Masyarakat Sebagai Khalayak Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1.

7 3. Penampakan Adalah makhluk halus yang tertangkap dari kamera acara Masih Dunia Lain 4. Setting Adalah tempat berlangsungnya acara Masih dunia Lain yang mengambil tempat keramat dan angker 5. Paranormal Adalah pendukung acara Masih Dunia Lain yang mengawal dari awal sampai akhir acara, paranormal bertugas mengomentari dan mengawal peserta uji nyali

3.5. Masyarakat Sebagai Khalayak

Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton dan masyarakat sebagai media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang besar, bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat Mc.Quail, 1994 : 201. Menurut Winarsa 2005 : 73-74 kontroversi lain dalam studi mengenai khalayak berkaitan dengan apakah khalayak begitu pasif dan dapat dengan mudah dipengaruhi secara langsung oleh media ataukah 8 relative aktif dalam menyusun kualitasnya sendiri. Tegangan ini berkaitan denagn tingkat pengaruh media terhadap khalayak, dan berhubungan dengan tegangan komunitas massa. Sebagian besar teori-teori massa cenderung memasukkannya ke dalam konsepsi khalayak dalam konsepsi khalayak yang pasif, meskipun tidak semua teori khalayak pasif dapat disebut sebagai masyarakat massa. Demikian pula sebagian besar teori-teori komunikasi yang memasukkannya dalam gagasan khalayak aktif, dan meskipun sebagian besar teori khalayak aktif mengakui keabsahan gagasan komunitas, teori-teori tersebut tidak semuanya secara langsung menjadikannya sebagai pedoman. Riset terhadap khalayak merupakan hal yang sangat perlu dilakukan. Tujuannya agar pesan yang disampaikan dapat mengena pada sasaran target sasaran yang kita tuju. Karena itu, riset-riset tentang khalayak ini bukan hanya dilakukan oleh praktisi public relation saja, tetapi oleh praktisi lain seperti jurnalistik, broadcasting, pemasar, dan sebagainya. Dalam bidang pemasaran misalnya, studi tentang khalayak ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui perilaku konsumen guna menentukan segmentasi pasar market segmentation Kriyantono, 2006 : 330-331. 3.6. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.6.1. Populasi Populasi yang akan diteliti adalah seluruh masyarakat penduduk Surabaya, yang memiliki kartu identitas menetap atau menetap sementara 9 di kota Surabaya yang menjadi pemirsa televisi dan berusia 17 tahun ke atas sebesar 1.873.179 jiwa Sumber : BPS Surabaya,2007.

3.6.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan nonpropobability sampling dengan metode purposive sampling. Dimana nonpropobability sampling yaitu teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel sedangkan sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2003:61 yaitu masyarakat yang menjadi pemirsa televisi dan berumur 17 tahun ke atas. Untuk menentukan jumlah sampel akan ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane sebagai berikut : 1 Nd N n 2   Keterangan : N = Ukuran Populasi n = Ukuran Sampel d = Presisi derajat ketelitian 1 0.1 . 14.537 14.537 n 2   10 37 , 146 14.537 n  = 99,56 = 100 orang Dalam penelitian ini untuk lebih akurat, peneliti menyebar kuesioner ke 100 orang. 3.7.Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk penelitian ini, menurut cara memperolehnya dilakukan dua pendekatan. Pertama dengan melakukan pengumpulan data primer, kedua dengan pengumpulan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara pada responden berdasarkan kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak dapat langsung diperoleh dari lapangan. Data dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi kedua seperti perpustakaan, pusat pengolahan data, internet, dan lain sebagainya.

3.8. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH TAYANGAN REALITY SHOW MASIH DUNIA LAIN DI TRANS 7 TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA MISTIS (Studi Pada Masyarakat di Kelurahan Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)

14 74 27

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat di Surabaya Tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” di Trans 7).

0 0 109

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat di Surabaya Tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” di Trans 7).

3 9 109

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN MATA LELAKI DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Mata Lelaki Di Trans 7).

0 2 80

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 0 85

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 1 85

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7(Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show “ Masih Dunia Lain: di Trans 7)

0 0 20

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 1 19

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 0 19

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG PROGRAM REALITY SHOW “ORANG PINGGIRAN” DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat di Surabaya Tentang Program Reality Show “Orang Pinggiran” di Trans 7)

0 0 27