Teknik Pengumpulan Data PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MENGETAHUI PROFIL STUDY APPROACHES FISIKA SISWA SMP.

Nida Uddini Amatulloh, 2014 Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Angket study approach terdiri dari 32 pernyataan yang merupakan gabungan dari aspek deep approach dan aspek surface approach. Pada aspek deep approach skor masing-masing pernyataan dikelompokan sesuai aspeknya dan kemudian di jumlahkan skor aspek Seeking Meaning = skor P1 + skor P3+ skor P5 + skor P7 , untuk mendapatkan skor deep approach, dilakukan penjumlahan masing-masing skor dari aspek deep approach DA = SM+RI+UE+II penskoran untuk aspek surface Approach dilakukan sama seperti penskoran pada aspek depp approach. Setelah mendapatkan skor rata-rata aspek deep approach dan aspek surface approach pada pre-test dan post-test, langkah selanjutnya adalah membandingkan kedua skor pre-test dan post-test test tersebut. Jika skor post-test untuk aspek deep approach lebih besar dari skor pre-testnya dan skor post-test lebih kecil dari skor pre-testnya, maka study approach siswa setelah perlakuan mengarah ke deep approach. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka setelah perlakuan study approach siswa mengarah ke surface approach. 3. Keterlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Data yang diolah merupakan data yang diambil dari lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah. Lembar observasi tersebut terdiri dari dua aktivitas, yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Format observasi ini berbentuk checklist dengan pilihan “ya” dan “tidak” pada kolom keterlaksanaan. Data dari ketiga observer kemudian digabungkan dalam satu tabel dapat dilihat pada lampiran D.3. Jika dua observer menyatakan kegiatan terlaksana, dan satu observer menyatakan tidak terlaksana, maka kegiatan tersebut disimpulkan terlaksana, dan jika dua observer menyatakan kegiatan tidak terlaksana, dan satu observer menyatakan terlaksana, maka kegiatan tersebut disimpulkan tidak terlaksana. Setelah mengambil kesimpulan dari tiga