Analisis dan perancangan aplikasi insurance Purchase Order : studi kasus PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy
SKRIPSI
Analisis dan Perancangan Aplikasi
Insurance Purchase Order
(Studi Kasus : PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy)
Oleh :
HERU TRI HARIYANTO 105091002872
PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
SKRIPSI
Analisis dan Perancangan Aplikasi Insurance Purchase Order (Studi Kasus : PT. Asuransi Umum Bumiputera
Muda 1967 Cabang Roxy)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
HERU TRI HARIYANTO 105091002872
PROGRAM SARJANA (S1) KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(3)
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
INSURANCE PURCHASE ORDER
(STUDI KASUS: PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG ROXY)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
HERU TRI HARIYANTO 105091002872
Menyetujui, Pembimbing I,
Fitri Mintarsih, M.Kom
NIP. 19721223 200710 2 004
Pembimbing II,
Khodijah Hulliyah, M.Si
NIP. 19730402 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, M. Sc, MIT
(4)
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Aplikasi Insurance Purchase Order pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy” telah
diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jum’at, 19 November 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, 19 November 2010
Tim Penguji, Dosen Penguji I,
Husni Teja Sukmana, Ph.D
NIP. 19771030 200112 1 003
Dosen Penguji II,
Arini, MT
NIP. 19760131 200901 2 001 Pembimbing I,
Fitri Mintarsih, M.Kom
NIP. 19721223 200710 2 004
Pembimbing II,
Khodijah Hulliyah, M.Si
NIP. 19730402 200112 2 001
Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi
Yusuf Durrachman, M. Sc, MIT
(5)
LEMBAR PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri yang
belum pernah diajukan sebagai skripsi atau hasil karya pada perguruan tinggi atau
lembaga manapun.
Jakarta, 19 November 2010
Heru Tri Hariyanto
(6)
ABSTRAK
Heru Tri Hariyanto – 105091002872, Analisis dan Perancangan Aplikasi
Insurance Purchase Order Studi Kasus : PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy. Dibimbing oleh Fitri Mintarsih, M.Kom dan Khodijah Hulliah, M.Si.
PT. Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 (BUMIDA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian (asuransi kerugian) yang kegiatan bisnisnya masih ada menggunakan pendekatan manual (sistem konvensional), yaitu pada aplikasi pembuatan surat penawaran asuransi
(insurance purchase order) sehingga terdapat kendala-kendala yang dihadapi, seperti: penyimpanan data surat masih belum tertata dengan baik, staff pemasaran harus mengetahui benefit produk asuransi yang ada saat membuat surat penawaran, penyortiran dan pencarian surat penawaran masih kurang efektif dan mengalami beberapa trouble, pencatatan surat penawaran memakan waktu, sering terjadi kesalahan penomoran surat, sering terjadi kesalahan dalam pengetikan surat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibangun sistem pembuatan surat penawaran asuransi yang lebih baik lagi. Metode pengembangan sistem pada skripsi ini menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle) yang terdiri dari enam tahap: analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman sistem, pengujian sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. Akhir yang didapat dari penelitian ini adalah sistem baru dapat memudahkan user dalam pembuatan surat penawaran, sistem berjalan dengan baik serta mudah dalam pengoperasiannya, pencarian surat penawaran lebih mudah, database surat penawaran sudah tidak terpisah-pisah. Pengembangan selanjutnya pada sistem ini agar dapat dipergunakan di cabang Bumida seluruh Indonesia, sistem ini agar dapat di integraskan dengan sistem asuransi yang ada dan sistem ini agar dapat berjalan di semua browser.
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat dan Salam selalu
tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi penulis yang berjudul ”Analisis dan Perancangan Aplikasi
Insurance Purchase Order Studi Kasus PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy” disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis apabila skripsi ini dapat
bermanfaat terutama bagi pihak-pihak yang membutuhkannya, meskipun penulis
sadari masih terdapat kekurangan pada penulisan ini.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu baik moril maupun materil sehingga
penulisan ini terlaksana dengan baik. Secara khusus penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
(8)
viii 2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Viva Arifin, M.MSi, selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Fitri Mintarsih, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang banyak
membantu memberikan masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan ini.
5. Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang banyak
memberikan semangat dan motivasi terhadap anak didiknya dalam
menyelesaikan penulisan.
6. Orang tua penulis (H. Tumirin dan Sukarni) yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi, dorongan serta do’a agar penulis dapat segera menyelesaikan penulisan ini.
7. Sodara-sodara penulis terutaman kakak ipar penulis (Abdul Jamil, S.Kom,
MM) yang selalau membimbing serta membantu penulis dalam
penyelesaikan penulisan skripsi.
8. Teman-teman TI C angkatan 2005 yang banyak membantu penulis,
terutaman M. Irfan, Gemar, Ipul, Sepi dan Ningsih yang selalu ada bila
penulis membutuhkan bantuan.
9. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
(9)
ix 10.Serta semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Apabila dalam penulisan ini terdapat pertanyaan dari pembaca sekalian,
dapat disampaikan kepada penulis melalui e-mail heru.tri.hariyanto@gmail.com.
Dan akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
pengembangan-pengembangan selanjutnya. Amin.
Ciputat, 19 November 2010
Penulis
(10)
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN SAMPUL ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iv
LEMBAR PERNYATAAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Batasan Masalah ... 5
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1. Tujuan Penelitian ... 6
1.4.2. Manfaat Penelitian ... 6
(11)
xi
1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 7
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ... 8
1.6. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Insurance Purchase Order ... 11
2.1.1. Insurance (Asuransi) ... 11
2.1.2. Purchase Order ... 13
2.2. Konsep Dasar Sistem ... 14
2.2.1. Pengertian Sistem ... 14
2.2.2. Pengertian Informasi ... 15
2.3. Sistem Informasi ... 16
2.3.1. Konsep Sistem Informasi ... .. 17
2.4. Sistem Informasi Manajemen ... 18
2.5. Desain Sistem (Perancangan Sistem) ... 19
2.6. Database (Basis Data) ... 20
2.7. Metode Pengembangan Sistem ... 21
2.8. Tools Perancangan Sistem ... 24
2.8.1. Data Flow Diagram (DFD) ... .. 24
2.8.2. Flowchart (Diagram Alur) ... .. 25
2.8.3. Entity Relational Diagram (ERD) ... .. 27
2.8.4. Data Dictionary (Kamus Data) ... .. 29
(12)
xii
2.10. PHP ... 30
2.11.MVC DesignPattern ... 31
2.11.1. Pengertian Design Pattern ... .. 31
2.11.2. Pengertian MVC ... .. 31
2.11.3. CodeIgniter PHP Framework ... .. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data ... 34
3.1.1. Observasi ... 34
3.1.2. Studi Literatur . ... 35
3.1.3. Studi Pustaka . ... 37
3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 37
3.2.1. Analisis Sistem ... 38
3.3.2. Perancangan Sistem ... 38
3.3.3. Pemrograman Sistem ... 39
3.3.4. Pengujian Sistem ... 39
3.3.5. Implementasi Sistem ... 40
3.3.6. Perawatan Sistem ... 40
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sistem ... 41
4.1.1. Sistem yang Berjalan ... 41
4.1.2. Analisis Sistem Berjalan ... 45
(13)
xiii
4.2.1. Perancangan Proses ... 47
1. ContextDiagram ... 47
2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 49
3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 ... 52
4. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 ... 54
5. Flowchart Sistem Baru ... 59
4.2.2. Perancangan Input dan Output ... 60
4.2.3. Perancangan Database ... 62
1. Entity Reationship Diagram (ERD) ... 62
2. Normalisasi ... 63
3. Entity Reationship Diagram (ERD) setelah Normal ... 77
4. Kamus Data ... 78
4.2.4. Perancangan Tampilan ... 88
4.3. Pemrograman Sistem Baru ... 90
4.4. Pengujian Sistem Baru ... 90
4.5. Implementasi Sistem Baru ... 96
4.6. Perawatan Sistem Baru ... 96
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 97
5.2. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN
(14)
xiv DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi ... 15
Gambar 2.2. Transformasi Data Menjadi Informasi Pada Suatu Sistem ... 16
Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi ... 18
Gambar 2.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 23
Gambar 2.5. Model View Controller Process ... 32
Gambar 4.1. Flowchart Sistem yang Berjalan ... .... 43
Gambar 4.2. Flowchart Sistem pada Proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi ... .... 44
Gambar 4.3. Flowchart Sistem yang Diusulkan ... 46
Gambar 4.4. Context Diagram Proses Sistem yang lama ... 48
Gambar 4.5. Context Diagram pada Perancangan Proses Sistem Baru ... 49
Gambar 4.6. Data Flow Diaram (DFD) Level 0 Sistem Lama ... 50
Gambar 4.7. Data Flow Diaram (DFD) Level 0 Sistem Baru ... 51
Gambar 4.8. Data Flow Diaram (DFD) Level 1 Proses 1 Input Data Agen ... 52
Gambar 4.9. Data Flow Diaram (DFD) Level 1 Proses 2 Input Data Manager ... 53
Gambar 4.10. Data Flow Diaram (DFD) Level 1 Proses 3 Surat Penawaran . 54 Gambar 4.11. Data Flow Diaram (DFD) Level 2 Proses 3.1 Memproses Data Asuransi ... 56
(15)
xv Gambar 4.12. Data Flow Diaram (DFD) Level 2 Proses 3.2 Memproses
Data Penawaran ... 58
Gambar 4.13. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 62
Gambar 4.14. Unnormal ... 64
Gambar 4.15. Normalisasi I (1NF) ... 68
Gambar 4.16. Normalisasi III (3NF) ... 76
(16)
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) ... 25
Tabel 2.2. Simbol yang Standar Digunakan pada Flowchart ... 26
Tabel 2.3. Simbol Hubungan Entitas menurut Edhy Sutanta ... 28
Tabel 3.1. Perbandingan Literatur Sejenis ... 36
Tabel 4.1. Tabel Pengguna ... 72
Tabel 4.2. Tabel Cabang ... 72
Tabel 4.3. Tabel Agen ... 72
Tabel 4.4. Tabel Manager ... 72
Tabel 4.5. Tabel Customer ... 72
Tabel 4.6. Tabel Cargo ... 73
Tabel 4.7. Tabel Kebakaran ... 73
Tabel 4.8. Tabel Kendaraan ... 73
Tabel 4.9. Tabel Par ... 73
Tabel 4.10. Tabel Siswakoe ... 74
Tabel 4.11. Tabel Mahasiswakoe ... 74
Tabel 4.12. Tabel Asuransi ... 74
Tabel 4.13. Tabel SK ... 74
Tabel 4.14. Tabel Adm ... 74
Tabel 4.15. Tabel Jaminan ... 75
(17)
xvii
Tabel 4.17. Tabel Data_surat ... 75
Tabel 4.18. Tabel Pengguna ... 78
Tabel 4.19. Tabel Asuransi ... 78
Tabel 4.20. Tabel Cabang ... 79
Tabel 4.21. Tabel Customer ... 79
Tabel 4.22. Tabel SK ... 80
Tabel 4.23. Tabel Siswakoe ... 80
Tabel 4.24. Tabel Mahasiswakoe ... 81
Tabel 4.25. Tabel Manager ... 82
Tabel 4.26. Tabel Agen ... 82
Tabel 4.27. Tabel Rate ... 83
Tabel 4.28. Tabel Jaminan ... 83
Tabel 4.29. Tabel Adm ... 84
Tabel 4.30. Tabel Cargo ... 84
Tabel 4.31. Tabel Kendaraan ... 85
Tabel 4.32. Tabel Par ... 85
Tabel 4.33. Tabel Kebakaran ... 86
Tabel 4.34. Tabel Data Surat ... 87
(18)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Flowchart Sistem Baru ... A.1
Lampiran B. Form Input dan Output Sistem Baru ... B.1
Lampiran C. Tampilan Sistem Baru... C.1
(19)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi saat ini sudah berkembang sedemikian pesatnya. Hal
ini terbukti bahwa perkembangan teknologi informasi telah mampu memberikan
kontribusi positif hampir di segala segi kehidupan kita mulai dari pendidikan,
sosial, politik, kebudayaan, hukum, dan berbagai area bisnis.
Pada area bisnis, teknologi informasi telah menjadi bagian dari suatu
support system dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dari bisnis yang sederhana
hingga bisnis yang berskala besar, seperti perbankan dan perasuransian misalnya.
PT. Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 (BUMIDA) adalah
perusahaan yang bergerak di bidang perasuransian yang tentunya tanpa terkecuali
harus memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai sarana pendukung
kegiatan bisinisnya. Saat ini BUMIDA memang sudah menerapkan sistem
komputerisasi sebagai sistem yang digunakan dalam menjalankan operasionalnya.
Kendati demikian di BUMIDA juga terdapat beberapa aktivitas yang masih
menggunakan pendekatan manual (sistem konvensional), yaitu pada aplikasi
pembuatan surat penawaran asuransi (insurance purchase order).
Istilah insurance purchase order sendiri di Bumida cabang Roxy lebih
diartikan sebagai surat penawaran asuransi, yang berbeda jauh dengan arti secara
bahasa (harfiah) yaitu pesanan pembelian asuransi. Hal ini dikarenakan dilihat
(20)
2 tertanggung (agen berada di pihak tertanggung). Karena hal tersebut maka surat
penawaran asuransi lebih dikenal dengan istilah insurance purchase order
khususnya di Bumida cabang Roxy.
Karena penggunaan pola sistem konvensional pada insurance purchase
order tersebut, maka tentunya sistem tersebut masih terdapat kendala, yaitu :
1. Penyimpanan data surat penawaran masih belum tertata dengan baik
dikarenakan staff pemasaran yang membuat surat penawaran selalu berganti
(karenan adanya mutasi dari kantor pusat). Serta cara penyimpanan dan
metode penyimpanan data surat penawaran masih sesuai dengan keinginan
staff pemasaran (belum ada metode penyimpanan data surat penawaran yang
baku).
2. Staff pemasaran harus mengetahui benefit dari produk asuransi yang ada saat
membuat surat penawaran, misalnya untuk asuransi siswakoe yang terdiri dari
lima produk dimana setiap produk memiliki banyak benefit yang berbeda dan
besar permi yang berbeda pula sehingga menuntut staff pemasaran untuk hafal
semua produk tersebut. Hal ini sering menjadi kendala saat pembuatan surat,
terlebih lagi bagi staff pemasaran yang baru.
3. Penyortiran surat penawaran berdasarkan jenis asuransi, nama calon
tertanggung dan agen yang meminta masih kurang efektif dan mengalami
beberapa trouble.
4. Bila agen meminta untuk melihat calon tertanggung pada surat penawaran
asuransi sebelumnya (pada buku pencatatan surat penawaran) masih sering
(21)
3 5. Agen belum medapatkan pelayanan yang baik karena proses pembuatan surat
penawaran masih dengan cara manual.
Kendala pada sistem konvensional yang disebabkan dari humanerror :
1. Pencatatan surat penawaran yang telah diterbitkan dilakukan secara manual
sehingga memakan waktu.
2. Sering terjadi kesalahan penomoran surat (seperti ada nomor surat yang
double)
3. Sering terjadi kesalahan dalam pengetikan surat, karena pada manual system
cara yang digunkan untuk membuat surat penawaran baru adalah dengan
meng-copy dari surat yang lama kemudin meng-edit-nya kembali.
Kegunaan penomoran dan pencatatan nomor surat penawaran asuransi ini
adalah sebagai bukti adanya penawaran asuransi kepada pihak atau instansi yang
dituju (calon tertanggung). Serta sebagai acuan bagi agen (yang ingin
menawarakan asuransi ke calon tertanggung) apakah calon tertangggung yang
dituju tersebut sudah ada agen lain yang menawarkan asuransi yang serupa
dengan yang ingin ditawarkannya, jika ada maka agen tersebut harus menunggu
selama 3 bulan, bila dari calon tertanggung tersebut tidak ada respon pada agen
sebelumnya maka agen tersebut dapat mengajukan surat penawaran asuransi yang
sama kepada calon tertanggung tersebut.
Sistem yang dibuat diharapkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
(22)
4 1. Dapat melakukan pencarian surat penawaran berdasarkan jenis asuransi, nama
custommer, tanggal buat, serta agen yang telah membuat surat penawaran.
2. Tidak memerlukan buku pencatatan surat penawaran yang biasanya
merepotkan staff dalam melakukan pencatatan, serta tidak ada lagi
kekhawatiran akan buku pencatatan tersebut hilang yang mengakibatkan
penomaron surat pada pembuatan surat selanjutnya dilakukan dengan cara
mengira-ngira (karena nomor surat secara otomatis sudah disimpan pada
database).
3. Dapat menyukseskan program paperless yang digalakkan oleh pemerintah.
Berdasarkan kendala-kendala dan harapan tersebut di atas, penulis
bermaksud melakukan penelitian yang akan disajikan dalam bentuk skripsi
dengan judul : “ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI INSURANCE
PURCHASE ORDER STUDI KASUS : PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 CABANG ROXY”. Sebagai upaya penulis dalam membantu menyelesaian masalah yang terdapat pada perusahaan tersebut sesuai
dengan latar belakang masalah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, nantinya aplikasi harus
memiliki kemampuan dalam menangani permasalahan-permasalahan yang ada.
(23)
5 1. Bagaimana membuat aplikasi insurance purchase order mudah digunakan
(user friendly) khususnya bagi staff pemasaran yang baru.
2. Bagaimana membuat database aplikasi yang mempermudah dalam penomoran
surat penawaran asuransi.
3. Bagaimana membuat database produk asuransi yang lebih memudahkan
dalam proses pembuatan surat penawaran
4. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mempermudah dalam pencarian
surat penawaran asuransi berdasarkan jenis asuransi, nama custommer, tanggal
buat, serta agen yang telah membuat surat penawaran.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada, penulis akan membatasi
ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani. Ruang lingkup dibatasi pada:
1. Aplikasi ini hanya untuk mempermudah pembuatan surat penawaran asuransi
yang sering diminta oleh agen dan format surat sesuai standar cabang Bumida
Roxy.
2. Aplikasi yang akan dihasilkan hanya merupakan sebuah sistem yang didesain
untuk mempermudah pembuatan, pencatatan nomor surat serta pencarian.
3. Informasi yang didapat dari aplikasi ini adalah tentang banyaknya surat
penawaran yang keluar per bulan, nama tertanggung, nama agen yang
meminta surat penawaran.
(24)
6 5. Aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP Framework
dan MySQL.
6. Metodologi yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah SDLC (System
Development Life Cycle).
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusuna tugas akhir ini antara lain :
1. Mengatasi permasalah yang selama ini dihadapai dalam pembuatan
serta pencatatan surat penawaraan asuransi.
2. Mengetahui lebih mendalam konsep pembuatan jenis-jenis surat
penawaran asuransi.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusuna tugas akhir ini adalah untuk mengasah
kemampuan penulis dalam hal mengatasi suatu permasalahan,
memberikan suatu pemecahan yang terbaik dan juga untuk
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat pada kegitan perkuliahan
selama ini. Serta penulis harap tugas akhir yang penulis buat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Serta manfaat bagi perusahaan adalah sistem ini dapat menjadi
solusi dari berbagai masalah dalam pembuatan surat penawaran
(25)
7
1.5 Metodologi Penelitian
Penulisan tugas akhir ini memerlukan data dan informasi yang lengkap
sebagai pendukung pembuatan aplikasi tersebut. Meodologi yang penulis lakukan
terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.5.1 Metode Pemungumpulan Data
1. Observasi
Kegiatan studi lapangan ini sangat dibutuhkan pada pembuatan
aplikasi nantinya, karena dengan studi lapangan penulis menjadi lebih
mengetahui sistem seperti apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut untuk
dapat memecahkan permasalah yang sedang dihadapi. Pada metode ini
penulis mengumpulkan data secara langsung di lapangan, dengan cara
melakukan observasi. Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan yang berhubungan dengan studi kasus yang sedang diteliti.
2. Studi Literatur
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan
Manajemen Pembuatan Surat. Metode ini bertujuan untuk membuat suatu
inovasi dari penelitian sebelumnya.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari teori-teori dari
buku, makalah, browsing di internet ataupun hasil penelitian yang
(26)
8
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah SDLC
(System Development Life Cycle). Tahapan-tahapan pada metode SDLC
adalah sebagai berikut :
1. Analisis Sistem
Penulis mencari informasi-informasi tentang sistem yang sedang
berjalan saat ini. Memahami permasalahan yang dihadapi serta
mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi pada sistem tersebut.
2. Perancangan Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan perancangan proses, perancangan
database, input dan output serta perancangan tampilan.
3. Pemrograman Sistem
Flowchart proses sistem yang sudah ada terbentuk mulai dibuat ke
dalam bahasa pemrograman.
4. Pengujian Sistem
Sebelum sistem di-implementasikan dilakukan pengujian terlebih
dahulu untuk mengecek apakah masih ada permasalahan pada sistem
tersebut, agar pada penggunaannya nanti tidak mengalami
permasalahan.
5. Implementasi (Penerapan) Sitem
Pada tahap implementasi ini dilakukan pelatihan yang ditujukan bagi
(27)
9 6. Perawatan Sistem
Proses perawatan sistem dilakukan oleh pihak yang berwenang pada
perusahaan tersebut (manajemen perusahaan).
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan ini, Penulis sajikan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini disajikan bahasan mengenai konsep dan berbagai
teori seperti: Pengertian Konsep Dasar Sistem, Sistem
Informasi, Sistem Informasi Manajemen, Desain
(Perancangan) Sistem, Aplikasi, Database, Metode
Pengembangn Sistem, Tools Perancangan Sistem, MySQL
dan PHP Framework yang berkaitan dengan penelitan.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
Berisi tentang metode-metode yang penulis gunakan dalam
pembuatan aplikasi pembuatan surat penawaran asuransi,
seperti: Metode Pengumpulan Data dan Metode
(28)
10
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan
dalam perancangan sistem mulai dari analisis, perancangan,
pemrograman, pengujian, penerapan, serta perawatan
sistem baru.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran penulis
mengenai perancangan dan implementasi aplikasi
(29)
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Insurance Purchase Order
2.1.1 Insurance (Asuransi)
Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetepkan
kerugianp-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (subtitusi)
kerugian-kerugian besar yang belum pasti (Salim, 2010 : 1).
Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1992, tentang
Perasuransian, Asuransi atau Pertanggungan didefinisikan sebagai
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung, karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4
unsur, yaitu :
1. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang
premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara
(30)
12 2. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah
uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara
berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur
tak tertentu.
3. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui
sebelumnya).
4. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian
karena peristiwa yang tak tertentu.
Dalam dunia perasuransian jasa yang ditawarkan adalah rasa aman
dari suatau perils (risiko/bahaya) yang mungkin akan menimpa objek yang
dipertanggungkan sepeti rumah, kendaraan, barang angkutan bahkan jiwa
seseorang.
Definisi risiko itu sendiri adalah ketidaktentuan atau uncertainty
yang memungkinkan melahirkan kerugian (loss). Unsur ketidaktentuan ini
bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi. Ketidaktentuan ini dapat kita
bagi atas (Salim, 2010 : 4):
- Ketidaktentuan ekonomi (economic uncertainty), yaitu kejadian yang
timbul sebagai akibat dari perbuatan sikap konsumen, umpama
perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan pada
harga, teknologi atau didapatnya penemuan baru dan lain sebagainya.
- Ketidak tentuan yang disebabkan oleh alam (uncertainty of nature)
(31)
13 - Ketidak tentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia (human
uncertainty) umpama peperangan, pencurian, perampokan dan
pembunuhan.
2.1.2 Purchase Order
Istilah purchase order dalam arti bahasa (harfiah) adalah pesanan
pembelian, sedangkan pada Bumida cabang Roxy lebih diartikan sebagai
penawaran.
Yang dimaksud dengan penawaran adalah banyaknya barang/jasa
yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode
tertentu dan pada tingkat harga tertentu (Putong, 2009 : 65).
Terdapat beberbagai faktor yang mempengaruhi produsen
menawarkan produknya pada suatu pasar diantaranya adalah:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang-barang lain/harga bahan baku.
3. Kebijakan pemerintah
4. Anggaran/dana/budget
5. Daya kosumsi masyarakat/tingkat permintaan
6. Ongkos dan biaya produksi
7. Tujuan produksi dari perusahaan
8. Teknologi yang digunakan
(32)
14
2.2 Konsep Dasar Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Hariyanto (2003 : 59) sistem adalah kumpulan objek atau
elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto HM (2005 : 1) menurut Jerry Fitz Gerald et al.,
suatau sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tetentu.
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu
yang dimaksudkan untuk mendapai suatu tujuan (Al-Bahara, 2007 : 24).
Dari beberapa definisi sistem di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang
saling terkait satu sama lain dan bekerja sama untuk menghasilkan suatu
tujuan yang diinginkan.
Prinsip umum sistem (Hariyanto, 2003 : 59) adalah sebagai berikut :
1. Sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, sekaligus
sistem tersebut dapat dipartisi menjadi (sub)sistem-(sub)sistem
yang lebih kecil.
2. Sistem yang lebih terspesialisasi akan kurang beradaptasi untuk
menghadapai keadaan-keadaan yang berbeda.
3. Lebih besar ukuran sistem, maka akan memerlukan suber daya
(33)
15 4. Sistem senantiasa mengalami perubahaan, tumbuh dan
berkembang.
2.2.2 Pengertian Informasi
Data adalah fakta dasar, data baru berarti bila sudah diolah dan
dikaitkan dengan suatu konteks tertentu (Daihani, 2001 : 8).
Informasi adalah suatu hasil pengolahan data dalam bentuk agregat
untuk menghasilkan pengetahuan atau kemampuan. Informasi adalah
sesuatu yang dapat menambah pengetahuan penerimanya jika dibangun
dari data yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.
(Daihani, 2001 : 8)
Menurut Al-Bahara (2007 : 14) menurut McFadden (1999)
Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Dari definisi-definisi tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan
informasi adalah data yang telah diolah sehingga data tersebut menjadi
bentuk yang lebih berguna bagi orang yang membutuhkannya.
Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi
(34)
16
2.3 Sistem Informasi
Menurut Daihani (2001 : 2) menurut Saymanski et.al sistem informasi
adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersama-sama dalam mengelola:
pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, serta pendistribusian informasi.
Menurut Jogiyanto HM (2005 :11) menurut Robert A. Leitch sistem
informasi adalah suatu sistem di dalam suatu oragainisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Pada hakikatnya sistem informasi adalah sistem yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data baik yang dilakukan secara
manual dan atau dengan komputer untuk menghasilkan suatu informasi yang
sangat bermanfaat. Dengan demikian sistem informasi tidak selalu harus berbasis
komputer. Bisa saja pengolahan data dalam sistem infromasi dilakukan secara
maual atau kombinasi antara sistem manual dengan sistem berbasis komputer.
Gambar 2.2. Transformasi Data Menjadi Informasi Dalam Suatu Sistem Data,
Fakta Informasi
Pencatatan Verifikasi Klasifikasi Penyusunan Peringkasan Kalkulasi Penyimpanan Pengambilan Pelaporan Penyebaran
INPUT OUTPUT
(35)
17
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Menurut Al-Bahara (2007 : 20-22) pada suatu sistem informasi
terdapat komponen-komponen seperti :
1. Perangkat keras(hardware) : mencangkup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat
memproses data.
3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkit keluaran yang dikehendaki.
4. Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan
keluaran sistem informasi.
5. Basis Data (database) : sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai
(36)
18 Gambar 2.3. Komponen Sistem Informasi
2.4 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Daihani (2001 : 22) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
suatu sistem informasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi bagi
kebutuhan para manager dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan dalam
rangka mengendalikan seluruh aktifitas organisasi.
Menurut Jogiyanto HM (2005 : 14-15) menurut Frederick H. Cushing
suatu SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan
informasi untuk mendukung manajemen dan menurut Gordon B. Davis SIM
adalah sistem manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung
operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Menurut Sutanta (2004 : 7) Sistem Informasi Manajemen (SIM)
didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul
Orang Perangkat Lunak
Basis Data Prosedur Perangkat
Keras
Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Komponen Sistem Informasi
(37)
19 bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu
untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data,
kemudian mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa
informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga
maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan
strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Sistem informasi manajemen yang baik akan mendukung pimpinan dan
staff dengan menyediakan informasi-informasi yang relevan dengan
masalah-masalah yang dihadapi, akurat perhitungannya, dan tepat pada waktunya.
Informasi-informasi yang tidak relevan akan dipisahkan dan tidak perlu disajikan
pada pengguna. Langkah pemisahan informasi akan mengefektifkan pengambilan
keputusan, dan keputusan itu diharapkan akan mencapai sasaran.
2.5 Desain Sistem (Perancangan Sistem)
Menurut Jogiyanto HM (2001 : 197) desain sistem adalah tahap setelah
analisis dari siklus pengembangan sistem; pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk; yang
dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan
(38)
20 termasuk menyangkut mengkonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak
dan perangkat keras dari suatu sistem.
Tujuan lain dari perancangan sistem adalah melakukan upaya standarisasi,
yang jika dilakukan secara benar, akan banyak menghemat waktu dan biaya.
2.6 Database (Basis Data)
Menurut Kristanto ( 2003 : 1) database adalah kumpulan file-file yang
saling berelasi, relasi tersebut bisa ditunjukan dengan kunci (key) dari tiap file
yang ada. Satu database menujukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu
lingkup perusahaan, instansi.
Menurut Sutanta (2004 : 18) Basis data dapat dipahami sebagai suatu
kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama
pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu
kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal
mungkin dan terkontrol (controlled derundancy)), data disimpan dengan cara-cara
tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat
digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data
disimpan tanpa mengalai ketergantungan dengan program yang akan
menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan,
pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Pengakat lunak yang mengelola database disebut sistem manajemen
database (database management system) – DBMS. Semua DBMS memiliki suatu pengolah bahasa deskripsi data (data description language processor) yang
(39)
21 digunakan untuk menciptakan database, serta suatu pengelola database yang
menyediakan isi database bagi pemakai. Pemakai menggunakan memanipulasi
data dan query language. Orang yang bertanggung jawab atas database dan
DBMS adalah pengelola database (database administrator), atau disingkat DBA.
DBMS menyediakan keuntungan yang nyata bagi perusahaan yang menggunakan
komputer mereka sebagai suatu sistem informasi. (McLeod, 1996 : 311)
2.7 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah SDLC
(System Development Life Cycle). Menurut Jogiyanto HM (2005 : 52)
tahapan-tahapan pada SDLC adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan dan Perencanan Sistem.
Merupakan awal proyek sistem, sebenarnya proses ini merupakan tahapan
sebelum dilakukan pengembangan sistem. Beberapa penulis menyebut
sebagai awal terjadinya proyek sistem (initiation of system project).
2. Analisis Sistem.
Mendefinisikan masalah, memahami sistem yang ada, menentukan
kebutukan-kebutuhan pemakai dan hambatan-hambatan pada sistem serta
membuat model logika dari pemecahan yang direkomendasikan.
3. Desin (perancangan) sistem secara umum.
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional, menggambarkan bagaimana sistem
(40)
22 sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu
kesatuan yang utuh dan berfungsi.
4. Desin (perancangan) sistem terinci.
Desain sistem secra fisik. Desain sistem yang sudah dirancang pada tahap
sebelumnya dikonfersi ke bahasa pemrograman.
5. Seleksi Sistem.
Sistem yang sudah selesai, dilakukan pengujian-pengujian untuk
mengetahui apakah sistem tersebut bekerja dengan baik dan sesuai dengan
kebutuhan sistem yang diperlukan.
6. Implementasi (penerapan) sistem.
Sistem mulai diterapkan dan digunakan oleh penggunanya dan pada tahap
ini juga dilakukan traning untuk para pengguna sistem tersebut jika
memang dirasa dibutuhkan.
7. Perawatan Sistem.
Tahapan perawatan sistem (systems maintenance) sebenarnya juga
merupakan tahapan setelah pengembangan sistem selesai dilakukan dan
sistem telah dioperasikan. Beberap penulis menyebutkan juga tahapan ini
sebagai tahap menajemen sistem, karena yang melakukan proses ini sudah
(41)
23 Gambar 2.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Water Fall) Kebijakan dan perancangan sistem
Analisa sistem
Disain (perancangan) sistem secara umum
Seleksi sistem
Disain (perancangan) sistem terinci
Implementasi (penerapan) sistem
Pengembangan Sistem
Manajemen Sistem Awal Proyek Sistem
(42)
24
2.8 Tools Perancangan Sistem 2.8.1 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau
porses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana
tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa
yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan
dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2003: 55).
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari
berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat
DFD digambarkan ke dalam level-level yang menggambarkan peningkatan
aliran informasi/data dan fungsinya secara terperinci, yaitu :
1. Context Diagram (Diagram Konteks). Diagram ini adalah diagram
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem
dengan lingkungan luarnya.
2. Diagram Level Zero. Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram
konteks.
3. Diagram Level Satu. Diagram ini merupakan dekomposisi dari
diagram level zero.
4. DFD Level Dua, Tiga. Diagram ini merupakan dekomposisi dari
level sebelumnya. Proses dekomposisi dilakukan sampai dengan
proses siap dituangkan ke dalam program. Aturan yang digunakan
(43)
25
Tabel 2.1. Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD)
Simbol Nama
Entitas (entity)
Arus Data (data flow)
Proses (process)
Simpanan Data (data store)
2.8.2 Flowchart (Diagram Alur)
Flowchart merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
tahap-tahap pemecahan masalah dengan mempresentasikan simbol-simbol
tertentu yang mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar. Tujuan
utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu
tahapan penyelesaian masalah dengan sederhana, terurai, rapi dan jelas
dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Tahap penyelesaian
masalah yang disajikan harus jelas, sederhana, efektif dan tepat (Sutedjo,
1997 : 61).
atau
Nama Data store identifikasi
Nama Proses
(44)
26
Tabel 2.2. Simbol yang standar digunakan pada flowchart
Simbol Nama Fungsi
Proses
Proses pengolahan data pada
sistem
Input Output
Proses input/output data,
parameter, informasi
Keterangan Keterangan proses program
Pengujian
Penyeleksian proses yang
memberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya
Awal/Akhir
Program
Permulaan/akhir program
Konektor pada satu
halaman
Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
satu halaman
Konektor pada
halaman lain
Penghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada
halaman berbeda
Arah Arah aliran proses
(45)
27 Dokumen
Pengambilan data di satu
dokumen
Banyak dokumen
Pengambilan data di
beberapa dokumen
Magnetic disk
Penyimpanan data di
magnetic disk
Akses langsung ke
penyimpanan data
Pengambilan data langsung
dari penyimpanan data
2.8.3 Entity Relational Diagram (ERD)
Menurut Sutanta (2004 : 79) Entity Relationship Diagram (ERD)
adalah penggambaran dari Entity Relationship Model (ERM) dalam bentuk
diagram dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. ERM sendiri
merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek dan
digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data. ERM
terdiri atas objek-objek dasar yang mempunyai hubungan/kerelasian antar
(46)
28
Tabel 2.3. Simbol hubungan entitas menurut Edhy Sutanta
Simbol Penjelasan Arti
Entitas Objek-objek dasar yang
terkait di dalam sistem
Atribut Entitas
Berisi
keterangan-keterangan yang terkait
pada suatu entitas
Entitas
terhubung
Hubungan antara dua
entitas
1-ke-1 Satu -ke- satu
(47)
29 n-ke-1 Satu atau lebih -ke- satu
n-ke-n Satu atau lebih -ke- Satu atau lebih
2.8.4 Data Dictionary (Kamus Data)
Menurut Kristanto (2003 : 66) Kamus Data adalah kumpulan
elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu
dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file dalam
sistem.
Hasil akhir dari pendefinisian struktur data dari file-file database
selanjutnya oleh analis sistem didokumentasikan di kamus data file.
Kamus data ini sangat diperlukan oleh programmer nantinya untuk
membuat file secara fisik (Jogiyanto HM, 2005 : 407-408).
Pada kamus data berisikan informasi-informasi :
1. Nama data
2. Tipe data
3. Panjang karakter data
(48)
30
2.9 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management System - DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrogram web,
terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl.
Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi
Windows (98/ME atau pun NT/2000/XP)
Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk
digunakan, cepat secara kinerja query dan mencukupi untuk kebutuhan database
perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL merupakan database yang
digunakan oleh situs-situs terkemuka di intenet untuk menyimpan datanya (Betha
Sidik, 2005: 1).
2.10PHP
PHP singkatan dari Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai bahasa
script server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen
HTML.
Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.
PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan
secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya
http://www.php.net. PHP ditulis menggunakan bahasa C (Peranginangin, 2006 :
(49)
31 PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan
pada server-side. Artinya semua sintak yang kita berikan akan sepenuhnya
dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja
(Widigdo, 2003 :1).
2.11MVC Design Pattern
2.11.1 Pengertian Design Pettern
Design Pattern adalah solusi untuk masalah-masalah program,
dimana design pattern yang secara otomatis menerapkan teknik desain yang
baik (Holzner, 2006 : 9).
2.11.2 Pengertian MVC
Dengan MVC (Model View Controller), maka memungkinkan
pemisahaan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga
dalam tim pengembangan web, seorang programmer bias berkonsentrasi
pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada
(50)
32
Gambar 2.5. Model View Controller Process
Keterangan gambar :
Ketika datang sebuah user request, maka permintaan tersebut akan
ditangani oleh Controller kemudian Controller akan memanggil Model
jika memang diperlukan operasi database. Hasil dari query oleh Model
kemudian akan dikembalikan ke Controller. Selanjutnya Controller
akan memanggil View yang tepat dan akan mengkombinasikannya
dengan hasil query Model. Hasil akhir dari operasi ini akan
ditampilkan oleh browser yang selanjutnya bisa dilihat oleh user.
Penerapan konsep MVC mengakibatkan kode program dapat
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu (Basuki, 2010 : 3-5) : User Request
Controller
(51)
33 1. Model. Kode program yang digunakan untuk memanipulasi
database.
2. View. Berupa template html/xhtml atau php untuk menampilkan data pada browser.
3. Controller. Kode program yang digunakan untuk mengontrol aliran aplikasi (sebagai pengontrol Model dan View)
2.11.3 CodeIgniter PHP Framework
1. Framework
Framework dapat diartikan sebagai koleksi atau kumpulan
potongan-potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa,
sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh
tanpa harus membuat semua kodenya dari awal (Basuki, 2010 : 3).
2. Codeigniter
Codeigniter adalah sebuah Application Development Framework
(toolkit) untuk para pembangun situs web yang menggunakan PHP.
Tujuanya yaitu untuk memudahkan pengguna dalam mengembangkan
proyek-proyek lebih cepat dibandingkan menulis kode dari awal, dengan
menyediakan banyak library yang dibutuhkan serta interface yang simple
dan struktur logika untuk mengkases library. Codeigniter memungkinkan
pengguna lebih fokus pada proyek yang sedang dikerjakan, dengan
meminimalkan kode-kode yang digunakan. (http://codeigniter.com/user_
(52)
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan pada penelitian ini ada
dua, yaitu :
3.1.1 Observasi
Menurut Jogiyanto HM (2005 : 623) observasi atau pengamatan
(observation) merupakan salah satu tehnik pengumpulan fakta/data (fact
finding technique) yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
Penulis melakukan observasi untuk melihat secara langsung proses
Pembuatan Surat Penawaran Asuransi (insurance purchase order) pada
PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Cabang Roxy yang selama
ini berjalan. Observasi ini meliputi proses pembuatan surat yang sedang
berjalan (cara pencatatan nomor surat dan cara pembuatan surat yang
digunakan) serta metode pencarian nama calon tertanggung, jenis aruransi
dan agen.
Dengan kegiatan ini penulis dapat mempelajari dan mengetahui
(53)
35
3.1.2 Studi Literatur
Literatur sejenis diambil dari satu (1) penulisan komprehensip dan
satu (1) skripsi dengan judul sebagai berikut:
1. Penulisan Komprehensip dengan judul: “Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar di Pusat Intelejen Anggkatan Darat Menggunakan VB 6.0” yang angat tahun 2008 oleh Taufik Walhidayah. Sistem yang dibuat dalam penulisan komprehensip
tersebut dibangun dengan menggunakan konsep System Development
Life Cycle (SDLC) dengan VB 6.0 sebagai bahasa programnya.
2. Skripsi dengan judul: “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan Surat pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidalayullah Jakarta” yang angat tahun 2007 oleh Anggita Nurmasari. Pengembangan sistem ini dengan menggunakan metodelogi System
(54)
36 Dari kedua literatur sejenis tersebut penulis membandingkannya
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Perbandingan literatur sejenis
No. Pembuat Kelebihan Kekurangan Studi Kasus
1. Taufik Walhidayah
Sudah
memanajemen surat masuk dan keluar sekaligus.
Rekap laporan berdasarkan beberapa kriteria dan dapat dicetak.
Pada rekap laporan surat tidak bisa di short berdasarkan range (jeda) tanggal tertentum, misal dari tanggal 1 sampai 15).
Penomor surat masih diisi secara manual (sangat rentan dengan kesalahan ketik).
Surat tidak dapat diprint.
Belum menggunakan
sistem Web Base.
Pusat Intelijen Angkatan Darat.
2. Anggita Nurmasari
Penomoran surat sudah otomatis.
Rekap laporan berdasarkan beberapa kriteria dan dapat dicetak.
Surat dapat dicetak dan menjadi format PDF.
Pada setiap awal bulan, nomor surat tidak berulang lagi dari nomor satu.
Belum menggunakan
sistem Web Base.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dari dua penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belum
ada mengembangkan sistem manajemen surat yang berbasis Web, nomor
(55)
37 satu sehingga nomor surat bisa sampai ribuan (jika sistem berjalan sampai
beberapa tahun), rekap laporan tidak dapat di-short berdasarkan beberapa
kriteria misalnya di-short berdasarkan nomor surat dan tujuan surat.
3.1.3 Studi Pustaka
Kegiatan studi pustaka dilakukan untuk mencari teori pendukung
dalam pembuatan aplikasi insurance purchase order ini. Penulis membaca
serta mempelajari dari buku refrensi, artikel, tulisan ilmiah dan browsing
di internet yang digunakan sebagai dasar penulis melakukan penelitian ini.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis terapkan pada penelitian ini
adalah System Developement Life Cycle (SDLC). Metode ini merupakan metode
pengembangan sistem dengan pendekatan terstruktur.
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) yang dibutuhkan
dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan
akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas
(Jogiyanto HM, 2005 : 56).
Langkah-langkah pengembangan sistem yang diterapkan dalam metode ini
(56)
38
3.2.1 Analisis Sistem
Tahap ini menjelaskan dan menggambarkan uraian sistem
insurance purchase order yang berjalan. Uraian sistem ini merupakan
gambaran secara detail dari proses pembuatan insurance purchase order
pada perusaahan tersebut.
Tahap ini menjelaskan mulai dari agen meminta untuk dibuatkan
insurance purchase order sampai surat tersebut selesai dibuat dan
diberikan pada agen untuk ajukan kepada calaon tertanggung. Untuk
memudahkan dalam memahami dan menganalisa proses pada sistem yang
berjalan maka proses dari sistem penulis tampilkan dalam bentuk
flowchart.
Analisa sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mencari serta
memahami permasalahan yang dihadapi. Dan solusi yang didapat dari
permasalahan tersebut akan menjadi dasar pada pembuatan sistem yang
baru.
3.2.2 Perancangan Sistem
Sistem mulai dirancang dari solusi yang didapatkan pada tahap
Analisis Sistem. Ada empat langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu :
Perancangan Proses (Context diagram, data fow dagram (DFD) level 0,
data fow dagram (DFD) level 1, Flowchart sistem baru) untuk sistem
(57)
39
database (Entity Relationship Diagram (ERD), normalisasi, kamus data)
sistem baru, dan Perancangan tampilannya.
3.2.3 Pemrograman Sistem
Pada tahap ini rancangan DFD, flowchart serta database sistem
baru yang selesai dibuat pada tahap sebelumnya akan di-implementasikan
ke dalam kode pemrograman PHP Framework (CodeIgniter) dan MySQL.
Kode pemrograman yang akan disertakan pada penulisan ini hanya
kode pemrograman yang penulis anggap paling penting, dikarenakan
jumlah list program yang cukup banyak.
3.2.4 Pengujian Sistem
Sistem yang telah selesai dibuat, tidak langsung di
implementasikan, sistem akan melalui tahapan pengujian terlebih dahulu.
Tujuannya untuk mengetahui apakan sistem tersebut masih terdapat
kekurangan-kekurangan serta untuk memastikan bahwa sistem yang baru
tersebut dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan user.
Pengujian yang dilakukan adalah dengan meode black box testing
yaitu pengujian dengan melakukan input pada aplikasi dan melihat output
apa yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut. Input yang diberikan seperti
membuat surat, menambah nama agen atau manager, melakukan searching
(58)
40 Tahap ini sangat diperlukan karena untuk meminimalisir bahkan
menghilangkan kesalahan dan atau kekurangan yang mungkin terjadi
tahap impelentasi.
3.2.5 Implementasi Sistem
Sistem yang sudah melewati tahap pengujian mulai
di-implementasikan, pada tahap ini juga dilakukan pelatihan kepada user agar
dapat menggunakan sistem baru tersebut (jika memang dianggap perlu).
3.2.6 Perawatan Sistem
Tahap perawatan dapat dilaksanakan apabila sistem sudah mulai
dioperasikan. Monitoring dan perawatan (maintenance) sistem tersebut
akan dilakukan secara berkala (setiap enam bulan sekali) oleh pihak
manajemen perusahaan, dalam hal ini yang bertanggung jawab adalah
(59)
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Sistem
Pada tahap ini, penulis menguraikan proses dari sistem yang sedang
berjalan saat ini (sistem konvensional) dan analisi dari sistem tersebut.
4.1.1 Sistem yang Berjalan
PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 yang biasa disebut
BUMIDA Bumiputera merupakan anak perusahaan dari AJB (Asuransi Jiwa
Bersama) Bumiputera 1912. PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
berdiri tanggal 8 Desember 1967 yang kegiatan bisinisnya pada sektor
asuransi kerugian, seperti asuransi rumah, mobil, motor, kecelakaan diri,
pengangkuran barang dan masih banyak lagi.
Pihak yang paling berperan dalam kegiatan bisnis perasuransian salah
satunya adalah Agen. Agen asuransi merupakan perantara dari perusahaan
asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggungan
maupun dalam penyelesaian klaim. Serta agen merupakan orang atau badan
yang diberikan kewenangan oleh perusahaan asuransi untuk mencari
custommer yang ingin mengasuransikan harta benda maupun dirinya.
Sebelum agen terjun ke lapangan untuk mengajukan surat penawaran
asuransi biasanya agen sudah mengetahui data-data dari calon tertanggung
(baik dari kunjungan sebelumnya maupun dari infromasi-informasi lain).
(60)
42 dibuatkan surat penawaran asuransi. Setelah surat penawaran sudah dicetak
maka staff pemasaran yang membubuhi paraf lalu diajukan kepada manager
kantor cabang untuk ditandatangani.
Surat penawaran asuransi yang telah diparaf dan ditandatangani
kemudian dibubuhi stampel perusahaan. Pembubuhan paraf, tandatangan dan
stampel ini bertujuan untuk meyakinkan calon tetanggung bahwa surat
penawaran asuransi ini benar-benar berasal dari perusahaan asuransi. Hal ini
dikarenakan pada beberapa surat penawaran asuransi terdapat perhitungan
biaya premi dan rate (tarif asuransi) yang diberikan pada calon tertanggung.
Setelah selesai dibuat, surat penawaran tersebut dibawa agen untuk
disampaikan kepada custommernya.
Dari penjelasan di atas, penulis dapat memaparkan dalam bentuk
(61)
43
Gambar 4.1.Flowchart sistem yang berjalan.
MULAI SELESAI Staff Pemasaran Memaraf Surat Penawaran Asuransi Pembuatan Surat Penawaran Asuransi Mengumpulkan Data Calon Tertanggung
Acc. / Tanda Tangan Manager Kantor Cabang Suran Penawaran Asuransi yang Telah Ditandatangani Surat Penawaran Asuransi Dibubuhi Stempel Perusahaan Manager kantor cabang Staff Pemasaran (Admin)
Agen Custommer
Informasi Calon Tertanggung Informasi Calon Tertanggung Suran Penawaran Asuransi Suran Penawaran Asuransi yang Telah Diparaf Suran Penawaran Asuransi yang Telah Diparaf Suran Penawaran Asuransi yang Telah
Ditandatangani Surat Penawaran Asuransi Selesai Dibuat Surat Penawaran Asuransi Selesai Dibuat Menerima Surat Penawaran Asuransi
(62)
44 Pada flowchart di atas perubahan yang akan dilakukan terletak pada
proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi, berikut ini proses pembuatan
surat dengan sistem manual.
Gambar 4.2.Flowchart sistem pada proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi.
Pembuatan Surat
Data agen, manager, customer, asuransi
Data Surat
Buku Pencatatan
Surat
Informasi Calon Tertanggung
MULAI
Surat Penawaran Asuransi
(63)
45
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Dari observasi yang dilakukan pada sistem yang sedang berjalan saat
ini penulis menemukan beberapa kendala pada sistem tersebut, antara lain :
1. Sering terjadi penomoran surat yang double dikarenakan penomoran
dilakukan secara manual serta penomoran surat mengacu pada buku
pencatatan surat penawaran asuransi.
2. Sering terjadi kesalahan dalam pengetikan karena menggunakan manual
system, yaitu pembuatan surat penawaran dilakukan dengan meng-copy
surat sebelumnya kemudin meng-edit-nya. Selain itu dengan manual
system pembuatan surat penawaran lebih memakan waktu.
3. Pencarian nama tetanggung atau nama agen pada surat penawaran asuransi
sering mengalami kendala karena sulitnya pencarian pada buku pencatatan
surat penawaran, dikarenakan banyaknya data surat keluar yang tercatat
pada buku tersebut.
Dari kendala-kendala yang terjadi tersebut di atas, penulis
mengusulkan perubahan Pembuatan Surat Penawaran Asuransi dengan
spesifikasi sebagai berikut :
1. Aplikasi akan dilengkapi tools untuk searching nama tertanggung, nama
agen serta jenis asuransi.
2. Membuat halaman input dan output yang efekrif dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
3. Menggunakan PHP Framework CodeIgniter dan MySQL sebagai
(64)
46 Berikut adalah flowchart pada proses Pembuatan Surat Penawaran Asuransi
dengan menggunakan sistem baru :
Gambar 4.3.Flowchart sistem diusulkan. Pembuatan
Surat
Data agen, manager, asuransi
Data custommer
Data
pertang-gungan
Data Surat Informasi Calon
Tertanggung
MULAI
Surat Penawaran Asuransi
(65)
47
4.2 Perancangan Sistem Baru
Pada tahap perancangan sisem tahap-tahap yang penulis lewati yaitu;
perancangan proses, perancangan database, perancangan input dan output, dan
perancangan tampilan.
4.2.1 Perancangan Proses
Pada perancangan proses ini menggunakan tools Data Flow Diagram
(DFD) dan Flowchart sistem baru. Pada DFD terdiri dari beberapa tahapan
yaitu; Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD) Level 0, Data Flow
Diagram (DFD) Level 1 serta Data Flow Diagram (DFD) Level 2, kemudian
dilanjutkan Flowchart sistem baru.
1. Context Diagram
Context Diagram adalah Data Flow Diagram tingkat atas (DFD Top
Level) yaitu diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem. Yang
menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke
dalam dan ke luar entitas.
Context Diagram menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan
hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan
keseluruhan proses dalam sistem.
a. Context Diagram Sistem Lama
Pada sistem ini terdapat empat entitas yang berhubungan dengan
(66)
48
Gambar 4.4. Context Diagram proses sistem lama
b. Context Diagram Sistem Baru
Pada sistem yang baru juga terdapat empat entitas yang
berhubungan dengan sistem yaitu admin, agen, manager dan custommer.
Dan juga pada sistem baru ini hubungan dari setiap entitas sama seperti
sistem yang lama.
Verifikasi Surat
Aplikasi/Sistem
Insurance Purchase Order
Agen Manager
Custommer
Data manager Data Penawaran, Cabang, biaya, rate, account, jaminan, siswakoe, mahasiswakoe
Data agen
Surat penawaran Data
custommer 0
(67)
49
Gambar 4.5. Context Diagram pada perancangan proses sistem baru
2. Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Data Flow Diagram (DFD) Level 0 merupakan hasil pengembangan
dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail.
Verifikasi Surat
Aplikasi/Sistem
Insurance Purchase Order
Admin
Agen Manager
Custommer
Data manager Data Penawaran, Cabang, biaya, rate, account, jaminan, siswakoe, mahasiswakoe
Data agen
Surat penawaran Data
custommer 0
(68)
50
a. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Lama
1. Proses 1
Data agen diproses, data kemudian menjadi input pada proses
pembuatan surat.
2. Proses 2
Data manager porses, data kemudian menjadi input pada proses
pembuatan surat.
3. Proses 3
. Data customer, agen dan manager menjadi bagian dari proses
surat penawaran. Data surat disimpan ke dalam kumpulan data
surat.
(69)
51
b. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 Sistem Baru
1. Proses 1
Data agen diproses, data masuk ke dalam penyimpanan data agen
dan kemudian menjadi input pada proses pembuatan surat.
2. Proses 2
Data manager porses, data masuk ke dalam penyimpanan data
manager dan kemudian menjadi input pada proses pembuatan
surat.
3. Proses 3
Data customer, agen dan manager menjadi bagian dari proses surat
penawaran. Data customer masuk ke dalam penyimpanan data
customer dan data surat masuk ke dalam penyimpanan data surat.
(70)
52
3. Data Flow Diagram (DFD) Level 1
Pada DFD Level 1 menggambarkan aliran data yang lebih terperinci
dari input data agen dan input data manager dan surat penawaran.
1. Proses 1.1
Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data agen.
2. Proses 1.2
Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data agen.
3. Proses 1.3
Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data
agen.
Gambar 4.8. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Proses 1 Input Data Agen
(71)
53 1. Proses 2.1
Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data
manager.
2. Proses 2.2
Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data
manager.
3. Proses 2.3
Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data
manager.
Gambar 4.9. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Proses 2 Input Data Manager
1. Proses 3.1
Aliran data dari admin mengisi form data asuransi kemudian data
(72)
54 2. Proses 3.2
Aliran data dari admin mengisi form data penawaran kemudian
data disimpan ke dalam Penyimpanan Data Surat.
Gambar 4.10. Data Flow Diagram (DFD) level 1 Proses 3 Surat Penawaran
4. Data Flow Diagram (DFD) Level 2
Pada DFD Level 2 menggambarkan aliran data dari proses input data
asuransi dan proses input data penawaran.
1. Proses 3.1.1 – 3.1.4
Aliran data dari Admin adalah data cabang, biaya, rate, jaminan,
mahasiswakoe dan siswakoe menuju Proses Input, Edit, Hapus.
Proses penyimpanan data dipisahkan ke dalam Penyimpanan Data
(73)
55 Cabang dan Data Biaya ke dalam Penyimpanan Data Biaya. Lalu
dari masing-masing Penyimpanan Data dapat ditampilkan pada
(74)
56
Gambar 4.11. Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 3.1 Memproses Data Asuransi
(1)
D.23
$data2 = $this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page, $perpage,'fungsi3/psiswakoe/caricargo'.$key.'/',4,'#cabang'); //end paging
$data['paging'] = $data2['paging'];
$data['cargo'] = $this->mpsiswakoe->caricargo($key,false,$perpage,$offset); $this->load->view('menu3/cargo/vbtbsiswakoe',$data);
}
}///end class ?>
List program pencarian surat :
<?phpclass home extends Controller {
function home() {
parent::controller();
$this->load->model('mpcari');
$this->load->library(array('simpliparse','simplival')); }
function index() {
$this->home(); }
function all() {
$data['jenis'] = $this->mpcari->jenis(); $data['manager'] = $this->mpcari->manager(); $data['menu'] = 'pencarian/menu';
$offset = $this->uri->segment(4,0); $total_page=$this->mpcari->total(); $perpage=100;
$data2=$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/awal',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['total']=$total_page;
$data['home'] = $this->mpcari->lihatall($perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/home',$data);
}
function awalcdanfa() {
$data['jenis'] = $this->mpcari->jenis(); $data['agen'] = $this->mpcari->agen(); $this->load->library(array('form_validation')); $config = array(
array(
'field' => 'jenis', 'label' => 'Asuransi', 'rules' => 'required' ), );
(2)
D.24
if($this->form_validation->run()==FALSE) {
$this->load->view('pencarian/awal',$data); }else{
$this->awal2(); }
}
function awal() {
$this->output->enable_profiler(false); $data['jenis'] = $this->mpcari->jenis(); $data['agen'] = $this->mpcari->agen(); $offset = $this->uri->segment(4,0); $total_page=$this->mpcari->total(); $perpage=100;
$data2=$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/awal',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['total']=$total_page;
$data['all'] = $this->mpcari->sps($perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/awal2',$data); }
function histori() {
$this->load->view('pencarian/histori'); }
function histori2() {
$this->load->library(array('form_validation')); $config = array(
array(
'field' => 'satu', 'label' => 'Tanggal', 'rules' => 'required' ),
array(
'field' => 'dua', 'label' => 'Tanggal', 'rules' => 'trim|required' ),
);
$this->form_validation->set_rules($config); if($this->form_validation->run()==FALSE) {
$this->load->view('pencarian/histori'); }else{
$offset = $this->uri->segment(4,0); $total_page=$this->mpcari->total(); $perpage=100;
$data2=$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/histori',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['total']=$total_page;
(3)
D.25
$this->load->view('pencarian/histori2',$data); }
}
function jenis() {
$s = $this->uri->segment(4); $offset = $this->uri->segment(4,0); $total_page=$this->mpcari->total(); $perpage=100;
$data2=$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/asuransi',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['total']=$total_page;
$data['asuransi'] = $this->mpcari->lihatjenis($perpage,$offset,$s); $this->load->view('pencarian/asuransi',$data);
}
function agen() {
$key = $this->uri->segment(4,0); $offset = $this->uri->segment(5,0); $perpage=100;
$total_page=$this->mpcari->lihatagen($key,true); $data['total'] = $total_page;
$data2 =
$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/agen'.$key.'/',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['agen'] = $this->mpcari->lihatagen($key,false,$perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/agen',$data); }
function asu() {
$key = $this->uri->segment(4,0); $offset = $this->uri->segment(5,0); $perpage=100;
$total_page=$this->mpcari->lihatasu($key,true); $data['total'] = $total_page;
$data2 =
$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/asu'.$key.'/',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['asuransi'] = $this->mpcari->lihatasu($key,false,$perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/asuransi',$data); }
function manager() {
$key = $this->uri->segment(4,0); $offset = $this->uri->segment(5,0); $perpage=100;
$total_page=$this->mpcari->carimanager($key,true); $data['total'] = $total_page;
$data2 =
$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/manager'.$key.'/',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['manager'] = $this->mpcari->carimanager($key,false,$perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/manager',$data); }
function lihat() {
(4)
D.26
$offset = $this->uri->segment(4,0); $total_page=$this->mpcari->total(); $perpage=100;
$data2=$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/lihat',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['total']=$total_page;
$data['hasil'] = $this->mpcari->lihat($perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/jenis',$data); }
function tanggal() {
$t= $this->uri->segment(4); $offset = $this->uri->segment(4,0); $total_page=$this->mpcari->total(); $perpage=100;
$data2=$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/home/tanggal',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['total']=$total_page;
$data['tanggal'] = $this->mpcari->lihattanggal($perpage,$offset,$t); $this->load->view('pencarian/tanggal',$data); }
function cari() {
$key = $this->uri->segment(4,0); $offset = $this->uri->segment(5,0); $perpage=100;
$total_page=$this->mpcari->cari($key,true); $data['total_cabang'] = $total_page;
$data2 = $this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page, $perpage,'pencarian/cari'.$key.'/',4,'#cabang');
$data['paging'] = $data2['paging'];
$data['nama'] = $this->mpcari->cari($key,false,$perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/nama',$data); }
function caritanggal() {
$key = $this->uri->segment(4,0); $offset = $this->uri->segment(5,0); $perpage=100;
$total_page=$this->mpcari->caritanggal($key,true); $data['total_cabang'] = $total_page;
$data2 =
$this->simpliparse->getAjaxPagination($total_page,$perpage,'pencarian/caritanggal'.$key.'/',4,'#cabang'); $data['paging'] = $data2['paging'];
$data['tanggal'] = $this->mpcari->caritanggal($key,false,$perpage,$offset); $this->load->view('pencarian/tanggal',$data);
}
function kosong() {
$this->load->view('pencarian/kosong'); } }
(5)
D.27
List program buat surat :
<?phpclass buatsurat extends Controller{ function buatsurat()
{
parent::Controller(); }
function index() {
$this->load->view('menu/home/vhome'); }
function bsiswakoe() {
$this->load->view('menu3/bsiswakoe/vbsiswakoe'); }
function bmahasiswakoe() {
$this->load->view('menu3/bmahasiswakoe/vbsiswakoe'); }
function pa() {
$this->load->view('menu3/pa/vbsiswakoe'); }
function askes() {
$this->load->view('menu3/askes/vbsiswakoe'); }
function kebakaran() {
$this->load->view('menu3/kebakaran/vbsiswakoe'); }
function cargo() {
$this->load->view('menu3/cargo/vbsiswakoe'); }
function par() {
$this->load->view('menu3/par/vbsiswakoe'); }
function kendaraan() {
$this->load->view('menu3/kendaraan/vbsiswakoe'); }
function manager() {
$this->load->view('menu/manager/vmanager'); }
} ?>
(6)