Definisi Operasional dan Pengukurannya Unit Analisis Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukurannya

Definisi operasional merupakan suatu konsep pengukuran variable- variabel penelitian. Pengukuran variable-variabel penelitian dapat dijelaskan dengan menggunakan indicator-indikator variable penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan data kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk menjelaskan dan menggambarkan kondisi obyek penelitian yang selanjutnya ditarik kesimpulan sebagai suatu cirri dari gambaran tentang kondisi obyek penelitian Krisyantono, 2006:60. Jenis penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi penelitian yang sisitematis, melukis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara factual dan cermat. Krisyantono, 2006:69 Dalam pokok penelitian difokuskan pada objektifitas pemberitaan kasus video porno mirip artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari yang dimuat di surat kabar Jawa Pos pada edisi 07 Juni sampai 11 Juni 2010.

3.2. Kategorisasi Objektivitas Berita

Dari berita di surat kabar Harian Jawa pos yang dianalisa sebagai obyek dari penelitian ini yang kemudian penulis mengklasifikasikannya berdasarkan kategori yang telah dibuat dan disesuaikan agar diperoleh hasil akurat, karena validitas metode dan hasil-hasilnya sangat bergantung dari kategori-kategorinya. Dengan demikian penelitian menggunakan kategorisasi yang digunakan oleh 40 Rachma Ida, PhD Bungin, 2003 : 155-159 untuk menganalisis objektivitas berita yang mengarah pada kasus video porno mirip artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari tersebut. Dengan skala nasional dari sebuah surat kabar harian nasional dengan tiras minimal 100.000 eksemplar. Kategorisasi Objektivitas pemberitaan menurut Rachma Ida Kriyantono, 2006 : 244 dan juga dalam Bungin, 2003 : 154-155.

3.2.1 Akurasi pemberitaan, meliputi :

1 Kesesuaian judul berita dengan isi berita, konsep ini dibagi dalam dua kategorisasi : a. Sesuai, bila judul merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita atau kutipan yang jelas-jelas ada dalam isi berita. b. Tidak Sesuai, bila judul bukan merupakan bagian dari kalimat yang sama pada isi berita, atau bukan merupakan kutipan yang jelas- jelas ada. 2 Pencantuman waktu terjadinya suatu peristiwa. Kategori dalam konsep ini, yaitu : a. Dicantumkan waktu, bila dalam tulisan mencantumkan tanggal, pencantuman kata-kata atau pernyataan tentang waktu atau keduanya, yaitu mencantumkan tanggal dan kata-kata. b. Tidak dicantumkan waktu, yaitu jika dalam tulisan itu tidak mencantumkan waktu. 3 Penggunaan data pendukung atau kelengkapan informasi atas kejadian yang ditampilkan antara lain menggunakan : tabel, statistic, foto, ilustrasi gambar dan lain-lain. Konsep ini dibagi : a Ada data pendukung, bila tulisan itu dilengkapi dengan salah satu data pendukung, seperti foto peristiwa, tabel statistic angka-angka dan data referensi buku, UU, Peraturan Pemerintah dan lain-lain. b Tidak ada data pendukung, bila tulisan itu sama sekali tidak dilengkapi dengan data pendukung. 4 Faktualitas berita. Konsep ini dibagi atas kategori : a Ada pencampuran fakta dan opini, yaitu apabila dalam artikel berita itu terdapat kata-kata opinionative, seperti : tampaknya, diperkirakan, seakan-akan, terkesan, kesannya, seolah, agaknya, diramalkan, kontroversi, mengejutkan, maneuver, sayangnya, dan kata-kata opinionative lainnya. b Tidak mencampur fakta dan opini, yaitu apabila dalam artikel berita itu tidak terdapat kata-kata opinionative.

3.2.2 Fairness atau ketidakberpihakan pemberitaan, meliputi :

1 Ketidakberpihakan, dilihat dari sumber berita yang digunakan, yaitu : a Seimbang, yaitu apabila masing-masing pihak yang diberitakan diberi porsi yang sama sebagai sumber berita, dilihat dari jumlah sumber beritanya. b Tidak seimbang, yaitu jika masing-masing pihak yang diberitakan tidak diberi porsi yang sama sebagai sumber berita. 2 Ketidakberpihakan dilihat dari ukuran fisik luas kolom centimeters kolom yang dipakai, yaitu : a Seimbang, yaitu jika luas kolom yang dipakai antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemberitaan memiliki jumlah kesamaan. b Tidak seimbang, yaitu jika luas kolom yang dipakai antara pihak- pihak yang terlibat dalam pemberitaan tidak memiliki jumlah kesamaan.

3.2.3 Validitas keabsahan pemberitaan, diukur dari :

1 Atribusi sumber berita. Konsep ini dibagi menjadi : a Sumber berita jelas, apabila dalam berita itu sumber berita yang dipakai dicantumkan identitasnya seperti nama, pekerjaan, atau sesuatu yang memungkinkan untuk dilakukan konfirmasi. b Sumber berita tidak jelas, bila dalam berita itu tidak dicantumkan identitas sumber berita. 2 Kompetensi pihak yang dijadikan sumber berita yang mendapatkan informasi yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu kronologi peristiwa. Kategori ini dibagi dalam : a Wartawan, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil pengamatan wartawan secara langsung. b Pelaku langsung, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wartawan dengan sumber berita yang mengalami peristiwa tersebut pelaku langsung interaksi social. c Bukan pelaku langsung, apabila peristiwa yang diberitakan merupakan hasil wawancara dengan sumber berita yang tidak mengalami langsung peristiwa tersebut. Hanya karena jabatan atau memiliki akses informasi lalu menjadi sumber berita. Misalnya petugas humas, juru bicara, kapuspen, atau juga pejabat yang berwenang tetapi tidak berada dilokasi ketika peristiwa itu terjadi.

3.3 Unit Analisis

Unit analisis adalah bagian terkecil dari objek penelitian. Dalam penelitian ini unit analisis hanya dibatasi pada unit referens. Unit penelitian ini adalah setiap dimensi dari objektifitas berita yaitu semua karakteristik atau ciri khusus setiap variable dalam penelitian. Ciri-ciri khusus yang dimaksud adalah kefaktualan data yang meliputi akurasi, fairness, dan validitas. Dimensi dari objektifitas berita adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyajian suatu berita pada suatu media. Dimensi dari objektifitas berita ini meliputi kefaktualan yang meliputi akurasi kesesuaian judul, pencantuman waktu, penggunaan data pendukung, pencampuran fakta dan opini, Fairness sumber berita dan luas kolom, dan Validitas atribut sumber berita dan kompetensi sumber.

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi dari objek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah berita-berita khususnya berita penyebaran video porno mirip artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari yang dimuat di harian Jawa Pos sebanyak 11 berita. Sampel dalam penelitian ini adalah berita-berita kasus video porno mirip artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari yang dimuat di harian Jawa Pos edisi 07 Juni sampai 11 Juni 2010 sebanyak sebelas berita. Dalam penarikan sampel, tidak ada ketentuan pasti mengenai jumlah besar kecilnya. Hanya saja, yang diutamakan dalam pengambilan sampel haruslah representative atau mampu mewakili secara keseluruan Henry Subiakto Kriantono, 2006:151, menyatakan besaran sampel tidak ada ketentuan pastinya, yang penting adalah hasilnya yang representative. Dalam makalah content analysis jika jumlah populasi penelitian cukup besar, maka untuk mempermudah penelitian, dapat mengambil sampel dengan jumlah 50, 25 atau minimal 10 dari keseluruan populasi Teknik pengambilan sampel menggunakan penulis total sampling, yaitu sample diambil secara keseluruhan dari jumlah populasi yang didasarkan pada keseluruhan unit populasi, yakni berita. Berita video porno mirip artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari di Koran Jawa Pos yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Jumlah berita video porno mirip artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari di Koran harian Jawa Pos sebanyak 11 pemberita. Jadi sample yang diambil adalah 11 sesuai dengan jumlah populasi yang diperoleh memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sample. Dengan demikian harus dihindari adanya diskriminasi unit populasi antara satu dengan yang lain karena semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sample.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ETIKA JURNALISME DALAM PEMBERITAAN VIDEOMIRIP ARTIS ETIKA JURNALISME DALAM PEMBERITAAN VIDEO MIRIP ARTIS (Analisis Isi Pemberitaan Video Mirip Nazril Irham dan Luna Maya di SKH Radar Jogja Edisi 5 – 19 Juni 2010).

0 2 14

PENDAHULUAN ETIKA JURNALISME DALAM PEMBERITAAN VIDEO MIRIP ARTIS (Analisis Isi Pemberitaan Video Mirip Nazril Irham dan Luna Maya di SKH Radar Jogja Edisi 5 – 19 Juni 2010).

0 2 43

PENUTUP ETIKA JURNALISME DALAM PEMBERITAAN VIDEO MIRIP ARTIS (Analisis Isi Pemberitaan Video Mirip Nazril Irham dan Luna Maya di SKH Radar Jogja Edisi 5 – 19 Juni 2010).

0 2 5

OBJEKTIFITAS JAWA POS DALAM PEMBERITAAN BONEK (Analisis isi tentang objektivitas berita bonek di harian jawa pos edisi 24 januari sampai 30 januari 2010).

0 1 82

OBJEKTIVITAS BERITA KEBAKARAN DISKOTEK redboXX di SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Berita Kebakaran Diskotek RedboXX di Surabaya Pada Koran Harian Jawa Pos Edisi 26 Juni-1 Juli 2010).

0 2 132

SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “ VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI” (Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos).

0 1 84

OBJEKTIVITAS BERITA KEBAKARAN DISKOTEK redboXX di SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Berita Kebakaran Diskotek RedboXX di Surabaya Pada Koran Harian Jawa Pos Edisi 26 Juni-1 Juli 2010)

0 0 20

OBJEKTIVITAS JAWA POS DALAM PEMBERITAAN KASUS VIDEO PORNO (Analisis Isi Tentang Objektivitas Berita Video Porno mirip Artis Luna Maya, Ariel, dan Cut Tari di Harian Jawa Pos Edisi 07 Juni sampai 11 Juni 2010)

0 0 20

OBJEKTIFITAS JAWA POS DALAM PEMBERITAAN BONEK (Analisis isi tentang objektivitas berita bonek di harian jawa pos edisi 24 januari sampai 30 januari 2010)

1 5 19

SIKAP PELAJAR SMU SURABAYA TERHADAP PEMBERITAAN “ VIDEO PORNO ARIEL LUNA MAYA DAN CUT TARI” (Studi Deskriptif Sikap Pelajar SMU Surabaya Terhadap Pemberitaan Video Porno Ariel Luna Maya dan Cut Tari di Surat Kabar Jawa Pos)

0 1 23