19 bersama-sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan input berupa data,
kemudian mengolahnya processing dan menghasilkan keluaran output berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan
strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Sistem informasi manajemen yang baik akan mendukung pimpinan dan staff dengan menyediakan informasi-informasi yang relevan dengan masalah-
masalah yang dihadapi, akurat perhitungannya, dan tepat pada waktunya. Informasi-informasi yang tidak relevan akan dipisahkan dan tidak perlu disajikan
pada pengguna. Langkah pemisahan informasi akan mengefektifkan pengambilan keputusan, dan keputusan itu diharapkan akan mencapai sasaran.
2.5 Desain Sistem Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto HM 2001 : 197 desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem; pendefinisian dari kebutuhan-
kebutuhan fungsional; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk; yang dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi;
20 termasuk menyangkut mengkonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak
dan perangkat keras dari suatu sistem. Tujuan lain dari perancangan sistem adalah melakukan upaya standarisasi,
yang jika dilakukan secara benar, akan banyak menghemat waktu dan biaya.
2.6 Database Basis Data
Menurut Kristanto 2003 : 1 database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut bisa ditunjukan dengan kunci key dari tiap file
yang ada. Satu database menujukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan, instansi.
Menurut Sutanta 2004 : 18 Basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung interrelated data yang disimpan secara bersama-sama
pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal
mungkin dan terkontrol controlled derundancy, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali; data dapat
digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalai ketergantungan dengan program yang akan
menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Pengakat lunak yang mengelola database disebut sistem manajemen database
database management system – DBMS. Semua DBMS memiliki suatu
pengolah bahasa deskripsi data data description language processor yang
21 digunakan untuk menciptakan database, serta suatu pengelola database yang
menyediakan isi database bagi pemakai. Pemakai menggunakan memanipulasi data dan query language. Orang yang bertanggung jawab atas database dan
DBMS adalah pengelola database database administrator, atau disingkat DBA. DBMS menyediakan keuntungan yang nyata bagi perusahaan yang menggunakan
komputer mereka sebagai suatu sistem informasi. McLeod, 1996 : 311
2.7 Metode Pengembangan Sistem