Kesimpulan dan Verifikasi Conclution drawing verifikasi

Nazia Ulfatul Himah, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sajian data data display

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan peneliti dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis. Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Melalui sajian data yang telah terkumpul dikelompokkan dalam beberapa bagian sesuai dengan jenis permasalahannya supaya mudah dilihat dan dimengerti, sehingga mudah dianalisis. Langkah ini mencakup dan memasuki analisis data. Data yang ada dianalisis dan ditafsirkan kemudian dibandingkan antara data yang satu dengan data yang lain untuk menemukan persamaan dan perbedaan. Berbagai macam data penelitian tindakan yang telah direduksi perlu dibeberkan dalam bentuk narasi. Pembeberan data dilakukan dengan sistematik, interaktif, dan inventif serta mantap sehingga memudahkan pemahaman terhadap apa yang terjadi. Dengan demikian, penarikan kesimpulan dan penentuan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya akan mudah.

3. Kesimpulan dan Verifikasi Conclution drawing verifikasi

Kesimpulan dan verifikasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memantapkan simpulan dari tampilan data agar benar-benar dapat dipertanggunggjawabkan. Seluruh hasil analisis yang terdapat dalam reduksi data maupun sajian data diambil suatu kesimpulan. Penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik pada akhir siklus I, ke kesimpulan terevisi pada akhir siklus II dan seterusnya, dan simpulan terakhir pada akhir siklus terakhir. Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir saling terkait dengan simpulan pertama sebagai pijakan. Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah korelasinya suatu data berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan. Nazia Ulfatul Himah, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data hasil tes dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif. Langkah- langkah dalam menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Penskoran terhadap jawaban siswa Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa adalah tes uraian bebas dengan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100. 2. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang diadaptasi dari Sudjana, N. 2012, hlm. 109 � = ∑ ∑ Keterangan: R = nilai rata-rata siswa ∑x = jumlah skor siswa ∑y = jumlah siswa Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Rata-rata Kelas Kriteria Nilai Baik Sekali 85 – 100 Baik 70 - 84 Cukup 60 – 69 Kurang 50 – 59 Kurang Sekali  50 Sumber: Depdiknas, 2006 3. Mengitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas V dengan rumus: � = ∑� ∑� Keterangan: P = persentase siswa yang lulus Nazia Ulfatul Himah, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑P = jumlah siswa yang lulus ∑N = jumlah seluruh siswa 4. Pengolahan data keaktifan Penilaian keaktifan dalam penelitian ini diberikan skala sikap pada pengamatannya. Skala sikap yang digunakan jika dari indikator keaktifan dilakukan siswa diberikan tanda centang √ pada kolom ya, begitu pula sebaliknya jika dari indikator keaktifan tidak dilakukan siswa diberikan tanda centang √ pada kolom tidak. Setiap indikator disertai kolom deskripsi respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Indikator keaktifan berjumlah 8, jadi skor tertinggi adalah 8. Untuk mengetahui skor rata-rata dari pencapaian kekatifan belajar siswa digunakan rumus: � = ∑ K = persentase dari keaktifan belajar siswa ∑x = total perolehan tanda centang pada kolom ya Y = skor maksimal aspek keaktifan belajar siswa 8 Nazia Ulfatul Himah, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data hasil penelitian dan pembahasan dalam PTK yang telah dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Sukasari mengenai penerapan model pembelajaran two stay two stray untuk meningkatkan keaktifan belajar pada materi mengenai hubungan manusia dan lingkungan dan perubahan lingkungan diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran two stay two stray dengan tahapan sebagai berikut: Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan suatu persoalan, kemudian dua orang meninggalkan kelompoknya untuk bertamu dan dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain, tamu kembali ke kelompok asal untuk melaporkan temuan dari kelompok lain dan membahas serta mencocokkan hasil kerja mereka, lalu masing-masing kelompok mempresentasikan pekerjaannya, dinyatakan mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dilihat dari terlaksananya indikator-indikator dari keaktifan belajar dengan mendapat perolehan persentase yang semakin meningkat di setiap siklusnya serta temuan- temuan negatif dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan. 2. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada materi pada materi hubungan manusia dengan lingkungan juga meningkat seiring dengan peningkatan keaktifan belajar. Hal ini terlihat dari rata-rata kelas dan kecakapan akademik kelas yang telah mencapai kriteria sangat baik. Terbukti pada persentase kelulusan hasil belajar siswa dan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 85,29 dan siklus II sebesar 97,22. Ternyata meningkatnya keaktifan belajar siswa berpengaruh pula terhadap meningkatnya hasil belajar siswa.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Komunikasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII Semes

0 3 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Kemampuan Komunikasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII Semes

0 2 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X I Sekolah Menengah

0 2 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X I Sekolah Menengah Atas

0 1 15

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12