20
Secara sederhana opini didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau sikap terhadap rangsangan Stimulus yang diberikan, kemudian timbul
respon dari komunikan dan setelah itu mengalami proses yang dinamakan dengan opini. Oleh sebab itu, opini perlu dikaji, dipahami, dan
dipergunakan karena mempunyai kekuatan tersendiri. Opini itu sendiri tidak mempunyai tingkatan atau strata, namun mempunyai arah yaitu
seperti di bawah ini : 1.
Positif, jika responden memberikan pernyataan setuju. 2.
Netral, jika responden memberikan pernyataan ragu-ragu. 3.
Negatif, jika responden memberikan pernyataan tidak setuju. Effendy, 1990 : 85.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, opini merupakan ekspresi tentang sikap kecenderungan untuk memberikan
respon, terhadap suatu masalah atau situasi tertentu dan dapat berupa pernyataan yang diucapkan atau tulisan sebagai jawaban yang diucapkan
atau diberi individu terhadap suatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pernyataan yang dipermasalahkan.
2.5. Teori S – O – R
Teori S – O – R sebagai peringatan dari Stimulus – Organism – Response, ini semula berasal dari psikolog. Kalau kemudian menjadi teori
komunikasi, tidak mengherankan karena obyek material dari psikolog.
21
Ilmu komunikasi adalah sama, yakni manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, konasi.
Menurut stimulus respons ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesucian antara pesan dan reaksi komunikan. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap
adalah, bagaimana merubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa sikap dapat dirubah. Hanya jika stimulus yang
menerpa benar-benar melebihi seperti yang semula, jadi unsur-unsur dalam model ini adalah : Effendy, 1993 : 154.
a. Pesan Stimulus – S
b. Komunikan Organism – O
c. Efek Response – R
Teori S – O – R, dapat digambarkan sebagai berikut : Effendy 1993 : 255 Organism :
- Perhatian
- Pengertian
- Penerimaan
Respon Stimulus
Gambar 2.1 : Teori S – O - R
22
Dari teori di atas, maka masyarakat Surabaya memperoleh pesan dari media massa elektronik, yang dimana disini adalah televisi yang
menayangkan acara reality show “Masih Dunia Lain” merupakan stimulus atau pesan dan masyarakat Surabaya memberikan perhatian, pengertian,
penerimaan dari pesan yang disampaikan tersebut, sehingga akan menghasilkan opini yang merupakan respon dari masyarakat Surabaya
setelah melihat acara reality show “Masih Dunia Lain” di televisi. Dengan adanya pengetahuan dan pengertian kognitif dari
masyarakat setelah melihat tayangan acara reality show tersebut, maka ia akan mengerti isi pesan apa yang ada pada tayangan reality show “Masih
Dunia Lain” di TRANS TV. Setelah melihat kemudian dimengerti oleh masyarakat, maka kemampuan dari masyarakat sebagai komunikan akan
melanjutkan prosesnya yaitu masyarakat akan mengolahnya dan menerimanya, sehingga terjadilah kesediaan untuk merubah respon atau
efek.
2.5. Reality Show “Masih Dunia Lain”