BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari perusahaan pada UD. Anggun Raya yang berlokasi di Jl. Brebek 1 D No. 23, Waru – Sidoarjo,
Jawa Timur. Pengambilan data dimulai pada bulan Januari 2011 hingga semua data yang dibutuhkan tercukupi.
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
3.2.1 Identifikasi Variabel
Sebelum melakukan penelitian, harus diidentifikasi dulu apa yang akan diteliti sehingga dapat diketahui apa yang menjadi masalah pada perusahaan.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah : a
Variabel Terikat Variabel Terikat adalah Variabel yang besarnya tergantung dari variabel
bebas, variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat fleksibilitas supply chain
b Variabel Bebas Variabel Bebas adalah Variabel yang mempengaruhi variabel terikat, dalam
penelitian ini mencakup empat dimensi yaitu Supplier System, Product Design, Product System, Delivery System
seperti yang diperlihatkan dalam Tabel 3.1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2.2 Definisi Operasional Variabel
Dengan mengetahui keempat dimensi tersebut diatas maka penelitian ini dapat dijalankan sesuai dengan definisi operasional yang digunakan. Adapun
definisi operasional dari keempat dimensi tersebut diatas yaitu: 1.
Supplier System adalah berkaitan dengan supplier yang ada di UD. Anggun Raya baik itu bahan baku maupun perjanjian pengiriman, waktu lead time.
2. Product Design adalah berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki
perusahaan untuk membuat variasi produk dan melakukan perencanaan terhadap adanya pengembangan produk.
3. Production System adalah berkaitan dengan kemampuan dari dalam
perusahaan termasuk perencanaan dan penjadwalan, perbaikan mesin. 4.
Delivery System adalah Berkaitan dengan sistem pengiriman barang yang dilakukan oleh UD. Anggun Raya., untuk memenuhi permintaan pesanan yang
menjadi pertimbangan disini termasuk waktu pengiriman, alat transportasi yang digunakan, waktu pemesanan hingga barang sampai kepelanggan, dan
jangkauan pengiriman.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 3.1 Parameter-parameter fleksibilitas supply chain yang sesuai dengan kondisi supply chain di UD. Anggun Raya
No Parameter-parameter
1. Supplier system
a. Perusahaan memiliki lebih dari satu pemasok untuk setiap produk
b. Sebagian besar produk memiliki kapasitas persediaan yang besar
c. Sebagian besar pemasok mampu memproduksi produk dalam jumlah yang besar
dalam waktu yang relatife singkat d.
Mamiliki bermacam-macam model transportasi untuk pengiriman produk dari pemasok
e. Secara teknis dan ekonomis mampu mengirim beberapa produk dalam sekali
pengiriman dari pemasok ke perusahaan f.
Jumlah pesanan kecil maupun jumlah pesanan banyak selalu ada g.
Pemasok mampu mengirim permintaan yang mendesak dengan lebih cepat dan biaya murah
2. Product Design
a. Ketika produksi menurun, sebagian pekerja bias difungsikan di divisi lain
b. Dengan biaya rendah, outsourcing kegiatan pengembangan produk dapat dilakukan
c. Tim pengembangan produk memiliki kemampuan mengembangkan beragam
produk dengan tipe dan spesifikasi yang berbeda d.
Ketika desain baru membutuhkan material baru, mudah untuk mendapatkan konfirmasi kemampuan pemasok untuk memasok material baru
3 Production System
a. Ada beragam fasilitas produksi yang terletak di lokasi yang berbeda
b. Ketika total permintaan tidak dapat dipenuhi oleh kapasitaskemampuan gudang,
mudah untuk melakukan outsourcing c.
Fluktuasi dalam permintaan dapat diatasi dengan kerja lembur d.
Sebagian besar pekerja adalah multi-terampil, sehingga mereka dapat mudah beralih dari satu pekerjaantugas lain
e. Mesin adalah serbaguna sehingga dapat mengolah tugaspekerjaan yang berbeda
f. Biaya merubah jadwal produksi rendah, sehingga perubahan jadwal dapat
diselesaikan dalam waktu yang cepat
4. Delivery System
a. Memiliki model transportasi yang berbeda untuk pengiriman produk ke pelanggan
b. Secara teknis dan ekonomis mampu mengirim beberapa produk dalam sekali
pengiriman dari perusahaan ke pelanggan c.
Dapat melakukan pengiriman walaupun dalam jumlah yang kecil d.
Jika ada permintaan mendadak, perusahaan dapat mengirimkan produk dengan memilih model transportasi yang lebih cepat
e. Dapat mengirimkan pesanan ke pelanggan lebih dari satu gudang atau pabrik,
berguna untuk memuaskan pelanggan f.
Perusahaan merancang jadwal pengiriman lebih awal, sehingga pelanggan dapat mengubah jumlah, tipe, danatau tanggal jatuh tempo pengiriman dalam periode
yang singkat
3.3 Metode Pengumpulan Data
Suatu penelitian didukung oleh data yang akurat untuk menunjang agar dapat mencapai tujuan penelitian yang optimal. Yang dilakukan pada tahap ini
adalah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Berdasarkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
cara untuk memperoleh data penelitian, data dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
3.3.1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari penelitian secara langsung dengan cara menanyakan ke sumber yang memberikan informasi. Pengumpulan
data primer bisa dilakukan dengan beberapa macam cara antara lain : 1.
Pengamatan observasi Yaitu pengumpulan data pada waktu penelitian dengan melakukan
pengamatan langsung pada obyek untuk mendapatkan gambaran dan keadaan yang sebenarnya.
2. Wawancara interview
Yaitu pengambilan data waktu penelitian dengan melakukan system Tanya jawab langsung dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan masalah
yang diteliti yaitu pada bagian logistik, bagian rancang bangun, bagian produksi dan bagian penjualan.
3. Daftar Pertanyaan angketkuisioner
Yaitu pengumpulan data melalui kuisionerpenyebaran kepada responden, dalam hal ini pihak manajemen perusahaan yang terlibat secara langsung
terhadap obyek yang bersangkutan dan masalah yang dikaji. Pengumpulan data dengan kuisioner perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :
− Karena responden menuangkan pendapat secara tertulis, kuisioner tidak
sesuai untuk mengumpulkan data yang bersifat sensitive.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
− Penggunaan kuisioner tepat apabila responden mempunyai pengetahuan
yang memadai dan kemampuan yang cukup.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen tertulis.
Didalam penelitian ini yang termasuk dalam data sekunder adalah pengambilan data kuantitatif tentang supply chain langsung dari UD. Anggun Raya. Disini
diambil data-data mengenai kemampuan yang dimiliki oleh UD. Anggun Raya berdasarkan parameter-parameter fleksibilitas Supply Chain yang telah ditentukan
terlebih dahulu, untuk beberapa parameter yang tidak bisa langsung diperoleh maka dilakukan proses perhitungan dari data-data yang berhubungan untuk
memperoleh nilai-nilai parameter yang dimaksud. Data-data ini mengenai kemampuan yang dimiliki oleh UD. Anggun Raya ini ditujukan kepada kepala
bagian logistik, bagian rancang bangun, bagian produksi dan bagian penjualan yang bersangkutan dengan dimensi fleksibilitas Supply Chain.
3.4. Metode Pengolahan Data
Data yang telah digunakan kemudian diolah sesuai dengan literatur yang digunakan yaitu dengan melakukan pengukuran fleksibilitas supply chain
melalui empat dimensi yaitu delivery system, production system, product design, dan supplier system
. Hasil pengolahan data tersebut dianalisis untuk mengetahui parameter-parameter mana yang memerlukan perbaikan dan parameter mana yang
dipertahankan. Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.1. Pengujian Kuisioner
Data yang masuk dari hasil kuisioner akan diuji dahulu kevalidan dan reliabilitasnya. Adapun pengujian kevalidan dan reliabilitas diterangkan sebagai
berikut : 3.4.1.1.Uji Validitas
Suatu kuisioner dikatakan valid sah jika pertanyaandalam kuisioner tersebut telah tepat atau apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur dalam kuisioner tersebut. Uji validitas dilakukan setelah penyebaran kuisioner diuji dengan rumus korelasi
produk momen : r =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
] Y
Y N
][ X
X N
[ Y
X XY
N
2 2
2 2
3.4.1.2 Uji Reliabilitas suatu kuisioner dikatakan reliable jika jawaban dari seseorang responden
terhadap pertanyaan-pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, maka dengan uji ini diketahui apakah suatu alat ukur dalam hal ini kuisioner
konsisten atau tidak. Jika tidak maka perlu membuat kuisioner baru.
−
−
=
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ
b
k k
r
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.2. Pembobotan Keempat Dimensi dan Parameter-parameter Fleksibilitas Supply Chain
Teknik pembobotan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan peranan dari tiap dimensi dan tiap parameter-parameter
fleksibilitas supply chain adalah Analytical Hierarchy Process AHP. Adapun urutan penyelesaian pembobotan dengan menggunakan metode
AHP adalah sebagai berikut : 1.
Menyusun matrik perbandingan berpasangan 2.
Menyusun perbandingan hasil normalisasi 3.
Uji konsistensi, dengan menghitung : a.
Prioritas
maks
λ =
∑
n X
Y
b. Consistency Index CI
CI = 1
− −
n n
maks
λ
c. Consistency Ratio CR
CR = RI
CI , matrik konsisten jika CR 0.10
3.4.3. Perhitungan Gap
Penilaian fleksibilitas suatu supply chain dilakukan berdasarkan : 1.
Perhitungan gap yang merupakan suatu supply chain dilakukan berdasarkan pasangan pernyataan untuk kebutuhan requiremqnt dan kemampuan
capability untuk tiap parameter fleksibilitas Fleksibilitas = Nilai Kebutuhan – Nilai Kemampuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jika hasil pengurangan positif maka menunjukkan bahwa perlu untuk dilakukan perbaikan terhadap elemen fleksibilitas yang bersangkutan,
sedangkan bila hasil pengurangannya negatif menunjukkan sebaliknya. 2.
Dilakukan perhitungan gap yang sudah mempunyai bobot dengan mengalikan gap yang diperoleh masing-masing dengan bobot dari tiap-tiap parameter
tersebut. Dimana semakin besar nilai gap terbobot suatu kriteria, berarti semakin perlu dilakukan perbaikan terhadap kriteria tersebut.
3.4.4. Pemetaan Mapping Parameter-parameter Fleksibilitas
Pemetaan parameter-parameter fleksibilitas dilakukan berdasarkan nilai gap terbobotnya kedalam 4 kuadran model penilaian fleksibilitas supply chain. 4
model penilaian fleksibilitas supply chain : I.
Watched Condition II.
Unmatched Condition Over Design System III.
Matched Condition IV.
Unmatched Condition Flexibilityis too low Dimana kondisi I dan III adalah kenyataan yang menunjukkan keadaan
seimbang yakni antara kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki akan fleksibilitas sebanding. Kondisi II dan IV menggambarkan keadaan yang bermasalah dan
memerlukan penanganan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.5. Metode Analisa Data
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dianalisis dari dimensi fleksibilitas Supply Chain yaitu delivery system, production system,
product design dan supplier system untuk mengetahui parameter-parameter mana
yang memerlukan perbaikan dan parameter mana yang dipertahankan. Analisis data dilakukan dari hasil pemetaan parameter-parameter fleksibilitas kedalam
empat kuadran model penilain fleksibilitas Supply Chain.
3.4.6. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini akan ditarik suatu kesimpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian yang dilakukan, selain itu juga diberikan beberapa saran atau
masukan bagi perusahaan untuk kemajuan perusahaan maupun penelitian selanjutnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.5. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Untuk memberi gambaran tentang langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan maka dibuat diagram berikut :
B
Studi Lapangan Studi Pustaka
Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Penelitian
Identifikasi variabel
Pengumpulan Data : Penyusunan Kuisioner berdasarkan 4 parameter yaitu
Supplier System, Product Design, Production System,
Delivery System. Standar Kriteria nilai fleksibilitas
supply chain yang telah di tentukan oleh perusahaan
Penyebaran Kuisioner
Uji Validitas
Valid ?
Uji Reliabilitas
A
Ya Tidak
Mulai
Buang Data Yang
Tidak valid Sisa Data
Pengembalian kuisioner Pengolahan Data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
A
Reliabel ?
Perhitungan nilai Gap Kebutuhan dan
Kemampuan fleksibilitas Supply Chain
Perhitungan Data Pembobotan AHP
Pengolahan Data Uji Konsistensi
CR 0.1 ?
Ya
Tidak
Penilaian Gap Terbobot
Analisa Nilai Tingkat Fleksibilitas Supply Chain
dan Prioritas Perbaikan
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran Ya
Tidak
B
Pembuatan Mapping Parameter fleksibilitas
Gambar 3.1 Langkah-langkah pemecahan masalah
Selesai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penjelasan Langkah-langkah Pemecahan Masalah: 1.
Mulai 2.
Studi Lapangan Studi pendahuluan dilakukan pada awal penelitian untuk lebih memahami
kondisi lapangan yang akan diteliti, sehingga akan memudahkan jalannya penelitian yang akan dilakukan dan sesuai dengan tujuan penelitian.
3. Studi Pustaka
Studi kepustakaan yang dilakukan sebagai sarana pembantu pengumpulan informasi yang berkaitan dengan permasalahan. Studi kepustakaan ini
diperoleh dari literature-literatur seperti text books, jurnal yang membahas tentang metode-metode yang digunakan dan dari penelitian-penelitian yang
telah ada sebelumnya. 4.
Perumusan Masalah Dari hasil pengamatan tadi, kemudian dibuat rumusan masalah mengenai
pengukuran fleksibilitas yang dimiliki perusahaan, sejauh mana mampu mengatasi fluktuasi-fluktuasi yang akan terjadi dan yang mungkin
dihadapinya. 5.
Penetapan Tujuan Penelitian Dengan rumusan masalah tersebut, kemudian dibuat beberapa tujuan
penelitian sebagai dasar dilakukannya penelitian ini. 6.
Identifikasi Variabel Pada langkah ini akan diidentifikasikan variable-variabel yang akan digunakan
untuk pengukuran fleksibilitas supply chain serta variable parameter yang sesuai dengan kondisi supply chain yang dimiliki oleh UD. Anggun Raya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Pengumpulan Data
Berisikan penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisa. Pengumpulan data ini meliputi data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari penelitian secara langsung dengan cara menanyakan kesumber yang memberikan sumber informasi.
Pengumpulan data primer bisa dilakukan dengan beberapa macam cara antara lain :
− Pengamatan
Yaitu pengumpulan data pada waktu penelitian dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek untuk mendapatkan gambaran dan
keadaan yang sebenarnya. −
Wawancara Interview Yaitu pengambilan data waktu penelitian dengan melakukan sistem
tanya jawab secara langsung dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti yaitu pada bagian logistic,
bagian rancang bangun, bagian produksi dan bagian penjualan. −
Daftar Pertanyaan angketkuisioner Yaitu pengumpulan data melalui kuisionerpenyebaran kepada
responden, dalam hal ini pihak manajemen perusahaan yang terlibat secara langsung terhadap obyek yang bersangkutan dalam masalah
yang dikaji. Data penelitian yang termasuk data primer adalah :
1. Hasil dari kuisioner data kuantitatif dimensi fleksibilitas supply chain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Hasil dari kuisioner untuk kondisi kebutuhan dan kemampuan tiap
parameter fleksibilitas supply chain. 3.
Hasil dari kuisioner AHP.
8. Penyusunan Kuisioner
Pada tahap ini dilakukan penyusunan pertanyaan kuisioner yang akan dibagikan kepada pihak-pihak tertentu yang mengetahui tentang objek
penelitian ini, pertanyaan disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami. Penyebaran Kuisioner
Penyebaran kuisioner dilakukan secara tiga tahap, yaitu: -
Kuisioner untuk mendapatkan data kuantitatif objektif yang didapatkan dari proses wawancara dengan setiap kepala bagian yang bersangkutan
dengan dimensi fleksibilitas supply chain. -
Kuisioner untuk mendapatkan data kualitatif subjektif dengan menggunakan skala 1-5 untuk kondisi kebutuhan dan
kemampuankapabilitas untuk tiap fleksibilitas tiap parameter, yang nantinya akan dibandingkan antara keduanya.
- Kuisioner yang ketiga adalah kuisioner pembobotan. Pada tahap ini juga
terbagi menjadi: a.
Kuisioner yang digunakan untuk membandingkan tiap-tiap dimensi dalam fleksibilitas supply chain.
b. Kuisioner yang digunakan untuk membandingkan tiap-tiap parameter
dalam satu dimensi di dalam fleksibilitas supply chain.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen
tertulis . didalam penelitian ini yang termasuk dalam data sekunder adalah pengambilan data kuantitatif tentang supply chain langsung dari UD.
Anggun Raya. Disini diambil data-data mengenai kemampuan yang dimiliki oleh UD. Anggun Raya berdasarkan parameter-parameter
fleksibilitas supply chain yang telah ditentukan terlebih dahulu, untuk beberapa parameter yang tidak bisa langsung diperoleh, maka dilakukan
proses perhitungan dari data-data yang berhubungan untuk memperoleh nilai parameter yang dimaksud.
9. Pengembalian Kuisioner Setelah dilakukan penyebaran kuisioner, proses selanjutnya adalah
pengembalian kuisioner. Perlu waktu beberapa hari dalam proses ini dikarenakan ada pekerja yang tidak hadir pada waktu pengembalian kuisioner
ini. Sampai pada tahap ini penyusunan data kuisioner dilakukan untuk mempersiapkan proses pengolahan data pada proses selanjutnya.
10. Uji Validitas Suatu kuisioner dikatakan valid sah jika pertanyaandalam kuisioner tersebut
telah tepat atau apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur dalam kuisioner tersebut. Uji
validitas dilakukan setelah penyebaran kuisioner diuji dengan rumus korelasi produk momen :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
r =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
] Y
Y N
][ X
X N
[ Y
X XY
N
2 2
2 2
11. Uji Reliabilitas suatu kuisioner dikatakan reliable jika jawaban dari seseorang responden
terhadap pertanyaan-pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, maka dengan uji ini diketahui apakah suatu alat ukur dalam hal ini
kuisioner konsisten atau tidak. Jika tidak maka perlu membuat kuisioner baru.
−
−
=
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ
b
k k
r
12. Pengolahan Data Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data berdasarkan langkah-
langkah dibawah ini: a.
Menghitung bobot parameter Teknik pembobotan yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kepentingan dan peranan dari tiap dimensi dan tiap parameter-parameter fleksibilitas supply chain adalah Analytical Hierarchy Process AHP.
Adapun urutan penyelesaian pembobotan dengan menggunakan metode AHP adalah sebagai berikut :
4. Menyusun matrik perbandingan berpasangan
5. Menyusun perbandingan hasil normalisasi
6. Uji konsistensi, dengan menghitung :
d. Prioritas
maks
λ =
∑
n X
Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
e. Consistency Index CI
CI = 1
− −
n n
maks
λ
f. Consistency Ratio CR
CR = RI
CI , matrik konsisten jika CR 0.10
b. Menentukan gap tingkat fleksibilitas antara kemampuan dan kebutuhan
perusahaan Penilaian fleksibilitas suatu supply chain dilakukan berdasarkan :
Perhitungan gap yang merupakan suatu supply chain dilakukan berdasarkan pasangan pernyataan untuk kebutuhan requiremqnt dan
kemampuan capability untuk tiap parameter fleksibilitas.
c. Pembuatan grafik gap kebutuhan dan kemampuan parameter
d. Menghitung gap terbobot dan prioritas perbaikan
Dilakukan perhitungan gap yang sudah mempunyai bobot dengan mengalikan gap yang diperoleh masing-masing dengan bobot dari tiap-tiap
parameter tersebut. e.
Pembuatan grafik gap terbobot kebutuhan dan kemampuan parameter f.
Pembuatan peta mapping kuadran fleksibilitas Pemetaan parameter-parameter fleksibilitas dilakukan berdasarkan nilai
gap terbobotnya kedalam 4 kuadran model penilaian fleksibilitas supply chain
. 4 model penilaian fleksibilitas supply chain : Fleksibilitas = Nilai Kebutuhan – Nilai Kemampuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
I. Watched Condition
II. Unmatched Condition Over Design System
III. Matched Condition
IV. Unmatched Condition Flexibilityis too low
Dimana kondisi I dan III adalah kenyataan yang menunjukkan keadaan seimbang yakni antara kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki akan
fleksibilitas sebanding. Kondisi II dan IV menggambarkan keadaan yang bermasalah dan memerlukan penanganan.
g. Menghitung nilai tingkat fleksibilitas supply chain
h. Pembuatan grafik nilai tingkat fleksibilitas
13. Analisa Hasil dan Pembahasan Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, kemudian dianalisis dari
dimensi fleksibilitas supply chain yaitu delivery system, production system, product design,
dan supplier system untuk mengetahui parameter-parameter mana yang memerlukan perbaikan dan parameter mana yang dipertahankan.
Analisis data dilakukan dari hasil pemetaan parameter-parameter fleksibilitas kedalam empat kuadran model penilaian fleksibilitas supply chain.
14. Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini akan ditarik suatu kesimpulan secara keseluruhan dari hasil
penelitian yang dilakukan, selain itu juga diberikan beberapa saran atau masukan bagi perusahaan untuk kemajuan perusahaan maupun penelitian
selanjutnya. 15. Selesai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.11 Analisa Nilai Tingkat Fleksibilitas Supply Chain dan Prioritas Perbaikan