Universitas Sumatera Utara BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang lulusan dokter dalam melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan adalah mampu menulis
resep obat secara bijak, rasional, jelas, lengkap, dan dapat dibaca. Peresepan obat tersebut dikategorikan bijak dan rasional bila sudah tepat indikasi, tepat obat, tepat
dosis, tepat frekuensi dan cara pemberian, serta sesuai dengan kondisi pasien Konsil Kedokteran Indonesia, 2012.
Dokter memberikan pengobatan secara tidak langsung kepada pasien dengan cara menuliskan resep atau permintaan tertulis yang akan diserahkan
pasien kepada apoteker untuk mendapatkan obat di apotek. Di dalam resep tersebut tidak hanya tercantum nama obat, identitas dokter dan identitas pasien
saja tetapi juga jumlah, dosis, bentuk sediaan, cara pemakaian, rute dan interval waktu pemberian obat Jas, 2008.
Pengobatan yang diterima oleh pasien diharapkan dapat memberikan manfaat terapi, namun jika terjadi kesalahan dalam prosesnya, pengobatan
tersebut malah akan menimbulkan dampak buruk terhadap pasien. Sampai saat ini masalah dalam pengobatan pasien masih ditemukan khususnya kesalahan dalam
meresepkan obat dan kesalahan ini menurut Velo dan Minuz 2009 sebenarnya dapat dicegah. Kesalahan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan dalam
proses memutuskan pengobatan dan kesalahan dalam proses penulisan resep Aronson, 2009.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak ditemukan masalah dalam peresepan obat seperti kesalahan dalam pola penulisan
resep dan adanya interaksi obat yang merugikan. Suatu penelitian yang dilakukan di Inggris dengan desain systematic review menunjukkan bahwa median kesalahan
peresepan obat adalah sebesar 7 Lewis et al., 2009. Kesalahan tersebut paling banyak dijumpai pada peresepan obat antimikroba dan tipe kesalahan yang paling
sering dijumpai adalah kesalahan dosis obat.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Calligaris et al. 2009 melakukan suatu survei prevalensi titik pada 756 orang pasien di suatu rumah sakit di Italia. Dari penelitian tersebut ditemukan
sebanyak 408 peresepan antibiotik pada 298 orang pasien. Dari resep antibiotik tersebut ditemukan resep yang tidak jelas atau sulit dibaca sebanyak 23.9 dan
resep yang tidak lengkap sebanyak 29.9. Suatu penelitian prospektif dilakukan oleh Caruba et al. 2010 di suatu
rumah sakit di Perancis selama 18 hari. Sebanyak 12533 lembar resep diteliti dan ditemukan kesalahan sebesar 0.9 yaitu sebanyak 117 lembar resep dan 51 dari
kesalahan itu terjadi saat hari pertama pasien masuk ke rumah sakit. Di Indonesia, Amira 2011 melakukan suatu penelitian cross sectional di
Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Haji Adam Malik Medan yang melibatkan 165 lembar resep askes periode Mei 2011. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa terdapat kesalahan dalam penulisan resep sebesar 74. Kesalahan tersebut paling banyak dijumpai pada penulisan wadah obat.
Tragni et al. 2013 melakukan suatu penelitian cross sectional di Italia dengan menganalisis secara retrospektif data resep dari bulan Januari 2004 sampai
Agustus 2005 dan menemukan sebanyak 27 pasangan obat yang berinteraksi pada 45,3 populasi penelitian. Di India, Kulkarni et al. 2013 melakukan penelitian
observasional secara prospektif dengan menganalisis total 204 resep dokter dan pada 186 resep 91 diantaranya terdapat sebanyak 856 obat yang berinteraksi.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, meresepkan obat merupakan kompetensi seorang lulusan dokter dan memiliki peran yang sangat
penting dalam keberhasilan terapi pada pasien, namun data beberapa penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak ditemukan masalah dalam
peresepan obat dan belum ada informasi yang jelas tentang bagaimana gambaran peresepan obat secara umum di Kotamadya Medan. Gambaran peresepan obat dan
masalah-masalah yang terjadi dalam peresepan obat serta jenis penyakit yang diderita oleh pasien yang memperoleh resep dokter dapat diketahui dengan
meneliti isi resep yang masuk ke apotek. Hal-hal tersebut menarik perhatian penulis untuk meneliti gambaran peresepan obat berdasarkan resep yang masuk ke
apotek di Kotamadya Medan tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana gambaran peresepan obat berdasarkan resep yang masuk ke
apotek di Kotamadya Medan tahun 2013?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum