Konsepsi Perkawinan Dengan Perempuan Yang Diceraikan Diluar Pengadilan (Studi Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh)

27 yustisiabel terhadap tindakan sewenang-wenang, yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu. 48 Menurut Scheltema, adanya unsur-unsur dalam kepastian hukum, meliputi: 1. Asas legalitas; 2. Adanya undang-undang yang mengatur tindakan yang berwenang sedemikian rupa, sehingga warga dapat mengetahui apa yang diharapkan; 3. Undang-undang tidak boleh berlaku surut; 4. Pengadilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan yang lain. 49

2. Konsepsi

Konsepsi adalah suatu bagian terpenting dari teori. Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori dan observasi, antara abstraksi dan realitas. Bagian landasan konsepsi ini, akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan oleh penulis. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hak-hak yang khusus disebut dengan definisi operasional. 50 Adapun uraian dari pada konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Perkawinan ialah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa. 51 48 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 1999, hal. 145. 49 Ida Bagus Putu Kumara Adi Adnyana, Penjabaran Nilai-nilai Pancasila dalam Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan, Malang: Disertasi Program Dokor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitar Brawijaya, 2010, hal. 95. 50 Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian Jakarta; Raja Grafindo Persada, 1998, hal 31 51 Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdor, Loc. Cit, hal. 1237. Universitas Sumatera Utara 28 b. Perceraian dalam istilah hukum Islam disebut dengan “At-Talak” yang secara bahasa etimologi bermakna meninggalkan atau memisahkan, 52 ada juga yang memberikan makna lepas dari ikatannya, secara umum talak diartikan sebagai perceraian dalam Hukum Islam antara suami dan istri atas kehendak suami.Perceraian bisa juga diartikan sebagai suatu cara yang sah untuk mengakhiri suatu perkawinan. 53 c. Perceraian diluar pengadilan ialah melepaskan ikatan perkawinan dibawah tangan tanpabukan di depan pengadilan yang hanya disaksikan oleh dua orang saksi dan tidak memiliki akibat hukum menurut UU No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam Indonesia. 54 d. Kompilasi Hukum Islam adalah hukum nasional Pengadilan AgamaMahkamah syariah yang terkodifikasi dan unifikasi yang pertama saat ini dan diperlukan untuk landasan rujukan setiap keputusan pengadilan AgamaMahkamah Syariah. 55 e. Janda adalah seorang perempuan yang telah diceraikanbercerai atau meninggal suaminya dan belum melangsungkan pernikahan kembali dengan laki-laki lain. 56 f. Fasakh ialah membatalkan atau pembubaran akad nikah disebabkan oleh kecacatan yang berlaku pada waktu akad atau kecacatan yang mendatang selepas berlakunya akad nikah yang menghalang kekalnya perkahwinan, 52 Ahmad Warson Munawir, Loc. Cit, hal. 861 53 Abdul Aziz Dahlan, Op.Cit., hal. 177 54 Lihat Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam Indonesia 55 Muhammad Hasballah Thaib, Ilmu Hukum Waris Islam Medan, M.Kn USU,2006, hal.11 56 Nazaruddin, Loc Cit, hal. 10 Universitas Sumatera Utara 29 fasakh tidak boleh dirujuk semula. Jika ingin bersatu semula hendaklah dengan akad yang baru. 57 g. Talak adalah salah satu perbuatan hukum berupa pemutusan hubungan perkawinan dari pihak suami terhadap pihak istri.

G. Metode Penelitian.

Dalam penelitian ini metode merupakan unsur paling utama dan didasarkan pada fakta dan pemikiran yang logis sehingga apa yang diuraikan merupakan suatu kebenaran. Metodologi penelitian adalah ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yaitu menggambarkan, menelaah dan menjelaskan mengenai memberi penilaian terhadap perilaku sebagian masyarakat yang melakukan perkawinan dengan perempuan yang bercerai diluar pengadilan. Penulisan tesis akan mempunyai nilai ilmiah jika berpatokan pada syarat-syarat metode ilmiah, karena penelitian merupakan alat atau sarana utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut maka sangat perlu diadakan analisis dan konstruksi terhadap data-data yang telah dikumpulkan dan diolah. Penelitian ini nanti merupakan suatu proses yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang diharapkan berguna untuk memperoleh pemecahan permasalahan yang ada. Adapun data tersebut diperoleh dengan melakukan pendekatan sebagai berikut : 57 Ibid, hal. 12 Universitas Sumatera Utara 30

1. Pendekatan Masalah Penelitian.