Sampel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara ini adalah resep dokter yang masuk ke apotek di Kotamadya Medan pada tahun 2013.

4.3.2. Sampel Penelitian

Menurut Sastroasmoro 2011, sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang dapat mewakili populasinya tersebut yang dipilih dengan suatu cara tertentu. Sampel dari penelitian ini adalah resep dokter yang memenuhi kriteria tertentu. Kriteria tersebut antara lain: 1. Kriteria Inklusi a. Resep berasal dari apotek di Kotamadya Medan. b. Resep ditulis oleh dokter. c. Tanggal resep dokter adalah antara 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013. 2. Kriteria Eksklusi a. Apotek yang bersangkutan tidak bersedia ikut dalam penelitian. b. Resep ditulis oleh dokter gigi atau dokter hewan. c. Tidak tercantum tanggal pada resep dokter. Untuk menghitung perkiraan besar sampel minimum yang diperlukan dalam penelitian ini sehingga dapat mewakili populasi, maka digunakan rumus perhitungan besar sampel untuk populasi infinit tidak terbatas. Menurut Wahyuni 2007, besar sampel dapat dihitung berdasarkan rumus dibawah ini: 2 2 2 1 1 d p p z n − × × = − α Keterangan n : besar sampel minimum 2 1 α − z : nilai distribusi normal baku pada α tertentu p : besar proporsi di populasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d : kesalahan absolut yang dapat ditolerir Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaan ditetapkan sebesar 99 sehingga nilai 2 1 α − z adalah sebesar 2,581. Kesalahan absolut yang dapat ditolerir ditetapkan sebesar 5 sehingga nilai d adalah sebesar 0,05. Besar proporsi di populasi diambil dari penelitian sebelumnya yaitu sebesar 7 sehingga nilai p adalah 0,07 Lewis et al., 2009. Berdasarkan keterangan dan rumus diatas, maka besar sampel minimum penelitian ini adalah: 2 2 2 1 1 d p p z n − × × = − α 2 2 05 , 07 , 1 07 , 581 , 2 − × × = n 46 , 173 = n Dari hasil perhitungan diatas, maka besar sampel minimum yang diperlukan adalah 173,46 lembar resep dokter. Besar sampel tersebut kemudian dibulatkan menjadi 174 lembar resep dokter. Namun, pada penelitian ini besar sampel yang digunakan adalah sebanyak 180 lembar resep dokter untuk mempermudah metode pemilihan sampel. Sampel penelitian ini dipilih dengan metode pemilihan sampel berdasarkan peluang probability sampling yaitu dengan cara acak klaster bertingkatbertahap atau multistage cluster random sampling. Metode multistage cluster random sampling adalah suatu teknik penarikan sampel berdasarkan klaster guguskelas yang dipilih secara bertingkatbertahap. Di dalam setiap klaster terdapat semua sifatvariasi yang akan diteliti dan unit sampel akan diambil dari klaster yang telah dipilih secara acak Wahyuni, 2007. Metode ini sangat efisien untuk populasi yang tersebar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara luas sehingga tidak memungkinkan untuk membuat daftar seluruh populasi tersebut Sastroasmoro, 2011. Dalam penelitian ini, sampling yang dilakukan dibagi menjadi beberapa tingkattahap multistage. Pemilihan sampel dilakukan secara acak sederhana simple random sampling dan acak sistematis systematic random sampling. Pada tahap pertama, sampling dilakukan pada populasi kecamatan di Kotamadya Medan. Dari total 21 kecamatan di Kotamadya Medan Pemerintah Kota Medan, 2013 dipilih secara acak sederhana simple random sampling sebanyak 3 kecamatan sehingga diperoleh sebanyak 3 klaster kecamatan. Dengan kata lain, setiap kecamatan tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi klaster. Pengambilan sampel pada tahap pertama ini dapat digambarkan dengan kerangka di bawah ini. Simple random sampling Gambar 4.1. Kerangka Pengambilan Sampel Tahap Pertama Pada tahap kedua, sampling dilakukan pada ketiga klaster kecamatan yang terpilih tersebut. Dari setiap klaster kecamatan tersebut dipilih secara acak simple random sampling sebanyak 1 apotek sehingga diperoleh 3 klaster apotek yang berasal dari 3 klaster kecamatan yang berbeda. Populasi apotek bersifat homogen sehingga apotek yang terpilih tersebut dapat mewakili populasi apotek di dalam setiap klaster kecamatan tersebut. Dengan kata lain, setiap apotek tersebut memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi klaster. Pengambilan sampel pada tahap kedua ini dapat digambarkan dengan kerangka di bawah ini. Kumpulan Kecamatan di Kotamadya Medan Kecamatan A Kecamatan B Kecamatan C Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Simple random sampling Gambar 4.2. Kerangka Pengambilan Sampel Tahap Kedua Pada tahap ketiga, sampling dilakukan pada ketiga apotek yang terpilih tersebut. Dari setiap klaster apotek tersebut dipilih secara acak sistematis systematic random sampling sebanyak 60 lembar resep dokter dari seluruh resep dokter yang masuk ke apotek pada tahun 2013 sehingga diperoleh total sampel sebanyak 180 lembar resep dokter yang berasal dari 3 apotek yang berbeda. Karena dalam setahun terdapat 12 bulan maka untuk setiap bulannya dipilih secara acak sistematis sebanyak 5 lembar resep dokter. Resep dokter yang dipilih adalah resep yang memiliki tanggal 3, 9, 15, 21, dan 27. Angka awal 3 ini dipilih secara acak dan kemudian dilanjutkan dengan angka berikutnya dengan kelipatan enam. Sistem ini dapat dilakukan karena dalam satu bulan terdapat rata-rata 30 hari sehingga tanggal yang dipilih tersebut tersedia pada setiap bulannya walaupun bulan Februari 2013 hanya memiliki 28 hari. Pengambilan sampel pada tahap ketiga ini dapat digambarkan dengan kerangka di bawah ini. Sistematic random sampling Gambar 4.3. Kerangka Pengambilan Sampel Tahap Ketiga Kecamatan A Kecamatan B Kecamatan C Apotek A Apotek B Apotek C Apotek A Apotek B Apotek C 60 lembar reseptahun 60 lembar reseptahun 60 lembar reseptahun 5 lembar resepbulan 5 lembar resepbulan 5 lembar resepbulan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 4.4. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari resep dokter yang masuk ke apotek di Kotamadya Medan tahun 2013. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung Wahyuni, 2007. Data yang dikumpulkan berupa jumlah obat, jenisgolongan obat, bentuk sediaan obat, kemungkinan interaksi obat, dan kemungkinan kesalahan penulisan pada resep dokter.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data