyol, Korea Selatan, Saudi Arabia, Portugal dan beberapa negara lainnya.

7. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. didirikan dengan nama PT. Aneka Bumi Asih berdasarkan akta notaris No. 7 tanggal 16 April 1974. akta pendirian perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan Surat Keputusan No. Y.A.535823 tanggal 3 Oktober 1974 dan diumumkan dalam tambahan No. 2488 dari Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1994. Anggaran dasar perusahaan telah megalami beberapa kali perubahan. Perusahaan menjadi PT. Prasidha Aneka Niaga telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2- 3792.HT.01.04.TH.94 tanggal 1 Maret 1994.Perusahaan berlokasi di jalan Ki Kemas Rindho, Kertapati, Palembang, dan bergerak di bidang industri, pertanian, perdagangan, pemborong, pengangkutan, percetakan, jasa dan real estate. Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang pengolahan dan Universitas sumatera utara perdagangan hasil bumi. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974.

8. PT. Sekar Laut Tbk.

PT. Sekar Laut Tbk. didirikan berdasarkan akte notaris No. 120 tanggal 19 Juli 1976 dari Soetjipto, SH, notaris di Surabaya. Akte pendirian perusahaan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. Y.A.5561 tanggal 1 Maret No. 87, tambahan No. 984 tanggal 30 Oktober 1987. Perusahaan berlokasi di Jalan Jenggolo II17 Sidoarjo, Jawa Timur, dengan jumlah karyawan masing-masing 821 dan 873 orang pada tanggal 30 September 2004 dan 2003. Kantor pusat perusahaan di jalan Raya Darmo No. 23-25 Surabaya, Jawa Timur.Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan akte No. 94 tanggal 9 Juli 1997 oleh Buntario Trigis Darmawa NG, SH mengenai kenaikan modal dasar perusahaan dan penyesuaian anggaran dasar perusahaan dan penyesuaaian anggaran dasar dengan undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas. Perusahaan bergerak dalam bidang industri pembuatan kerupuk, saos tomat, sambal dan bumbu masak serta menjual produknya di dalam maupun luar negeri.

9. PT. Siantar Top Tbk.

PT. Siantar Top Tbk. didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei 1987 dari Ny. Endang Widjajanti, SH, notaris dan akta perubahannya No. 64 Universitas sumatera utara tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-5873.HT.01.01.Th.88 tanggal 11 Juli 1988 serta diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia No. 104 tanggal 28 Desember 1993, tambahan No. 5226. Anggaran Dasar perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta 31 tanggal 6 Agustus 2001dari Dyah Ambarwaty Setyoso, SH notaris di Surabaya.Perusahaan ini berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur dengan lokasi pabrik di Medan Sumatera Utara, dan Bekasi Jawa Barat. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie snack noodle, kerupuk crackers dan kembang gula candy. Persroan mulai beroperasi secara komersil pada bulan September 1989. Hasil produksi perseroan dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri. Jumlah karyawan perseroan rata-rata 6.200 karyawan untuk tahun 2004 dan 5.900 karyawan pada tahun 2003.

10. PT. Ultra Jaya Milk Tbk.

PT. Ultra Jaya Milk Tbk. didirikan oleh Akte notaris nomor 8 tertanggal 2 November 1971 kemudian berubah pada No. 71 tanggal 29 Desember 1997. Keduanya akte tersebut dicatat oleh Komar Andasasmita, SH, notaris di Bandung. Akta telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada putusan nomor 34 tanggal 27 April dan dipublikasikan dalam lembaran Negara Republik Indonesia No. 131. Perusahaan ini berlokasi di jalan Raya Universitas sumatera utara Cimarene No. 131 Pedalarang 40552, Bandung Regency. Perusahaan ini memproduksi makanan dan minuman minuman mineral bebas hama karena diproses dengan menggunakan teknik UHT Ultra Hight Temperatur, seperti susu, jus, minuman kesehatan dan tradisional serta memproduksi mentega, sari teh, sari buah tropis, susu bubuk dan pemanis susu. Perusahaan ini merupakan distribustor keju kraf yang diproduksi oleh PT. Kraf Ultrajaya Indonesia. Perusahaan ini memiliki hubungan kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional seperti Nestle, Morigana, dan lainnya.

4.2. Analisis Statistik Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.comberupa laporan keuangan dan harga saham perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel pada periode 2007-2012 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel dari penelitian ini terdiri ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas operasisebagai variabel bebas independent variabel dan returnsaham sebagai variabel terikat dependent variable. Statistik deskriptif dari variabel Universitas sumatera utara tersebut dari sampel perusahaan makanan dan minuman di BEI selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini. Sumber:Hasil pengolahan data SPSS Tabel 4.1 menunjukkan hasil output SPSS mengenai statistik deskriptif variabel penelitian pada tahun 2007 – 2012 dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 60 data. Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel sebagai berikut:

1. Return Saham Y

Return saham menggambarkan suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu portofolio. Semakin tingi return saham suatu perusahaan berarti perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rasio return saham memiliki nilai minimum -0.74 dan nilai maksimum sebesar 5.00 dengan nilai rata-rata sebesar 0,5149serta standar deviasi sebesar1.02330. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return 60 -.74 5.00 .5149 1.02330 ROA 60 .00 .77 .1203 .13825 ROE 60 .01 3.24 .2963 .51073 SIZE 60 11.26 13.84 12.0909 .61084 AKO 60 -.09 .94 .1427 .17239 Valid N listwise 60 Universitas sumatera utara

2. ROA X

1 Return on Asset digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan total asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dari Tabel 4.1 dapat diperoleh nilai minimum ROA sebesar 0,00 dan nilai maksimum ROA adalah 0,77 dengan rata-rata mean sebesar 0, 1203 dan standar deviasi sebesar 0,13825.

3. ROE X

2 Return on Equitymenggambarkan seberapa efektif perusahaan memanfaatkan kontribusi pemilik dan atau seberapa efektifnya perusahaan memanfaatkan sumber-sumber lain untuk kepentingan pemilik. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat ROE memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum 3,24. Dalam tabel tersebut juga dapat dilihat nilai rata-rata mean sebesar 0,2963 dan standar deviasi sebesar 0,51073.

4. Ukuran size perusahaan X

3 Ukuran perusahaan dapat diperoleh dengan melogaritmanaturalkan nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Total aset yang semakin besar akan meningkatkan efisiensi dari perusahaan dan memberikan prospek pertumbuhan di masa depan. Dari Tabel 4.1 dapat diperoleh nilai minimum size perusahaan adalah sebesar 11,26 sedangkan nilai maksimumnya adalah sebesar 13,84 dengan nilai mean 12,0909 dan standar deviasi sebesar 0,61084. Universitas sumatera utara

5. Arus Kas Operasi X

4 Arus kas dari aktivitas operasi merupakan aktivitas utama pendapatan perusahaan principal revenue activities dan umumnya berasal dari aktivitas dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Pada penelitian ini arus kas dibandingkan dengan total aset. Dari Tabel 4.1 dapat diperoleh nilai minimum AKO adalah sebesar -0,09 nilai maksimum 0,94, nilai mean 0,1427 dan standar deviasi sebesar 0,17239. 4.2.Uji Asumsi Klasik 4.2.1.Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal.

a.Analisis Grafik

Universitas sumatera utara Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Gambar 4.1 Uji Normalitas Dengan Analisis Grafik Histogram Dengan melihat tampilan histogram dalam Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal, yang tidak menceng skewness ke kiri ataupun ke kanan Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Gambar 4.2 menunjukkan grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal . Universitas sumatera utara

b.Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu, pengujian grafik dianjurkan dilengkapi dengan pengujian statistik, dalam hal ini dilakukan pengujian Kolmogrov-Smirnov. Dalam uji Kolmogrov-Smirnov, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu: 1 Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribisi data tidak normal, 2 Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi data normal. Hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,087 dan Tabel 4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Predicted Value N 57 Normal Parameters a,,b Mean -.4734038 Std. Deviation .43886350 Most Extreme Differences Absolute .144 Positive .144 Negative -.115 Kolmogorov-Smirnov Z 1.087 Asymp. Sig. 2-tailed .188 a.Test distribution is Normal. b.Calculated from data. Sumber:Hasil Pengolahan Data SPSS Universitas sumatera utara signifikansinya pada 0,188 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena nilai Asymp. Sig 2-tailed = 0,188 0,05. 4.2.2.Uji Heteroskedasitas Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Gambar 4.3 Grafik Sccatterplot Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Universitas sumatera utara heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi return saham berdasarkan masukan variabel independen ROA, ROE, SIZE dan AKO. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain . Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.Oleh sebab itiu, diperlukan uji statistic yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Pada penelitian ini uji statistic yang digunakan adalah uji Glejser. 4.2.3.Uji Multikolinearitas Tabel 4.3 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.033 4.529 .890 .380 LNROA .134 .173 .309 .772 .446 LNROE -.063 .136 -.161 -.461 .648 LNSIZE -1.277 1.811 -.134 -.705 .486 LNAKO -.011 .070 -.039 -.157 .876 a. Dependent Variable: absut Pada Tabel 4.3 dapat dilihat seluruh variabel memiliki tingkat probabilitas Signifikansi berada di atastingkat kepercayaan 0,05 atau 5. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas. Universitas sumatera utara Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas dengan variabel bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standar penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesisyang salah semakin besar. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, kriteria yang digunakan adalah: - Variance Inflation Factor VIF 5 = Terjadi multikolinearitas - Variance Inflation Factor VIF 5 = Tidak terjadi multikolonieritas - Tolerance 0,1 = Terjadi multikolonieritas - Tolerance 0.1 = Tidak terjadi multikolonieritas Tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwasemua variabel independen memiliki angka VIF yang tidak lebih besar dari 5, dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan tidak ada masalah multikolinieritas dalam Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Dengan Nilai Tolerance Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.636 8.102 .325 .747 LNROA -.254 .310 -.285 -.820 .419 .197 5.000 LNROE .522 .243 .652 2.147 .040 .259 3.862 LNSIZE -1.393 3.240 -.071 -.430 .670 .885 1.131 LNAKO -.272 .126 -.464 -2.160 .039 .519 1.928 a.Dependent Variable: LNRETURN Sumber:Hasil pengolahan data SPSS Universitas sumatera utara model regresi, dan berarti bahwa semua variabel bebas tersebut layak digunakan sebagai prediktor. 4.2.4.Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan Runs Test. Runs Test dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Ho : residual random acak Probabilitas 0,05 → Ho diterima Ha : residual tidak random Probabilitas 0,05 → Ho ditolak Tabel 4.5 Uji Autokorelasi dengan Run Test Universitas sumatera utara Runs Test Unstandardized Predicted Value Test Value a -.43154 Cases Test Value 28 Cases = Test Value 29 Total Cases 57 Number of Runs 26 Z -.934 Asymp. Sig. 2-tailed .351 a. Median Sumber:Hasil Pengolahan Data SPSS Dari Tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa nilaitest adalah -0,43152 dengan probabilitas 0,351 dan tidak signifikan pada 0,05 0,351 0,05 yang berarti Ho diterima,sehingga dapat disimpulkan bahwa residualrandomatau tidak terjadi autokorelasi antarnilai residual. Universitas sumatera utara Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut: Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e RETURN = 2,636 – 0,253 ROA + 0,522 ROE - 1,393 SIZE – 0,272 AKO

4.3 Persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh ROA, ROE, SIZE, dan AKO terhadap RETURN. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 17, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.636 8.102 .325 .747 LNROA -.254 .310 -.285 -.820 .419 LNROE .522 .243 .652 2.147 .040 LNSIZE -1.393 3.240 -.071 -.430 .670 LNAKO -.272 .126 -.464 -2.160 .039 Dependent Variable: LNRETURN Sumber: Hasil pengolahan data SPSS Universitas sumatera utara Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan beberapa hal berikut: 1. Konstanta sebesar 2,636 menyatakan bahwa apabila variabel independen yang terdiri dari ROA, ROE, SIZE, dan AKO bernilai nol, maka return saham perusahaan adalah sebesar 2,636. 2. Parameter beta 0,254 yang bernilai negatifpada ROA menjelaskan bahwa rasio ROA berpengaruh negatif dalam mengestimasi return saham, artinya setiap pertambahan 1 ROA akan menurunkan return saham perusahaan sebesar 0,253. 3. Parameter beta 0,522 yang bernilai positif pada ROE menjelaskan bahwa rasio ROE berpengaruh positif dalam mengestimasi return saham, artinya setiap pertambahan 1 ROE akan menaikkan return saham perusahaan sebesar 0,533. 4. Parameter beta 1,393 pada SIZE menjelaskan bahwa rasio ukuran perusahaan berpengaruh negatif dalam mengestimasi return saham, artinya setiap pertambahan 1 SIZE akan menurunkan return saham perusahaan sebesar 1,393. 5. Parameter beta 0,272 pada AKO menjelaskan bahwa arus kas operasi berpengaruh negatif dalam mengestimasi return saham, artinya setiap pertambahan 1 AKO akan menurunkan return saham perusahaan sebesar 0,272.

4.4. Pengujian Hipotesis

Universitas sumatera utara 4.4.1.Uji Simultan Uji F Uji F digunakan untuk mrngetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama simultan variabel-variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat.Pembuktian dilakukan dengan cara menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel. Dimana kriterianya yaitu, H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5, dan H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5. Tabel 5.7 Hasil Uji –F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 9.042 4 2.261 2.955 .036 a Residual 22.953 30 .765 Total 31.996 34 a. Predictors: Constant, LNAKO, LNSIZE, LNROE, LNROA b. Dependent Variable: LNRETURN Sumber: Hasil pengolahan SPSS Berdasarkan hasil SPSS diperoleh nilai sig 0.036 lebih kecildari 0.05, sehingga dapat dinyatakan H a diterima H ditolak, artinya secara bersamaan variabel- variabel bebas yaitu ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas operasi Universitas sumatera utara berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu return saham. Hasil pengujian menurut tabel adalah sebagai berikut: n = jumlah sampel = 60 k = jumlah seluruh variabel = 5 �� 1 = derajat pembilang = k-1 = 4 �� 2 = derajat penyebut = n-k = 55 Pada tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh F tabel = 2,54 F hitung F tabel = 2,955 2,54 H a diterima. Artinya secara bersamaan variabel- variabel bebas yaitu ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu return saham.

4.4.2. Uji Parsial Uji t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

2 44 120

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERIKLANAN PRINTING DAN MEDIA DI BURSA EFEK INDONESIA

0 9 21

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 31 18

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 74

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 70

Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 1 22

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Skripsi PENGARUH KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS, LABA BERSIH, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia)

0 0 14