Expert Opinion Validasi Data
Adela Siahaan, 2014 Pembelajaran sejarah berbasis multikultural dalam mengembangkan nilai-nilai nasionalisme
siswa etnik Tionghoa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang terdapat dalam pembelajaran sejarah yang termasuk di dalamnya ialah nilai-nilai multikultural dan nilai-nilai nasionalisme yang merupakan semangat kebangsaan,
terlebih pada diri siswa etnik Tionghoa di SMA St. Angela kota Bandung. Kedua, dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural di
SMA St. Angela dilakukan mengalir saja di dalam kelas sesuai yang terdapat dalam materi sejarah yang dirasakan oleh guru mengandung nilai-nilai multikultural. Namun
sangat disayangkan, pembelajaran sejarah berbasis multikultural tersebut ketika perencanaannya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP kurang diseriusi
karena disusun hanya sebatas pada tujuan pembelajaran. Entry behavior dan Contextual Teaching and Learning CTL adalah metode yang digunakan oleh guru
ketika apersepsi dan kegiatan inti pada pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural. Selain itu, guru juga menggunakan media audiovisual untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural tersebut, sedangkan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural
tersebut hany berupa penugasan baik itu individu ataupun kelompok dan pengamatan guru terhadap sikap siswa selama di kelas. Adapun kendala-kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis multikultural ialah tidak meratanya penulisan tokoh-tokoh ataupun peristiwa sejarah yang mewakili semua etnik di
Indonesia, khususnya bagi etnik-etnik minoritas seperti etnik Tionghoa yang sama sekali tidak disinggung dalam kurikulum sejarah Indonesia yang sebenarnya banyak
tokoh dari etnik Tionghoa tersebut yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda sehingga dapat menjadi teladan bagi siswa etnik Tionghoa dalam mengembangkan
nilai-nilai nasionalisme mereka.
Adela Siahaan, 2014 Pembelajaran sejarah berbasis multikultural dalam mengembangkan nilai-nilai nasionalisme
siswa etnik Tionghoa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Ketiga, dalam hal manifestasi nasionalisme yang diwujudkan oleh siswa etnik Tionghoa di SMA St. Angela kota Bandung dengan adanya pembelajaran sejarah
berbasis multikultural yaitu siswa etnik Tionghoa menjadi lebih terbuka dengan tumbuhnya kesadaran akan perbedaan atau keberagaman latar belakang sehingga
mereka lebih saling menghormati dan menghargai antara sesama tanpa meilihat perbedaan agama, etnik, bangsa, dan ras. Pembelajaran sejarah berbasis multikultural
juga membangkitkan kesadaran akan kehidupan bersama dalam komunitas sebesar bangsa Indonesia sehingga menumbuhkan kesadaran kolektif yang memiliki
persamaan dalam sejarah, kebersamaan dan keterikatan sense of solidarity, serta rasa memiliki sense of belonging yang mendorong mereka untuk menunjukkan
perilaku yang dilandasi tingginya semangat nasionalisme dan budaya multikultural, seperti : memperingati hari nasional dengan antusias dan kepedulian terhadap sesama.
Adapun manifestasi nasionalisme tertinggi yang ditunjukkan oleh siswa etnik Tionghoa di SMA St. Angela kota Bandung ialah dengan prestasi mereka di kancah
nasional maupun international dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia.