tahun menunjukkan gejala saluran pernapasan berupa RA dan asma. Angka ini meningkat menjadi 85 pada usia 10 tahun sampai 17 tahun.
25
Prevalensi kejadian RA pada populasi anak juga terlihat mengalami peningkatan dimana meningkat dari 9 menjadi 12.3. Secara umum, RA merupakan penyakit
alergi yang paling umum ditemukan dan merupakan keadaan kronis yang paling sering ditemukan pada anak usia kurang dari 18 tahun.
24,26
2.1.3 Faktor risiko
Faktor risiko RA diduga berkaitan dengan usia. Faktor risiko untuk RA termasuk yaitu faktor genetik riwayat keluarga atopi, pemberian makanan padat terlalu dini, ibu
merokok selama kehamilan, serta ibu perokok berat selama menyusui.
19
Sedangkanfaktor usia ibu dimana saat hamil ibu berusia muda, kehamilan multipel, bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, gangguan pertumbuhan serta
perinatal asfiksia secara signifikan berhubungan dengan penurunan risiko seorang anak untuk menderita RA.
19
2.1.4 Etiologi dan klasifikasi
Secara umum, rinitis terbagi atas 2 yaitu rinitis alergi dan rinitis non alergi. Walaupun belum ada metode baku yang diterima secara luas dalam menentukan derajat
keparahan rinitis alergi, badan internasional Allergic Rinitis and its Impact on Asthma ARIA pada tahun 2001 yang kemudian dipertegas kembali pada tahun 2008 telah
menyusun klasifikasi rinitis alergi berdasarkan tingkat keparahan gejala dan pengaruhnya terhadap kualitas hidup seperti pada tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Klasifikasi rinitis alergi
19,20
1 “Intermittent” bila gejala ditemukan:
• kurang dari 4 hari dalam seminggu, • atau berlangsung kurang dari 4 minggu
2 “Persistent” bila gejala ditemukan:
• lebih dari 4 hari dalam seminggu, • dan berlangsung lebih dari 4 minggu
3 “Mild”bila tidak dijumpai gejala-gejala berikut:
• gangguan tidur, • gangguan aktivitas sehari-hari, pada waktu luang danatau olahraga,
• gangguan kegiatan sekolah atau kerja, • gejala lainnya yang mengganggu
4 ”Moderate-severe” bila dijumpai satu atau lebih gejala berikut:
• gangguan tidur, • gangguan aktivitas sehari-hari, pada waktu luang danatau olahraga,
• gangguan kegiatan sekolah atau kerja, • gejala lainnya yang mengganggu
Berdasarkan klasifikasi di atas, seorang pasien dengan RA dapat dimasukkan dalam salah satu dari 4 kategori: 1 mild intermittent, 2 mild persistent, 3
moderatesevere intermittent, dan 4 moderatesevere persistent. Klasifikasi tersebut tidak menggunakan istilah ‘seasonal’ dan ‘perennial’, dan menekankan bahwa suatu
alergen inhalan seperti grass pollen yang terdapat secara musiman pada suatu daerah geografis tertentu kemungkinkan bisa terdeteksi sepanjang tahun di area
geografis lainnya.
19
Namun, American Academy of Allergy, Asthma Immunology AAAAI, American College of Allergy, Asthma and Immunology ACAAIdan Joint
Council of Allergy, Asthma and Immunology Joint Task Force on Practice Parameters pada tahun 2008 tetap mempertahankan istilah ‘seasonal’ dan ‘perennial’ dalam
klasifikasi pasien rinitis alergi. Istilah klasik ini berguna secara klinis dalam
Universitas Sumatera Utara
menggolongkan pasien secara akurat ke dalam kategori rinitis alergi musiman seasonal, sepanjang tahun perennial, atau rinitis alergi sepanjang tahun dengan
eksaserbasi musiman
.
21,27
2.1.5 Patofisiologi