Insurance Asuransi Insurance Purchase Order

11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Insurance Purchase Order

2.1.1 Insurance Asuransi

Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetepkan kerugianp- kerugian kecil sedikit yang sudah pasti sebagai pengganti subtitusi kerugian-kerugian besar yang belum pasti Salim, 2010 : 1. Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1992, tentang Perasuransian, Asuransi atau Pertanggungan didefinisikan sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung, karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu : 1. Pihak tertanggung insured yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur- angsur. 12 2. Pihak penanggung insure yang berjanji akan membayar sejumlah uang santunan kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu. 3. Suatu peristiwa accident yang tak terntentu tidak diketahui sebelumnya. 4. Kepentingan interest yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu. Dalam dunia perasuransian jasa yang ditawarkan adalah rasa aman dari suatau perils risikobahaya yang mungkin akan menimpa objek yang dipertanggungkan sepeti rumah, kendaraan, barang angkutan bahkan jiwa seseorang. Definisi risiko itu sendiri adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang memungkinkan melahirkan kerugian loss. Unsur ketidaktentuan ini bisa mendatangkan kerugian dalam asuransi. Ketidaktentuan ini dapat kita bagi atas Salim, 2010 : 4: - Ketidaktentuan ekonomi economic uncertainty, yaitu kejadian yang timbul sebagai akibat dari perbuatan sikap konsumen, umpama perubahan selera atau minat konsumen atau terjadinya perubahan pada harga, teknologi atau didapatnya penemuan baru dan lain sebagainya. - Ketidak tentuan yang disebabkan oleh alam uncertainty of nature misalnya kebakaran, badai, topan, banjir dan lain-lain. 13 - Ketidak tentuan yang disebabkan oleh perilaku manusia human uncertainty umpama peperangan, pencurian, perampokan dan pembunuhan.

2.1.2 Purchase Order