Identifikasi Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Metode Penelitian Metode

2 setiap mesin, kapan seharusnya masing-masing kegiatan start dan finish , serta kapan seharusnya keseluruhan proyek produksi selesai dikerjakan. Dengan demikian sistem penjadwalan sangat berperan dalam pelaksanaan proyek agar proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Metode Branch and Bound merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan penjadwalan proyek dengan Generalized Precedence Relations yang optimal. Metode ini mula-mula dipakai oleh A. H. Land dan A. G. Doig pada 1960. Baik program linier maupun program nonlinier dapat diselesaikan dengan metode Branch and Bound . Berdasarkan permasalahan dari uraian di atas, penulis memberi judul tulisan ini dengan “Metode Branch and Bound untuk Penjadwalan Proyek dengan Generalized Precedence Relations ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana metode Branch and Bound dalam menentukan penjadwalan proyek dengan Generalized Precedence Relations yang optimal.

1.3 Batasan Masalah

Agar tulisan ini terfokus dan tidak menyimpang dari tujuannya, maka diadakan pembatasan masalah, yaitu: 1. Masalah yang dibahas adalah penjadwalan proyek dengan kendala Generalized Precedence Relations dengan bobot kecepatan-keterlambatan. 2. Hasil akhir yang akan dicapai adalah solusi optimal penjadwalan proyek dengan Generalized Precedence Relations menggunakan metode Branch and Bound dimana Net Present Value dari proyek minimum. Universitas Sumatera Utara 3

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode Branch and Bound dalam mengoptimalkan penjadwalan proyek dengan Generalized Precedence Relations .

1.5 Kontribusi Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menambah referensi yang berhubungan dengan problem penjadwalan yang diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan dalam mengatasi problem penjadwalan proyek.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat literatur yang disusun berdasarkan rujukan pustaka dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menjelaskan proyek dan penjadwalan proyek dengan Generalized Precedence Relations . 2. Menjelaskan metode Branch and Bound untuk pencarian solusi. 3. Membahas masalah penjadwalan proyek dengan Generalized Precedence Relations untuk mendapatkan solusi optimal. 4. Menarik kesimpulan dan saran.

1.7 Tinjauan Pustaka

Karena tulisan ini adalah studi literatur, maka tinjauan kepustakaan merupakan tolak ukur yang utama untuk menyelesaikan tulisan ini. Beberapa literatur yang mendukung tulisan ini antara lain: Universitas Sumatera Utara 4

P. K. Gupta dan D. S. Hira 2007 dalam bukunya menguraikan tentang

jaringan kerja dan analisisnya dalam suatu proyek. Suatu proyek terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek. Jaringan kerja menyangkut dua teknik, yaitu: Critical Path Method dan Programm Evaluation and Review Technique.

F. S. Hillier dan G. J. Lieberman 2005 dalam bukunya menguraikan

tentang konsep utama metode Branch and Bound adalah dengan membagi dan menyelesaikan. Pembagian atau percabangan dilakukan dengan membagi keseluruhan penyelesaian layak dari suatu masalah optimasi menjadi beberapa submasalah yang lebih kecil. Penyelesaian atau pembatasan dilakukan dengan memberi batasan terhadap penyelesaian optimal pada suatu anak percabangan node.

B. A. Nadjafi dan S. Shadrokh 2008 dalam jurnalnya menguraikan masalah

penjadwalan proyek dengan bobot kecepatan-keterlambatan sebagai pengembangan bentuk di mana nilai waktu dari uang dihitung berdasarkan tingkat diskonto dari aliran kas yang kontinu. Masalah penjadwalan yang dibahas memuat kendala General Precedence Relation dan penyelesaiannya menggunakan metode Branch and Bound. Secara matematis fungsi tujuan dari masalah penjadwalan tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ dengan kendala:

P. Siagian 1987 dalam bukunya menguraikan tentang program bilangan

cacah dan teori jaringan kerja. Metode Branch and Bound pertama kali dipakai oleh A. H. Land dan A. G. Doig untuk menyelesaikan program bilangan cacah. Ternyata Branch and Bound tidak hanya digunakan untuk program bilangan cacah, tetapi juga dapat digunakan untuk program matematika yang lain. Pembuatan suatu jadwal Universitas Sumatera Utara 5 merupakan akhir dari suatu jaringan kerja. Jadwal ini berupa diagram waktu yang dituangkan menjadi satu kalender yang sangat dibutuhkan oleh para palaksana. Wikipedia 2011 dalam situsnya menjelaskan faktor diskonto, , adalah faktor yang dikalikan dengan suatu aliran kas yang akan datang untuk mendapatkan nilai sekarang. Secara diskrit dirumuskan faktor diskonto sebagai berikut: dan secara kontinu dirumuskan sebagai: untuk tingkat diskonto dan periode . Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam bab 2 ini akan diuraikan mengenai landasan teori berdasarkan tinjauan kepustakaan yang berhubungan dengan persoalan penjadwalan proyek dengan GPR.

2. 1 Konsep Penjadwalan Proyek

Suatu proyek dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kegiatan-kegiatan yang mempunyai saat awal dilaksanakan serta diselesaikan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan P. Siagian, 1987, hal: 287. Proyek akan dikatakan selesai apabila seluruh kegiatan yang merangkai proyek tersebut selesai. Kegiatan- kegiatan yang mengisi suatu proyek memiliki keterikatan. Hal ini memungkinkan suatu kegiatan harus diselesaikan lebih dulu sebelum kegiatan yang lain dimulai. Kegiatan yang harus diselesaikan lebih dulu dari kegiatan lain disebut predecessor dan kegiatan yang diselesaikan setelah kegiatan sebelumnya disebut successor . Suatu kegiatan dalam suatu proyek biasanya dipandang sebagai suatu pekerjaan job yang dalam penyelesaiannya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya. Proyek memerlukan tiga tahapan, yaitu: 1. Perencanaan Planning, meliputi penetapan sasaran dan strategi, pendefinisian proyek dan ketentuan organisasi. 2. Penjadwalan Scheduling, meliputi pengalokasian sumber daya. 3. Pengendalian Controlling, meliputi pengawasan sumber daya, biaya, kualitas, dan budget. Tahap pertama dan kedua dilakukan sebelum proyek dimulai dan tahap ketiga dilakukan setelah proyek dimulai. Universitas Sumatera Utara 7 Penjadwalan merupakan proses pengalokasian sumber-sumber yang dimiliki suatu pabrik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Di samping itu, penjadwalan juga merupakan suatu teori yang berisi prinsip-prinsip dasar, model, teknik dan kesimpulan logis dalam pengambilan keputusan. Persoalan penjadwalan muncul ketika jumlah kegiatan yang dapat dikerjakan secara bersama lebih besar dibandingkan dengan jumlah peralatan yang ada. Penjadwalan terdiri dari dua unsur yang penting, yaitu kegiatan job dan sumber daya seperti mesin, waktu, tenaga, dan biaya. Secara ringkas pokok-pokok penjadwalan adalah sebagai berikut J. Supranto, 1988, hal: 234: 1. Menentukan target, tanpa adanya target sukar untuk membuat evaluasi. 2. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan. 3. Urutan kegiatan. 4. Jangka waktu yang diperlukan oleh masing-masing kegiatan. 5. Tersedianya alat ukuranstandar. 6. Memperhatikan contingency factor.

2. 2 Jaringan Kerja

Network Jaringan kerja network merupakan salah satu teknik penjadwalan selain teknik Gantt Chart. Teknik Gantt Chart adalah teknik perencanaan yang paling sederhana untuk penjadwalan proyek. Gantt Chart bersifat dinamis dengan penampilan yang selalu berubah-ubah. Kelebihannya adalah Gantt Chart mempergunakan skala waktu dan kekurangannya adalah Gantt Chart tidak dapat menunjukkan relasi antara kegiatan- kegiatan dalam suatu rencana penjadwalan. Sedangkan kelebihan teknik jaringan kerja adalah mampu mengatasi kelemahan Gantt Chart dalam hal menunjukkan relasi antara kegiatan-kegiatan dalam suatu rencana penjadwalan. Kekurangan jaringan kerja adalah tidak memiliki skala waktu. Teknik jaringan kerja dan teknik Gantt Chart dapat dikolaborasikan untuk pencapaian yang optimal. Jaringan kerja digunakan untuk melihat relasi antara kegiatan-kegiatan dalam suatu rencana penjadwalan dan Gantt Chart digunakan untuk melihat posisi kegiatan-kegiatan dalam rencana penjadwalan itu. Universitas Sumatera Utara 8 Penjadwalan merupakan bagian terakhir dari suatu rencana jaringan kerja. Penjadwalan proyek dapat digambarkan dengan diagram jaringan kerja dengan menggunakan beberapa simbol, yaitu: 1. Anak panah Edge , menyatakan hubungan GPR antara dua kegiatan yang berpasangan. edge dapat berbentuk horizontal, diagonal, dan lengkungan. Panjang edge tidak berpengaruh dengan besarnya GPR. Pada umumnya GPR dicantumkan di atas, di bawah, atau di samping anak panah. Pangkal anak panah menandakan kegiatan predecessor dan ujung anak panah menandakan kegiatan successor . Untuk jaringan kerja standar proyek, GPR diganti dengan . Gambar 2.1 Simbol GPR 2. Lingkaran Node , menyatakan kegiatan yang dalam penyelesaiannya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya. Pada umumnya nomor urut kegiatan dibubuhkan di dalam node . Di atas node biasanya dicantumkan durasi kegiatan. Gambar 2.2 Simbol kegiatan 3. Lingkaran terputus-putus, menyatakan kegiatan boneka Dummy yang pada penyelesaiannya tidak memerlukan waktu, tenaga, dan biaya. Tujuan dari menggunakan dummy adalah untuk menghindari keraguan dalam hal pengindikasian dan menunjukkan gambaran urutan logika yang benar. Dalam penelitian ini, dummy ditempatkan di awal dan di akhir jaringan kerja proyek. Gambar 2.3 Simbol kegiatan dummy Hubungan antara dua kegiatan dengan GPR dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Hubungan antara kegiatan dengan kejadian Universitas Sumatera Utara 9 Dalam analisis jaringan kerja dikenal dua metode, yaitu Critical Path Method dan Program Evaluation and Review Technique . Kedua teknik tersebut dikembangkan oleh kelompok yang berbeda secara simultan pada waktu yang bersamaan. 2.2.1 Critical Path Method CPM Pada awalnya CPM dikenal dengan sebutan William-Kelly Method. Pada tahun 1956 Morgan Walker dari E.I. du Pont de Nemours Company bekerjasama dengan James E. Kelly dari kelompok perencanaan proyek konstruksi internal Remington Rand dalam menggunakan komputer Univac untuk melakukan penjadwalan konstruksi yang menghasilkan metode yang rasional, tertib, dan mudah untuk menggambarkan proyek dalam komputer. Kemudian CPM dilanjutkan oleh Mauchly Associates. Karakteristik khusus dari CPM adalah memperkirakan waktu dengan pasti Deterministik. 2.2.2 Program Evaluation and Review Technique PERT PERT pertama kali dikembangkan oleh U. S. Navy dari Special Project Office yaitu Biro Proyek Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat bekerja sama dengan Allen dan Hamilton dari perusahaan jasa konsultasi manajemen Booz untuk jadwal penelitian dan pengembangan kegiatan program peluru kendali Polaris. Teknik ini bersifat probabilistik yaitu memperkirakan waktu dengan kemungkinan.

2.2.3 Lintasan Kritis

Lintasan kritis adalah lintasan di mana setiap kejadian pada lintasan tersebut kegiatan kritis mempunyai waktu kejadian paling cepat sama dengan waktu kejadian paling lambat P. Siagian, 1987, hal: 302. Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu lintasan kritis adalah sama dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proyek. Universitas Sumatera Utara 10 Ketentuan-ketentuan lain dari lintasan kritis adalah P. Siagian, 1987, hal: 302: 1. Lintasan kritis juga diperkenankan melalui dummy . 2. Lintasan kritis tidak perlu hanya terdiri dari satu lintasan melainkan boleh terdiri dari dua atau lebih. 3. Waktu penyelesaian satu kegiatan kritis tidak boleh melebihi waktu yang sudah ditentukan, karena keterlambatan kegiatan kritis dapat mengganggu atau memperpanjang waktu penyelesaian seluruh proyek.

2. 3 Model Penjadwalan Proyek dengan GPR

GPR menyangkut dua teknik, yaitu CPM dan PERT yang sangat dibutuhkan dalam penjadwalan proyek. GPR dibedakan dalam empat jenis, yaitu: Start-Start SS, Start- Finish SF, Finish-Start FS, dan Finish-Finish FF. GPR menyajikan nilai maksimum atau minimum time-lag antara dua kegiatan yang berpasangan. Misalkan waktu start dari kegiatan disimbolkan dengan , waktu finish dari kegiatan disimbolkan dengan , dan meyatakan durasi kegiatan , di mana , maka nilai maksimum dan minimum time-lag antara dua kegiatan, dan disajikan dalam bentuk: GPR menjelaskan bahwa maksimal time-lag dapat disajikan sebagai minimial time- lag pada arah yang berlawanan. Ada beberapa simbol yang digunakan dalam kendala GPR dan hubungannya antarkegiatan seperti dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Notasi yang Digunakan dalam Kendala GPR Notasi Kendala Universitas Sumatera Utara 11 Graf yang menggambarkan kendala GPR tersebut ditampilkan dalam gambar- gambar berikut. Gambar 2.5 Kendala Gambar 2.6 Kendala Gambar 2.7 Kendala Gambar 2.8 Kendala Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.9 Kendala Gambar 2.10 Kendala Gambar 2.11 Kendala Jika didefinisikan sebagai due date dari kegiatan , yang bersifat deterministik, maka nilai kecepatan dari kegiatan dapat dihitung dengan rumus dan nilai keterlambatan dari kegiatan dapat dihitung dengan rumus Sehingga total nilai kecepatan-keterlambatan dari kegiatan adalah dengan meyatakan bobot kecepatan kegiatan dan meyatakan bobot keterlambatan kegiatan , . Kemudian, diasumsikan bahwa , , , dan sehingga masalah kecepatan-keterlambatan menjadi: ∑ dengan kendala: Universitas Sumatera Utara 13 di mana: 1 Menyatakan fungsi tujuan untuk meminimumkan bobot nilai kecepatan- keterlambatan dari proyek. 2 Menyatakan hubungan urutan finish-start di antara kegiatan. 3 Menyatakan nilai kecepatan setiap kegiatan. 4 Menyatakan nilai keterlambatan setiap kegiatan. 5 Menyatakan kegiatan dummy awal finish pada waktu nol. 6 Menyatakan waktu finish , nilai kecepatan, dan nilai keterlambatan dari setiap kegiatan adalah integer nonnegatif. Net Present Value NPV atau nilai bersih sekarang adalah analisis manfaat finansial yang digunakan untuk mengukur kelayakan suatu proyek berdasarkan nilai sekarang aliran kas bersih dari pendapatan yang akan datang dipotong modal dan biaya investasi. Aliran kas bersih adalah laba bersih ditambah penyusutan. Biaya investasi adalah total dana yang dikeluarkan untuk pengadaan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu proyek. Pada kriteria NPV, nilai waktu uang dihitung dengan mendiskonto aliran kas. Nilai uang sebagai manfaat finansial dari usaha yang diperkirakan akan diterima di masa yang akan datang tidak sama dengan nilai uang yang diterima sekarang karena adanya faktor tingkat diskonto yang disimbolkan dengan . Dengan menggunakan , nilai sekarang yang harus dibayar pada akhir periode diperoleh dari Fungsi tujuan dalam penelitian ini, disimbolkan dengan , adalah menjadwalkan proyek dengan kendala GPR dan batas waktu yang ditentukan, dengan tujuan meminimumkan NPV dari proyek. Secara matematis fungsi tujuan dapat ditulis: ∑ ∑ ∑ dengan kendala: Universitas Sumatera Utara 14 10 di mana: 7 Menyatakan fungsi tujuan dengan tujuan meminimumkan NPV dari proyek. 8 Menyatakan kegiatan dapat start jika predecessor -nya, kegiatan , telah start selama satuan waktu. 9 Menyatakan batas dari durasi proyek dengan menambahkan batas waktu proyek, disimbolkan dengan , untuk kegiatan dummy akhir . 10 menyatakan kegiatan dummy awal start dan finish pada waktu nol. 11 menyatakan waktu start setiap kegiatan bernilai integer nonnegatif. Suatu jadwal, , dikatakan optimal jika waktu start setiap kegiatan memenuhi semua kendala GPR. Fungsi tujuan optimal dinyatakan dengan .

2. 4 Matriks dan Operasi Matriks

2.4.1 Definisi Matriks

Matriks adalah kumpulan bilangan berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris arah horizontal dan kolom arah vertikal. Bilangan-bilangan yang terdapat di dalam matriks tersebut disebut elemen atau entri dari matriks. Ukuran suatu matriks dinyatakan dalam jumlah baris dan kolom yang dimilikinya. Suatu matriks yang hanya terdiri dari satu kolom disebut matriks kolom dan suatu matriks yang hanya terdiri dari satu baris disebut matriks baris. Jika adalah sebuah matriks, maka menyatakan entri yang terdapat di dalam baris dan kolom dari matriks . Secara umum matriks dituliskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 15 [ ] Matriks di atas disebut matriks berukuran kali ditulis karena memiliki baris dan kolom. Dalam tulisan ini, matriks akan digunakan untuk menguji kelayakan dari suatu jadwal. Anggota-anggota dari matriks tersebut dapat diperoleh dengan mengikuti ketentuan berikut: { di mana menyatakan minimal time-lag antara waktu start dari kegiatan dan . Dalam matriks ini kegiatan merupakan predecessor bagi kegiatan . Suatu jadwal dikatakan tidak layak apabila terdapat paling tidak satu dari elemen matriks yang mewakili jadwal tersebut bernilai negatif. Elemen yang bernilai negatif tersebut menunjukkan pasangan kegiatan yang bermasalah dan himpunan pasangan kegiatan yang bermasalah dinyatakan dengan .

2.4.2 Operasi Matriks

2.4.2.1 Penjumlahan Matriks

Jika [ ] dan [ ] adalah dua matriks sebarang berukuran , maka adalah suatu matriks [ ] berukuran di mana R. Bronson, 1970, hal: 3. Matriks-matriks dengan ukuran yang berbeda tidak dapat dijumlahkan. Contoh : Misalkan [ ] dan [ ] Maka, Universitas Sumatera Utara 16 [ ] [ ]

2.4.2.2 Perkalian Matriks dengan Skalar

Jika [ ] adalah matriks berukuran sebarang dan adalah skalar sebarang, maka adalah suatu matriks [ ] berukuran di mana R. Bronson, 1970, hal: 4. Matriks disebut sebagai kelipatan skalar dari . . Contoh : Misalkan matriks [ ] Maka, [ ] [ ] [ ]

2.4.2.3 Perkalian Matriks

Jika [ ] adalah matriks berukuran sebarang dan [ ] adalah matriks berukuran sebarang, maka didefinisikan sebagai suatu matriks [ ] berukuran di mana ∑ R. Bronson, 1970, hal: 8. Contoh : Diketahui [ ] , dan [ ] Universitas Sumatera Utara 17 Karena adalah matriks berukuran dan adalah matriks berukuran , maka adalah matriks berukuran . Perhitungan untuk hasilkali-hasilkalinya adalah: Dengan demikian diperoleh [ ] . Universitas Sumatera Utara BAB 3 PEMBAHASAN Dalam Bab 3 ini akan dibahas mengenai metode Branch and Bound yang akan digunakan pada pencarian solusi optimal dan contoh masalah beserta penyelesaiannya.

3.1 Metode

Branch and Bound Metode Branch and Bound adalah suatu metode pencarian solusi yang ditransformasikan dalam bentuk pohon percabangan dan pembatasan. Metode ini mula-mula dipakai oleh A. H. Land dan A. G. Doig pada tahun 1960. Metode Branch and bound merupakan suatu metode yang paling umum digunakan untuk mencari solusi optimal pada masalah optimasi kombinatorial seperti penjadwalan proyek. Branch and bound terdiri atas tiga bagian utama, yaitu batas bawah, strategi pencarian, dan percabangan. Baik program linier maupun program nonlinier dapat diselesaikan dengan metode Branch and Bound .

3.1.1 Algoritma Dasar

Ada dua yang menjadi dasar dari algoritma Branch and bound , yaitu algoritma Breadht First Search dan algoritma Depth First Search. 3.1.1.1 Breadht First Search BFS Prinsip BFS adalah selalu membangkitkan semua node dari node awal pada pohon ru- Universitas Sumatera Utara 19 ang status . Langkah-langkah yang dilakukan pada implementasi Branch and Bound adalah: 1. Membangkitkan node baru dari semua node awal. 2. Memberikan cost tertentu untuk setiap node pada pohon percabangan. 3. Memilih node yang memiliki cost terkecil untuk dibangkitkan. 3.1.1.2 Depth First Search DFS Prinsip DFS adalah selalu membangkitkan node pertama dari node awal pada pohon percabangan. Langkah-langkah yang dilakukan pada implementasi Branch and Bound adalah: 1. Membangkitkan setiap node pertama dari node awal hingga tidak ada lagi node yang dapat dibangkitkan. 2. Kembali menelusuri node-node calon solusi yang telah dibangkitkan untuk menemukan jalur solusi lain yang lebih baik. 3. Berhenti setelah menemukan solusi yang optimal.

3.1.2 Jadwal awal

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membangun pohon percabangan adalah menentukan jadwal awal. Apabila tingkat pohon Branch and Bound disimbolkan dengan maka jadwal awal berada pada tingkat . Untuk menentukan jadwal awal, waktu start dari masing-masing kegiatan harus ditentukan terlebih dahulu dengan mengikuti persyaratan berikut: { di mana meyatakan waktu start paling awal kegiatan dan meyatakan waktu finish paling akhir kegiatan . dari kegiatan dapat dihitung dengan menentukan jarak terjauh dari node 1 ke node dan dari kegiatan dapat dihitung dengan menentukan jarak terdekat dari node ke node . Universitas Sumatera Utara 20 Jadwal awal tersebut belum tentu jadwal yang layak sehingga harus diuji kelayakannya dengan matriks yang telah dijelaskan dalam subbab 2.4.1.

3.1.3 Strategi Pencarian dan Percabangan

Pencarian dimulai dari jadwal awal yang telah ditentukan. Asumsikan terdapat dua kegitan, dan , yang bermasalah pada tingkat dari pohon percabangan di mana kegiatan merupakan predecessor bagi kegiatan . Suatu masalah akan dipecah menjadi beberapa submasalah. Misalkan jumlah elemen yang bernilai negatif adalah , maka terdapat alternatif percabangan sehingga pohon percabangan ditingkatkan menjadi . Dari masing-masing node akan dihitung nilai . Misalkan elemen matriks pertama yang bernilai negatif adalah – , maka terdapat alternatif untuk menentukan nilai suatu node . Alternatif yang pertama adalah memajukan waktu start kegiatan sebesar satuan waktu. Alternatif kedua adalah memundurkan waktu start kegiatan sebesar 1 satuan waktu dan memajukan waktu start kegiatan sebesar satuan waktu. Alternatif ke- adalah memundurkan waktu start kegiatan sebesar satuan waktu dan memajukan waktu start kegiatan sebesar satuan waktu. Terakhir, alternatif ke- adalah memundurkan waktu start kegiatan sebesar satuan waktu. Dari semua alternatif yang mungkin akan dipilih nilai yang paling minimum. Pada proses memundurkan dan atau memajukan waktu start kegiatan, , perlu diperhatikan bahwa waktu start kegiatan tidak boleh lebih dari atau kurang dari . Lemma Strategi penggeseran, yang terdiri dari semua penggeseran pada jalur kegiatan, akan menghasilkan enumerasi lengkap dari pohon pencarian. Bukti: Pada suatu tingkat dari pohon Branch and Bound , untuk menyelesaikan kegiatan dan yang memiliki konflik waktu sebesar periode, cabang ke- dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara 21 menggeser kegiatan , periode ke kiri dan kegiatan , periode ke kanan. Misalkan ada kegiatan , , dan , di mana , , dan , . Misalkan juga konflik waktu kegiatan dan sebesar , dan kegiatan dan sebesar . Kemudian dan masing-masing didefinisikan sebagai waktu start kegiatan pada jadwal tak layak tertentu dan pada suatu jadwal yang layak. Jelas bahwa pada cabang pertama dari tingkat , terdapat , , dan . Demikian juga pada cabang terakhir dari tingkat , terdapat , , dan . Lalu, akan diperlihatkan bahwa waktu start kegiatan , , diperoleh dari interval , dengan menunjukkan bahwa strategi percabangan akan memperhitungkan semua titik pada interval tersebut. Walaupun pada tingkat pohon Branch and Bound ini, diketahui hanya interval tersebut untuk yang menghasilkan waktu layak untuk kegiatan , , dan , tetapi ada kemungkinan diperoleh dari di luar interval tersebut pada tingkat pohon Branch and Bound berikutnya. , Seandainya konflik waktu kegiatan dan diselesaikan pada tingkat dari pohon Branch and Bound dan konflik waktu kegiatan dan diselesaikan pada tingkat . Asumsikan . Kegiatan start pada pada cabang ke- tingkat dan menurut strategi percabangan, konflik waktu kegiatan dan juga diselesaikan secera otomatis. Asumsikan . Pada cabang tingkat , konflik waktu kegiatan dan diselesaikan dengan menggeser sebesar periode ke kiri, sehingga konflik waktu kegiatan dan tidak terselesaikan. Cabang ke- tingkat , akan menghasilkan waktu start kegiatan pada periode dan menyelesaikan konflik waktu kegiatan dan . Akibatnya, dengan mengulang strategi percabangan sepanjang pencarian akan menghasilkan enumerasi dari semua solusi yang mungkin. Pada proses percabangan, mungkin saja suatu node yang sama terulang kembali. Dengan kata lain, terdapat dua node yang mempresentasikan jaringan kerja penjadwalan proyek yang sama. Hal ini diketahui dari matriks yang sama. Sehingga, apabila dari suatu node baru diperoleh matriks yang sama dengan Universitas Sumatera Utara 22 matriks dari node sebelumnya maka node tersebut dapat dipangkas atau perhitungan tidak perlu dilanjutkan. Proses percabangan akan berhenti apabila telah didapatkan jadwal optimal yaitu suatu jadwal dengan matriks yang semua elemennya bernilai nonnegatif. Dengan kata lain, proses percabangan akan berhenti apabila tidak terdapat lagi pasangan kegiatan yang bermasalah.

3.1.4 Batas Bawah

Lower Bound Jika batas bawah tidak digunakan maka segala kemungkinan penyelesaian harus dienumerasikan satu persatu, sehingga memperlama proses optimasi. Oleh karena itu, LB perlu dikalkulasikan pada setiap node . Selain itu, apabila percabangan yang dibangkitkan dari suatu node tidak mengarah pada solusi, maka node tersebut dapat dipangkas. Terdapat tiga jenis conflict set , yaitu: 1. Apabila kegiatan merupakan predecessor bagi kegiatan dan kedua kegiatan tersebut memiliki konflik waktu . Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1 Conflict set jenis I 2. Apabila kegiatan merupakan predecessor bagi beberapa kegiatan, , dengan mengabaikan kendala GPR kegiatan-kegiatan tersebut. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam gambar 3.2. Gambar 3.2 Conflict set jenis II Universitas Sumatera Utara 23 3. Apabila kegiatan merupakan successor bagi beberapa kegiatan, , dengan mengabaikan kendala GPR kegiatan-kegiatan tersebut. Untuk lebih jelas, dapat dilihat dalam gambar 3.3. Gambar3.3 Conflict set jenis III Dalil 1 Untuk conflict set jenis I, di mana kendala GPR antara kegiatan dan kegiatan diabaikan, diasumsikan besar konflik waktu adalah satuan waktu. Dengan demikian, nilai minimum untuk menyelesaikan conflict set ke- , ̅ , dapat dihitung dengan rumus: ̅ di mana diperoleh dari: { ∑ ∑ } dengan merupakan nilai minimum untuk menyelesaikan konflik waktu antara kegiatan dan kegiatan . Dalil 2 Untuk conflict set jenis II, di mana kegiatan merupakan predecessor bagi beberapa kegiatan, , dengan mengabaikan kendala GPR kegiatan-kegiatan tersebut, nilai minimum untuk menyelesaikan conflict set ke- , ̅ , dapat dihitung dengan rumus: ̅ { } Universitas Sumatera Utara 24 Dalil 3 Untuk conflict set jenis III, di mana kegiatan merupakan successor bagi beberapa kegiatan, , dengan mengabaikan kendala GPR kegiatan-kegiatan tersebut, nilai minimum untuk menyelesaikan conflict set ke- , ̅ , dapat dihitung dengan rumus: ̅ { } Dalil 4 Untuk setiap jadwal yang dibangkitkan dari pohon percabangan, LB ditentukan oleh: ∑ ̅ dengan menyatakan solusi sementara dan ̅ menyatakan nilai minimum untuk menyelesaikan conflict set ke- . Gambar 3.4 Diagram pohon metode Branch and Bound Gambar di atas memperlihatkan pohon percabangan dengan nilai solusi sementara, , batas bawah, , dan himpunan kegiatan yang bermasalah, .

3.2 Contoh Kasus dan Penyelesaiannya