Tabel 3.5 45
melayangkan surat pengambilalihan KBS ke Kementerian Kehutanan. Bambang menjelaskan, kondisi perusahaan daerah PD yang berada di bawah bendera pemkot
cukup sehat. Untuk itu, Bambang mengatakan bahwa secepatnya pemkot kembali melayangkan surat serupa ke Kementerian Kehutanan. Meski begitu, Bambang
mengaku butuh dana besar jika KBS menjadi PD. Sebab, kondisinya sekarang cukup kacau sehingga butuh investasi besar untuk pemulihan. Meski begitu, jika menjadi
PD, fungsi KBS sebagai lembaga konservasi tidak bakal dihilangkan. Sumber : Jawa Pos
3.2. Kategorisasi Objektivitas Pers
Dari berita kematian satwa kebun binatang surabaya yang dianalisa sebagai obyek dari penelitian ini kemudian penulis mengklasifikasikannya berdasarkan
kategori yang telah dibuat dan disesuaikan agar diperoleh hasil yang akurat, karena validitas metode dan hasil-hasilnya sangat bergantung dari kategori-kategorinya.
Dengan demikian penelitian menggunakan kategorisasi yang digunakan oleh Rachma Ida, PhD.
Kategorisasi obyektivitas pemberitaan menurut Rahma Ida
Kriyantono, 2006 : 244.
3.2.1. Akurasi pemberitaan, yaitu kejujuran dalam pemberitaan. Meliputi :
1 Kesesuaian judul dengan isi berita. Ini menyangkut aspek relevansi, yaitu
apakah kalimat judul utama bukan subjudul merupakan bagian dari
Tabel 3.5 46
kalimat yang sama pada isi berita atau kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita. Dengan demikian ada dua kategori :
a Sesuai, yaitu bila judul merupakan bagian dari kalimat yang sama
pada isi berita atau kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita. b
Tidak sesuai, bila judul bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita, atau bukan merupakan kutipan yang jelas-jelas
ada dalam isi berita. 2
Pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa. Ini untuk melihat akurasi fakta atau opini. Terdapat dua kategori:
a Mencantumkan waktu, yaitu bila berita mencantumkan waktu, bisa
tanggal, kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya sekaligus.
b Tidak mencantumkan waktu, yaitu bila berita tidak mencantumkan
waktu, bias tanggal, kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya sekaligus.
3 Penggunaan data pendukung atau kelengkapan informasi atas kejadian
yang ditampilkan antara lain menggunakan : tabel, statistik, foto, ilustrasi gambar dan lainnya. Ada dua kategori :
a Ada data pendukung, yaitu bila berita dilengkapi salah satu data
pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan lainnya.
Tabel 3.5 47
b Tidak ada data pendukung, yaitu bila berita tidak dilengkapi salah satu
pendukung, seperti table, statistic, foto, ilustrasi gambar, buku, UU, dan lainnya.
4 Faktualitas berita, yaitu menyangkut ada tidaknya percampuran fakta
dengan opini wartawan yang menulis berita. Ada dua kategori, yaitu : a
Ada pencampuran fakta dan opini, yaitu bila dalam berita itu terdapat kata-kata opinionative, seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-
akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-kata
opinionative lainnya. b
Tidak ada pencampuran fakta dan opini, yaitu bila dalam berita tidak terdapat kata-kata opinionative seperti : tampaknya, diperkirakan,
seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diperkirakan, diramalkan, mengejutkan, kontroversi, manuver, sayangnya, dan kata-
kata opinionative lainnya.
3.2.2. Fairness dan ketidakberpihakan pemberitaan, yaitu menyangkut keseimbangan penulisan berita. Meliputi :
1 Ketidakberpihakan, dilihat dari sumber berita yang digunakan yaitu :
a Seimbang, yaitu bila masing-masing pihak yang diberitakan diberi
porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya.
Tabel 3.5 48
b Tidak seimbang, yaitu bila masing-masing pihak yang diberitakan
tidak diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya.
2 Ketidakberpihakan dilihat dari ukuran fisik luas kolom centimeters
kolom yang dipakai yaitu : a
Seimbang, jika luas kolom yang dipakai antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemberitaan memiliki jumlah kesamaan.
b Tidak seimbang, yaitu jika luas kolom yang dipakai antara pihak-pihak
yang terlibat dalam pemberitaan tidak memiliki jumlah kesamaan.
3.2.3. Validitas keabsahan pemberitaan: