3.4.1. Pengujian Kuisioner
Data yang masuk dari hasil kuisioner akan diuji dahulu kevalidan dan reliabilitasnya. Adapun pengujian kevalidan dan reliabilitas diterangkan sebagai
berikut : 3.4.1.1.Uji Validitas
Suatu kuisioner dikatakan valid sah jika pertanyaandalam kuisioner tersebut telah tepat atau apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut
mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur dalam kuisioner tersebut. Uji validitas dilakukan setelah penyebaran kuisioner diuji dengan rumus korelasi
produk momen : r =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
] Y
Y N
][ X
X N
[ Y
X XY
N
2 2
2 2
3.4.1.2 Uji Reliabilitas suatu kuisioner dikatakan reliable jika jawaban dari seseorang responden
terhadap pertanyaan-pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, maka dengan uji ini diketahui apakah suatu alat ukur dalam hal ini kuisioner
konsisten atau tidak. Jika tidak maka perlu membuat kuisioner baru.
−
−
=
∑
2 1
2 11
1 1
σ σ
b
k k
r
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.2. Pembobotan Keempat Dimensi dan Parameter-parameter Fleksibilitas Supply Chain
Teknik pembobotan yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan peranan dari tiap dimensi dan tiap parameter-parameter
fleksibilitas supply chain adalah Analytical Hierarchy Process AHP. Adapun urutan penyelesaian pembobotan dengan menggunakan metode
AHP adalah sebagai berikut : 1.
Menyusun matrik perbandingan berpasangan 2.
Menyusun perbandingan hasil normalisasi 3.
Uji konsistensi, dengan menghitung : a.
Prioritas
maks
λ =
∑
n X
Y
b. Consistency Index CI
CI = 1
− −
n n
maks
λ
c. Consistency Ratio CR
CR = RI
CI , matrik konsisten jika CR 0.10
3.4.3. Perhitungan Gap
Penilaian fleksibilitas suatu supply chain dilakukan berdasarkan : 1.
Perhitungan gap yang merupakan suatu supply chain dilakukan berdasarkan pasangan pernyataan untuk kebutuhan requiremqnt dan kemampuan
capability untuk tiap parameter fleksibilitas Fleksibilitas = Nilai Kebutuhan – Nilai Kemampuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jika hasil pengurangan positif maka menunjukkan bahwa perlu untuk dilakukan perbaikan terhadap elemen fleksibilitas yang bersangkutan,
sedangkan bila hasil pengurangannya negatif menunjukkan sebaliknya. 2.
Dilakukan perhitungan gap yang sudah mempunyai bobot dengan mengalikan gap yang diperoleh masing-masing dengan bobot dari tiap-tiap parameter
tersebut. Dimana semakin besar nilai gap terbobot suatu kriteria, berarti semakin perlu dilakukan perbaikan terhadap kriteria tersebut.
3.4.4. Pemetaan Mapping Parameter-parameter Fleksibilitas