Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Melania Nurma Lita Sari, 2015 PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 9 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Menetapkan pelaporan Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain penelitian adalah suatu rencana, rancangan, ataupun acuan penelitian mulai dari hipotesis sampai analisis data. Dari pemaparan diatas, terlihat bahwa dengan adanya desain penelitian maka akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian dan mencapai tujuan yang diharapkan. Jenis desain penelitian ini termasuk dalam ex post facto, yang dimana dalam penelitian ini hanya mengungkap gejala-gejala yang ada atau telah terjadi. Fakta dalam penelitian ini diungkapkan apa adanya dari data yang terkumpul. Dengan demikian penelitian ini dapat mengungkapkan pengaruh dari variabel-variabel yang telah ditentukan. Studi Pendahuluan Latar Belakang Masalah Fakta-Fakta Lapangan secara Makro Fakta-Fakta Lapangan secara Mikro Rumusan Masalah Studi Literatur Perumusan Hipotesis Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan dan Saran Pengujian Hipotesis Populasi dan Sampel Pengembangan Instrumen Pengujian Instrumen Kerangka Pemikiran Melania Nurma Lita Sari, 2015 PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 9 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan gambar di atas, penulis mencoba menggambarkan desain penelitian yang akan dilakukan. Setiap penelitian selalu berangkat dari suatu masalah, masalah itu sendiri didapatkan setelah melalui studi pendahuluan terhadap fakta-fakta atau fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat. Kemudian setelah mendapatkan masalah dan faktafenomena yang jelas, disusunlah latar belakang yang terdiri dari gambaran fakta-fakta makro dan mikro yang terjadi di masyarakat. Pada dasarnya, latar belakang penelitian ini lahir dari hasil studi pendahuluan peneliti terhadap masalah penelitian. Setelah masalah tersebut diidentifikasi dan dibatasi, kemudian masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan- pertanyaan tersebut dapat memudahkan atau memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam proses penelitian khususnya penelitian kuantitatif adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, maupun generalisasi-generalisasi hasil penelitian sebelumnya. Adanya teori-teori ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. Setelah mendapatkan teori-teori tersebut, kemudian disusun menjadi model konseptual yakni kerangka pemikiran yang akan memaparkan bagaimana teori tersebut berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi. Sehingga melalui kerangka pemikiran ini, akan tergambar dengan jelas hubungan antara variabel independen dan dependen. Kemudian, berdasarkan kerangka pemikiran tersebut selanjutnya disusunlah hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis yang masih berupa jawaban sementara akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data-data dari lapangan. Untuk itu, peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi Melania Nurma Lita Sari, 2015 PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 9 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan sampel yang telah peneliti tentukan. Dalam proses pengumpulan data, juga dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang sebelumnya telah diuji kelayakannya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner. Data-data yang telah terkumpul kemudian di analisis, guna menjawab rumusan masalah serta hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menggunakan statistik. Hasil analisis data selanjutnya disajikan dan diberi pembahasan. Pembahasan atau analisis temuan tersebut merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi data-data yang telah disajikan. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, selanjutnya adalah merumuskan kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi jawaban-jawaban singkat terhadap setiap pertanyaan atau rumusan masalah yang telah diajukan. Kemudian saran atau rekomendasi diajukan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, ataupun kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yakni suatu teknik ataupun cara yang digunakan dalam sebuah penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif ex post facto dengan pendekatan komparatif. Menurut Sukmadinata 2005, hlm. 54 penelitian deskriptif descriptive research adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Menurut Mohammad Ali dalam Sugiyono, 2012, hlm. 89 menyebutkan bahwa: ‘Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan klasifikasi dan analisispengolahan data serta membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objekti f dalam suatu deskripsi situasi’. Menurut Sukmadinata dalam Riduwan, 2008, hlm. 8 menyatakan bahwa: ‘Penelitian ex post facto ex post facto research yaitu untuk meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti. Selanjutnya dikatakan bahwa Melania Nurma Lita Sari, 2015 PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 9 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian ex post facto dilakukan terhadap program, kegiatan yang telah berlangsung atau telah terjadi. Penelitian ex post facto tidak ada pengontrolan variabel dan biasanya tidak ada pra tes’. Sedangkan penelitian komparatif menurut Sugiyono 2012, hlm. 92 yakni penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Adapun variabel yang mempengaruhi independent dalam penelitian ini kegiatan ekstrakurikuler X dan variabel yang dipengaruhi dependent adalah perilaku sosial Y. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif ex post facto untuk menggambarkan masing-masing variabel yang akan diteliti secara empiris, yakni gambaran empiris pada variabel X kegiatan ekstrakurikuler dan gambaran empiris variabel Y perilaku sosial serta pengaruh kegiatan ekstrakurikuler X terhadap perilaku sosial Y . Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yakni “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Perilaku Sosial”. Persoalan pertama yang harus diketahui yaitu gambaran tentang kegiatan ekstrakurikuler, kemudian yang kedua yakni gambaran tentang perilaku sosial. Apabila telah diperoleh hasil gambaran dari masing-masing variabel, maka selanjutnya dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berikutnya, yakni apakah terdapat pengaruh antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap perilaku sosial.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsepvariabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi indikator dari suatu konsepvariabel. Dimensi indikator dapat berupa: perilaku, aspek, atau sifatkarakteristik Sekaran, 2006:97. Penelitian ini terdiri dari dua variabel utama, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dan perilaku sosial. Secara lengkap definisi operrasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IS SMA NEGERI 5 BANDA ACEH

0 2 1

Upaya madrasah dalam mengembangkan kreativitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler: penelitian di MAN 4 Jakarta

0 8 126

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IS DI SMA NEGERI 7 SEMARANG

1 10 71

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 21

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROYEK DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI TERHADAP PENANAMAN NILAI-NILAI TOLERANSI PADA KONSEP KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT : Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas XI IIS SMA Negeri 9 Bandung.

0 0 39

PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG.

0 3 46

Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Unit Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Beregu dan Individual Di SMA Negeri Sekota Cimahi.

0 2 5

PENGARUH PEMBELAJARAN SEPAKBOLA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL SISWA :Studi Expost Facto Ekstrakurikuler Sepakbola di SMA Negeri 9 Cirebon.

0 0 33

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 9 BANDUNG - repository UPI S SOS 1005437 Title

0 0 4