2.8 Perhitungan Skor Gap
Penilaian Fleksibilitas suatu Supply Chain berdasarkan perhitungan yang merupakan perbedaan antara penilaian terhadap pasangan pernyataan untuk
requirement kebutuhan dan kapasitas untuk tiap parameter Fleksibilitas untuk
perhitungan ini perlu adanya suatu skala yang digunakan untuk menunjukkan kedua kondisi tersebut, skala yang digunakan untuk menunjukkan kedua kondisi
tersebut skala yang digunakan untuk menunjukkan kedua kondisi tersebut yang digunakan disini adalah skala Likert yaitu skala 1 s.d 5.
Definisi dari setiap skala untuk Kebutuhan adalah: 1. Elemen dan fleksibilitas tidak relevan untuk supply chain tersebut dan tidak
perlu dipertimbangkan. 2.
Elemen dan fleksibilitas memiliki tingkat kepentingan yang rendah. 3.
Elemen dan fleksibilitas memiliki tingkat kepentingan yang sedang. 4.
Elemen dan fleksibilitas memiliki tingkat kepentingan yang tinggi. 5.
Elemen dan fleksibilitas memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi. Definisi dari setiap skala untuk Kemampuan adalah :
1. Supply Chain tidak fleksibel untuk elemen fleksibilitas yang bersangkutan.
2. Supply Chain sangat memiliki fleksibel yang rendah untuk elemen fleksibilitas
yang bersangkutan. 3.
Supply Chain memiliki fleksibilitas yang sedang untuk elemen fleksibilitas yang bersangkutan.
4. Supply Chain memiliki Fleksibilitas yang tinggi untuk elemen fleksibilitas
yang bersangkutan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Supply Chain memiliki Fleksibilitas yang sangat tinggi untuk elemen
fleksibilitas yang bersangkutan. Perhitungan Gap atau skor fleksibilitas untuk setiap pasangan
pertanyaan dihitung sebagai berikut :
Flexibilitas = Requirement Score – Capability Score
Jika hasil pengurangan positif, maka menunjukkan bahwa perlu untuk dilakukan perbaikan terhadap elemen fleksibilitas yang bersangkutan, sedangkan bila hasil
pengurangannya negatif menunjukkan sebaliknya.
2.9 Uji Validitas
Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner yang disebar, maka dilakukan uji validitas. Apabila data valid, dilanjutkan dengan
pengujian reliabilitas. Apabila data tidak valid maka perlu ditinjau ulang pada penyusunan kuesionernya. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus
korelasi produk momen : r =
} }{
{
2 2
2 2
Yi Yi
n Xi
Xi n
Yi Xi
XiYi n
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
Dimana : r = koefisien korelasi yang di cari
n = jumlah responden X = skor tiap- tiap variabel
Y = skor total tiap responden Data bisa dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan dengan r
tabel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.10 Uji Reliabilitas