Pengujian Mekanik .1 METODE PENELITIAN

29 4.2 Pengujian Mekanik 4.2.1 Uji Tarik Spesimen Sarung Tangan Dari hasil pengukuran kuat tarik, regangan dan modulus dari spesimen komposit lateks dengan penggunaan montmorilonit termodifikasi sebagai pengisi menunjukkan nilai yang lebih bagus dibandingkan tanpa menggunakan bahan pengisi. Hasil pengukuran stress tegangan dengan bahan pengisi organoclay montmorillonit termodifikasi diperoleh minimum 0,435 Nmm 2 sampel tipe IV dan maksimum 0,729 Nmm 2 sampel tipe II, sedangkan pengukuran stress tegangan tanpa pengisi adalah 0,181 Nmm 2 sampel tipe I. Untuk pengukuran strain regangan atau kemuluran dengan bahan pengisi diperoleh hasil minimum sebesar 2,883 sampel tipe V dan maksimum sebesar 4,830 sampel tipe II, sedangkan pengukuran strain regangan atau kemuluran tanpa bahan pengisi adalah sebesar 1,254 sampel tipe I. Kemudian untuk modulus dengan bahan pengisi organoclay montmorillonit termodifikasi diperoleh minimum 0,136 Nmm 2 sampel tipe IV dan maksimum sebesar 0,207 Nmm 2 sampel tipe V, sedangkan modulus tanpa bahan pengisi adalah sebesar 0,144 Nmm 2 sampel tipe I. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel data pengujian tarik di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 4.3 Data Pengujian Kekuatan Tarik dari 5 Variasi Sampel Dengan Masing-masing 3 Kali Pengujian Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sifat Mekanik Spesimen Sarung Tangan Lateks Tipe Sampel Tegangan Nmm 2 Regangan Modulus Nmm 2 I Lateks tanpa Pengisi 0,217 2,205 0,098 II Lateks + Organoclay 2 phr 0,725 5,753 0,126 III Lateks + Organoclay 4 phr 0,616 4,293 0,143 IV Lateks + Organoclay 6 phr 0,49 4,140 0,118 V Lateks + Organoclay 8 phr 0,489 3,836 0,127 Untuk pengukuran kuat tarik diperoleh bahwa nilai kuat tarik bertambah tinggi sebanding dengan penambahan bahan pengisi organoclay hingga 2 phr. Kemudian mengalami penurunan pada saat penambahan diatas 2 phr. Sampel type Length mm Width mm Thick mm Load kgf Extension mm Force N Stress Nmm 2 Strain Modulus Nmm 2 I. A 115 6 0,3 0,04 141,557 0,392 0,217 1,299 0,176 B 115 6 0,3 0,03 178,316 0,294 0,163 1,552 0,105 C 115 6 0,3 0,05 441,345 0,49 0,272 3,879 0,070 II. A 115 6 0,3 0,13 659,978 1,274 0,707 5,788 0,123 B 115 6 0,3 0,13 677,276 1,274 0,707 5,916 0,120 C 115 6 0,3 0,14 667,712 1,372 0,762 5,787 0,135 III. A 115 6 0,3 0,10 592,897 0,98 0,544 5,175 0,105 B 115 6 0,3 0,12 446,953 1,176 0,653 3,981 0,168 C 115 6 0,3 0,12 441,494 1,176 0,653 3,847 0,170 IV. A 115 6 0,3 0,09 456,454 0,882 0,49 4,013 0,123 B 115 6 0,3 0,09 506,919 0,882 0,49 4,484 0,111 C 115 6 0,3 0,09 465,338 0,882 0,49 4,070 0,121 V. A 115 6 0,3 0,12 532,672 1,176 0,653 4,652 0,318 B 115 6 0,3 0,05 343,061 0,49 0,272 3,047 0,091 C 115 6 0,3 0,10 447,922 0,98 0,544 3,948 0,139 Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.4 Grafik Stress Tegangan vs Jumlah Pengisi Organoclay Untuk pengukuran strain atau regangan diperoleh bahwa nilai regangan bertambah tinggi sebanding dengan penambahan bahan pengisi organoclay hingga 2 phr walaupun pada pengukuran menunjukkan penurunan regangan pada saat penambahan ≥ 4 phr. Hal ini dikarenakan interaksi antara clay-clay dalam campuran cenderung meningkatkan kekakuan pada campuran. Gambar 4.5 Grafik Strain Regangan vs Jumlah Pengisi Organoclay Universitas Sumatera Utara 32 Modulus adalah tenaga yang dibutuhkan untuk menarik contoh uji sampai regangan tertentu per satuan luas penampang awal bagian yang sempit. Untuk pengukuran modulus diperoleh bahwa nilai modulus maksimum ada pada tipe V dengan penambahan organoclay 8 phr, sedangkan yang paling rendah ada pada tipe IV dengan penambahn 6 phr. Perhitungan modulus dihitung dari harga kuat tarik tiap variasi tipe sampel yang sudah dirata- ratakan dari 3 data perlakuan, dibagi dengan harga regangan tiap variasi tipe sampel yang sudah dirata-ratakan dari 3 data perlakuannya. Gambar 4.6 Grafik Modulus vs Jumlah Pengisi Organoclay Kekuatan tarik menunjukkan gaya maksimum yang diperlukan untuk memutuskan nanokomposit lateks-organoclay. Hasil pengamatan sifat kuat tarik ini dinyatakan dalam bentuk kurva tegangan stress, yakni permbandingan beban dengan luas penampang = FA, terhadap perpanjangan bahan reganganstrain yakni pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan, yang disebut kurva tegangan-regangan yang dapat dilihat pada gambar 4.7. perbandingan tegangan tarik terhadap regangannya didefenisikan sebagai Modulus Young atau Modulus Elastisitas. Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 4.7 Kurva Regangan Vs Tegangan Spesimen Sarung Tangan Lateks- Organoclay Dari grafik di atas, terlihat bahwa kurva tegangan-regangan maksimal pada Tipe-II, yaitu tegangan 0,729 Nmm 2 dan regangan 4,830. Sampel uji Tipe-II adalah sampel dengan lateks sebagai matriks diberi pengisi montmorillonit yang sudah dimodifikasi dengan surfaktan CTAB, sebanyak 2 phr. Modulus elastisitas menyatakan kekuatan suatu bahan. Kekuatan suatu bahan dipengaruhi oleh ikatan kimia penyusunnya. Ikatan kimia yang kuat bergantung pada jumlah ikatan molekul dan jenis ikatannya ikatan ion, kovalen, logam, Van Der Waals. Ikatan kimia yang kuat sulit diputus. Modulus maksimum didapat pada sampel Tipe-V, yaitu modulus 0,207 Nmm 2 . Hal ini disebabkan penggunaan CTAB yang bermuatan kationik sehingga mekanisme reaksi atau ikatan yang terjadi lebih kuat terhadap permukaan montmorillonit yang bermuatan negatif. Polaritas mineral clay diganti dengan kation organik, dimana ion logam anorganik melepas muatan negatif pada lapisan silikat. Hal ini menyebabkan tingkat adsorbsi pada bagian ini juga lebih besar. Universitas Sumatera Utara 34 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan