Motivasi Kerja LANDASAN TEORI

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata movere bahasa Latin yang sama dengan to move bahasa Inggris yang berarti mendorong. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi antara lain kebutuhan, desakan, keinginan dan dorongan Handoko,2013. Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang ditentukan Hasibuan,2009. Menurut Supardi dan Anwar 2004 mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Stokes dalam kadarsiman,2012 motivasi kerja adalah sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, juga merupakan faktor yang membuat perbedaan antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal dan merupakan tenaga emosional yang sangat penting untuk sesuatu pekerjaan baru. Banyak definisi tentang motivasi yang diuraikan oleh beberapa ahli yaitu sebagai berikut : 8 1. Flipo dikutip dalam Hasibuan,2009 Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. 2. Motivasi menurut American Encylopedia dalam Hasibuan,2009 Kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak tanduknya yang disebabkan oleh faktor kebutuhan biologis dan emosional, yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. Dari pengertian motivasi yang telah diuraikan di atas maka dapat diberikan kesimpulan bahwa motivasi kerja merujuk pada kekuatan internal atau eksternal seseorang yang membangkitkan antusiasme untuk melakukan tindakan tertentu. Motivasi seorang karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor –faktor internal Siagian, 2007 adalah: 1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri. 2. Harga diri. 3. Harapan pribadi. 4. Kebutuhan. 5. Keinginan. 6. Kepuasan kerja. 7. Prestasi kerja. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang Siagian,2007 yaitu: 1. Jenis dan sifat pekerjaan. 2. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung. 3. Organisasi tempat bekerja 4. Situasi di lingkungan bekerja 5. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya Teori –teori motivasi dikelompokan atas Hasibuan, 2009: 1. Teori kepuasan teori kepuasan Teori kepuasan yaitu teori yang memusatkan perhatian pada fakto-faktor dalam diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilakunya. Penganut –penganut teori motivasi kepuasan antara lain: a. Frederik Winslow Taylor dengan Teori Motivasi Klasik Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja secara giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik, berbentuk uang atau barang dari hasil pekerjaanya b. A.H. Maslow dengan Maslow’s Need Hierarchy Theory Maslow menyebutkan bahwa setiap manusia tumbuh secara progresif, yaitu ketika kebutuhan tingkat rendah terpuaskan maka individu bersangkutan mencari kebutuhan yang lebih tinggi sampai kebutuhan yang tertinggi. Hirarki kebutuhan individu mulai dari yang terendah yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial dan kebutuhan harga diri, sampai kebutuhan yang tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. c. Frederick Herzberg dengan Teori Dua Faktor Herzberg Menurut herzberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu pertama kebutuhan pemeliharaan berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah. Kedua faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologi seseorang. d. Douglas Mc. Gregor dengan Teori “X” dan Teori “Y” Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisonal yaitu memotivasi karyawannya dengan cara pengawasan yang ketat dan diarahkan utnuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Manusia yang menganut teori Y teori deomokratif yaitu untuk memotivasi karyawan dengan cara meningkatkan partisipasi karyawan,kerjasama dan keterkaitan pada keputusan. 2. Teori Motivasi proses Teori motivasi proses yaitu teori yang pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan manajer. 3. Teori Pengukuhan Teori pengukuhan yaitu teori yang didasarkan atas hubungan sebab akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Dalam teori ini, manajer mengatur waktu secara tepat dalam penggunaan waktu imbalan dalam organisasi yang biasa disebut dengan penjadwalan pengukuhan. Tingkat motivasi antara individu yang satu dengan yang lain beraneka ragam maupun dalam diri seorang individu pada waktu yang berlainan. Mungkin dapat dikatakan teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki kebutuhan yang diungkapkan Abraham Maslow. Maslow mengidentifikasi lima tingkat dalam hierarki kebutuhan, yaitu: Hasibuan, 2009: 1. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang berperilaku atau bekerja giat. 2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya. 4. Kebutuhan penghargaan Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya 5. Aktualisasi diri Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskanluar biasa. Pada umunya teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja seseeorang. Sebab teori ini berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan. Dalam Maslow’s Need Hieraki Theory, menyebutkan bahwa kebutuhan setiap manusia tumbuh secara progresif, yaitu ketika kebutuhan tingkat rendah terpuaskan maka individu bersangkutan mencari kebutuhan yang lebih tinggi sampai kebutuhan yang tertinggi Mangkuprawira dan Hubies,2007. Bagi manajer, teori hirarki kebutuhan ini digunakan untuk mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan materiil dan non materiil yang akan memberikan kepuasan dan manajer akan lebih mudah untuk memberikan alat motivasi yang sesuai untuk merangsang semangat bekerja bawahannya Hasibuan, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Disiplin Kerja