Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua macam instrumen utama yang berupa tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
kreatif sedangkan instrumen non tes digunakan untuk mengukur study approach dan keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah.
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik
Arifin, 2009, hlm 118. Tes tertulis atau sering disebut paper and pencil test adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis.
Berikut penjelasan mengenai instrumen penelitian yang digunakan : 1.
Kemampuan Berpikir Kreatif Tes kemampuan berpikir kreatif yang digunakan adalah tes uraian
terbuka yang aktivitasnya mengacu pada The Torrance Test of Creative Thinking TTCT yang disusun oleh Paul Torrance. TTCT terdiri atas dua
jenis tes, yaitu tes verbal dan tes gambar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes verbal yang berjumlah 12 soal uraian terbuka
dengan skor maskimum tiga untuk setiap soal, dan skor maksimum 36 untuk semua soal. Tes verbal terdiri atas 7 jenis kegiatan, yaitu:
1. Membuat pertanyaan asking 2. Menebak sebab akibat
3. Menebak akibat dari peristiwa 4. Mengembangkan manfaat suatu benda
5. Menggunakan sesuatu dengan cara-cara yang luar biasa 6. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang luar biasa
7. Membuat tebakan Dari ketujuh jenis kegiatan tersebut, hanya lima jenis kegiatan
yang digunakan dalam penyusunan tes kemampuan berpikir kreatif. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang diukur dalam penelitian ini
adalah fluency, originality, flexibility, dan elaboration dengan kisi-kisi soal tes yang terdapat pada tabel 3.2 berikut.
Nida Uddini Amatulloh,
2014
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan mengetahui profil study approach fisika siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kreatif No
Aspek Jenis Kegiatan
Indikator No
Soal
1 Fluency
Menebak sebab- sebab
Siswa mampu mengemukakan penyebab dari munculnya
permasalahan yang diberikan secara lancar
3A
Membuat pertanyaan
Siswa mampu membuat pertanyaan sebanyak mungkin
mengenai permasalahan yang diberikan secara lancar
6
Menebak sebab- sebab
Siswa mampu mengemukakan penyebab dari munculnya
permasalahan yang diberikan secara lancar
9
2 Flexibility
Menebak akibat dari peristiwa
Siswa mampu mengemukakan akibat yang muncul dari
permasalahan yang diberikan sebanyak mungkin dari sudut
pandang yang berbeda 3B
Membuat pertanyaan
Siswa mampu membuat pertanyaan sebanyak mungkin
dari sudut pandang yang berbeda dalam menghadapi
suatu masalah 7
Menebak sebab- sebab
Siswa mampu mengemukakan penyebab dari munculnya
permasalahan yang diberikan sebanyak mungkin dari sudut
pandang yang berbeda 10
3 Originality
Mengembangkan manfaat suatu
benda Siswa mampu mengembangkan
manfaat suatu benda yang berupa gagasan baru dan unik
serta berbeda dari yang lain 4
Mengembangkan manfaat suatu
benda Siswa mampu mengembangkan
manfaat suatu benda yang berupa gagasan baru dan unik
serta berbeda dari yang lain 5
Mengembangkan manfaat suatu
benda Siswa mampu mengembangkan
manfaat suatu benda yang berupa gagasan baru dan unik
serta berbeda dari yang lain 11