Pendekatan Masalah Penelitian. Lokasi Penelitian. Teknik Pengumpulan Data.

30

1. Pendekatan Masalah Penelitian.

Sifat Penelitian. Untuk mengumpulkan data dalam Penulisan ini dilakukan dengan penelitian bersifat deskriptif, yaitu memberi penilaian terhadap perilaku sebagian masyarakat yang melakukan perkawinan dengan perempuan yang bercerai diluar pengadilan dan tata cara perkawinan selannjutnya. Dan juga diterapkan adalah Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, yaitu cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan meneliti data primer yang ada di lapangan. Aspek yuridis dapat dilakukan dengan meneliti peraturan- peraturan hukum yang terkait, Jadi pendekatan yuridis empiris merupakan suatu penelitian yang meneliti peraturan-peraturan hukum tentang perkawinan dengan perempuan yang bercerai diluar pengadilan, yang kemudian dihubungkan dengan data dan perilaku yang hidup di tengah-tengah masyarakat langsung.

2. Lokasi Penelitian.

Khusus di Kota Banda Aceh, yang terdiri dari 9 Kecamatan dan 91 Gampong Desa, Lokasi penelitian dipilih di Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh, dengan alasan didaerah ini terdapat hampir setiap tahunnya terjadi perceraian yang dilakukan diluar pengadilan. Kecamatan Ulee Kareng terdiri dari 9 Gampong, dan setiap gampong dipilih 25 orang sebagai sampel penelitian ini. Dari sampel tersebut nantinya akan diketahui berapa jumlah orang yang melakukan perceraian, baik perceraian di pengadilan maupun perceraian diluar pengadilan. Universitas Sumatera Utara 31

3. Teknik Pengumpulan Data.

Dilakukan dengan pengumpulan bahan-bahan hukum tersebut adalah menginventarisasi bahan-bahan hukum yang berhubungan mengenai perkawinan dengan perempuan yang bercerai diluar pengadilan. Adapun bahan-bahan hukum tersebut terdiri dari : a. Bahan hukum primer. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat autoriatif artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer mempunyai kekuatan yang mengikat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, berupa peraturan perundang- undangan dan Peraturan lainnya. b. Bahan hukum sekunder. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer yaitu buku ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum, makalah, dan media cetak atau elektronik. Bahan hukum sekunder yang digunakan adalah yang merupakan publikasi tentang hukum yang bukan dokumen resmi, seperti hasil seminar atau pertemuan ilmiah yang relevan dengan penelitian ini. c. Bahan hukum tersier. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang relevan untuk melengkapi data dalam penelitian ini, yaitu seperti kamus Universitas Sumatera Utara 32 umum, kamus hukum, majalah-majalah, dan internet . 58 serta bahan-bahan di luar bidang hukum yang berkaitan guna melengkapi data.

4. Spesifikasi Penelitian