commit to user
signifikansi 0,05 tidak signifikan. Nilai signifikansi perbedaan iklim kerja untuk shift pagi dan shift malam adalah 0,193, sehingga signifikansi
0,05 tidak signifikan. Nilai signifikansi perbedaan intensitas kebisingan untuk shift sore dan shift malam adalah 0,20 sehingga signifikansi 0,05
tidak signifikan.
D. Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja
Hasil pengukuran kelelahan kerja adalah sebagai berikut : 1. Shift Pagi
Tabel 32. Data Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja Shift Pagi Bagian Winding di PT. Iskandartex Surakarta
No Umur Tahun
Waktu Reaksi milidetik 1.
29 181,53
2. 30
293,64 3.
30 450,18
4. 30
372,09 5.
30 430,91
6. 32
426,03 7.
33 390,77
8. 35
290,08 9.
35 235,50
10. 37
294,62 11.
37 348,70
12. 38
278,51 13.
39 241,06
14. 42
352,82 15.
43 234,56
16. 44
318,81 17.
45 409,23
Rerata 326,41
Standar Deviasi 79,52
Sumber : Pengambilan Data Tanggal 9 Mei 2011
commit to user
2. Shift Sore Tabel 33. Data Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja Shift Sore Bagian
Winding di PT. Iskandartex Surakarta No.
Umur Waktu Reaksi milidetik
1. 27
314,95
2. 32
393,66 3.
34 448,08
4. 34
379,35 5.
35 291,11
6. 35
300,98 7.
35 444,38
8. 36
454,69 9.
37 309,26
10. 37
514,72 11.
38 456,56
12. 39
320,19 13.
40 374,45
14. 40
594,45 15.
40 408,32
16. 41
450,36 17.
41 358,04
18. 41
317,50 19.
42 491,95
20. 44
301,23 21.
45 335,56
Rerata 393,32
Standar Deviasi 83,26
Sumber : Pengambilan Data Tanggal 9 Mei 2011 3. Shift Malam
Tabel 34. Data Hasil Pengukuran Kelelahan Kerja Shift Malam Bagian Winding di PT. Iskandartex Surakarta
No. Umur
Waktu Reaksi milidetik 1.
30 487,66
2. 32
595,16 3.
32 580,92
4. 34
584,58 5.
35 341,59
6. 35
290,48 7.
36 617,26
8. 36
518,94 9.
37 597,85
10. 38
575,12 11.
39 344,36
Bersambung
commit to user
No. Umur
Waktu Reaksi milidetik 12.
39 429,90
13. 40
307,25 14.
41 536,77
15. 43
302,34 16.
43 591,36
17. 44
432,01 18.
45 560,51
Rerata 483,00
Standar Deviasi 118,66
Sumber : Pengambilan Data Tanggal 9 Mei 2011 Berdasarkan data di atas rerata kelelahan kerja shift pagi adalah.
326,41 ± 79,52, rerata kelelahan kerja shift sore adalah 393,32 ± 83,20, dan rerata kelelahan kerja shift malam adalah 483,00 ± 118,66. Waktu reaksi
minimal subjek penelitian adalah 181,53 dan waktu reaksi maksimal subjek penelitian adalah 617,26.
Berikut ini adalah hasil pengolahan data dengan SPSS versi 17.0 untuk variabel yang diteliti yaitu antara shift dengan kelelahan kerja :
Tabel 35. Hasil Uji dengan Kruskal Wallis Ranks untuk Shift dengan Kelelahan Kerja
Ranks
Shift pagi N
Mean Rank Kelelahan Shift pagi
17 17.59
Shift sore 21
28.52 Shift malam
18 38.78
Total 56
Sumber : Hasil Uji SPSS Sambungan
commit to user
Tabel 36. Hasil Uji dengan Kruskal Wallis Test Statistics untuk Shift dengan Kelelahan Kerja
Test Statistics
a,b
Kelelahan Chi-Square
14.758 Df
2 P. Sig.
.001 Sumber : Hasil Uji SPSS
Dari hasil pengolahan data dengan SPSS versi 17.0 menggunakan uji Non Parametrik Anova Kruskal-Wallis diketahui bahwa nilai Chi-
Square X
2
hitung 14,758 sedangkan nilai X
2
tabel dengan db = k-1, jadi db = 3- 1 = 2. Hal ini berarti X
2
hitung X
2
tabel sehingga terdapat perbedaan tingkat kelelahan tenaga kerja antara shift pagi, shift sore, dan
shift malam. Diketahui bahwa nilai p sebesar 0,001 yang berarti p 0,01, sehingga menunjukkan hasil yang sangat signifikan.
commit to user
BAB V PEMBAHASAN
A. Analisa Gambaran Umum Perusahaan
Perkembangan Industri tekstil telah berkembang cukup pesat saat ini, hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan-perusahaan tekstil baik
berskala kecil maupun yang berskala besar. Dengan tuntutan target untuk mendapatkan
keuntungan yang
besar banyak
perusahaan yang
memberlakukan kerja rotasi. Namun demikian terkadang pemilik perusahaan kurang memperhatikan efek dari pemberlakuan sistem kerja rotasi tersebut.
Apabila rotasi kerja yang diberlakukan tidak memperhatikan aturan yang telah ditetapkan maka akan mengakibatkan terjadinya kelelahan kerja.
Menurut Suma’mur 2009 memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja biasanya tidak disertai dengan efisiensi, efektivitas,
dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya terlihat penurunan kualitas dan hasil kerja serta bekerja dengan waktu yang berkepanjangan
timbul kecenderungan untuk terjadinya kelelahan, gangguan kesehatan, penyakit dan kecelakaan, serta ketidakpuasan.
Proses produksi di PT. Iskandartex mengandung berbagai potensi bahaya bagi tenaga kerjanya. Sumber bahaya yang ada yaitu :