Reliabilitas dan Validitas Teknik Analisis Data

78

D. Reliabilitas dan Validitas

Dalam penelitian kualitatif, validitas tidak memiliki konotasi yang sama dengan validitas dalam penelitian kuantitatif, tidak pula sejajar dengan reliabilitas yang berarti pengujian stabilitas dan konsistensi respon ataupun dengan generalisabilitas yang berarti validitas eksternal atas hasil penelitian yang dapat diterapkan pada setting, orang atau sampel yang baru. Menurut Creswell 2009: 285 Validitas kualitatif merupakan upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu. Terdapat delapan prosedur yang sering diterapkan dalam penelitian kualitatif yaitu: trianggulasi, member checking, membuat deskripsi padat, mengklarifikasi bias, menyajikan informasi yang berbeda negatif, menggunakan waktu yang lama, melakukan tanya jawab dengan rekan, mengajak seorang auditor luar. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan strategi trianggulasi yaitu melakukan pemeriksaan dari bukti- bukti lain. Menurut Burhan Bungin 2009: 257 triangulasi memberi kesempatan untuk dilaksanakannya beberapa hal diantaranya: 1 penilaian hasil penelitian oleh responden; 2 mengoreksi kekeliruan oleh sumber data; 3 menyediakan tambahan informasi secara sukarela; 4 memasukkan informan dalam kancah penelitian; 5 menilai kecukupan data. Pada penelitian ini, hasil wawancara dari narasumber akan peneliti croscek dengan laporan dari Koran dan data buku putih. 79 Gambar 3.1: Triangulasi Reliabilitas kualitatif mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain. Dalam penelitian ini pendekatan yang peneliti pergunakan telah dipergunakan dalam meneliti kasus “Pemberontakan Petani Banten” oleh Sartono serta telah dipergunakan oleh saudara Sriyanto dalam meneliti kasus kerusuhan Tasikmalaya tahun 1996.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data dan Interpretasi a. Analisis data menurut Gay 2006: 480 adalah upaya peneliti kualitatif untuk meringkas data yang dikumpulkan secara akurat dan dapat di andalkan. Hal ini adalah penyajian temuan penelitian dengan cara yang lazim dilakukan. Creswell 2009: 276-283 memberikan enam tahapan dalam proses analisis data antara lain 1 Mengolah data dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini termasuk transkripsi wawancara, men-scaning materi, mengetik data lapangan, memilih dan menyusun data berdasarkan sumber informasi Hasil wawancara Laporan Koran Kronologis, latar belakang, nilai-nilai 80 2 Membaca keseluruhan data dengan merefleksikan makna secar keseluruhan dan memberikan catatan pinggir tentang gagasan umum yang diperoleh 3 Menganalisis lebih detail dengan men-coding data. Creswell 2009: 279 mengutip pendapat Bogdan dan Biklen dalam tahapan coding yaitu: a Konteks setting dan konteks b Perspektif-perspektif subyek c Kecenderungan berfikir subyek tentang orang lain d Kode proses e Kode aktivitas f Kode strategi g Kode relasi dan struktur social. Adapun langkah konkrit coding sebagaimana di lampiran 4 Menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori dan tema-tema yang akan ditulis 5 Menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan ditulis dalam narasi atau laporan kualitatif. 6 Menginterpretasikan data Langkah ini apabila diskemakan adalah sebagai berikut: 81 Gambar 3.2: analisis data b. Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dalam data dan menjawab pertanyaan penelitian sebagai implikasi dari temuan penelitian. Menurut Gay 2006: 482 interpretasi data meliputi: 1 Interpretasi data didasarkan pada keeratan hubungan, aspek umum, dan keterkaitan antara bagian-bagian data, kategori, dan pola. Interpretasi bermakna dapat dicapai jika peneliti mengetahui data dengan sangat rinci. Dalam hal ini peneliti menghubungkan antara data yang didapat dari wawancara, laporan Koran dan video. Memvalidasi keakuratan informasi Data mentah transkripsi, data tangan, gambar dan sebagainya Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis Membaca keseluruhan data Men-coding data tangan atau computer Tema- tema deskripsi Menghubungkan tema- temadeskripsi studi kasus Menginterpretasikan tema- temadeskripsi-deskripsi Transkrip wawancara dengan pelaku, video kerusuhan dan laporan media masa Memilah data dalam kategori, kronologi, penyebab, nilai dan kondisi pasca sampai sekarang Membaca keseluruhan data Memberi tanda dengan di blok untuk transkrip dan ditandai bolpoin untuk koran Menghubungkan tema- temadeskripsi studi kasus Menginterpretasikan tema- temadeskripsi-deskripsi Kronologi,peny ebab, nilai dan kondisi skr deskripsi 82 2 Tujuan interpretasi adalah untuk menjawab pertanyaan yaitu: bagaimana kronologi peristiwa?; apa yang yang menjadi latar belakang peristiwa?; nilai-nilai apa yang terkandung?; dan kerangka konseptual penerapan dalam pendidikan IPS? 3 Memperluas analisis adalah strategi interpretasi data dimana peneliti hanya memperpanjang analisis data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang studi ini, mencatat implikasi yang mungkin ditarik tanpa mempengaruhi data. Pertanyaan yang dimunculkan peneliti dalam interpretasi ini antara lain mengapa mereka terlibat dalam konflik kerusuhan tersebut? Apa posisinya mereka pada peristiwa tersebut? Apa keuntungannya? Dan sebagainya. 4 Menghubungkan temuan dengan pengalaman pribadi adalah strategi yang mendorong peneliti untuk melakukan personalisasi interpretasi berdasarkan pengetahuan yang mendalam dan pemahaman tentang setting penelitian. Peneliti menghubungkan pengalaman peneliti saat itu tahun 2006 dengan hasil wawancara dan laporan media masa. 5 Mencari saran kritis dari teman-teman adalah strategi untuk melibatkan dan mengundang seorang rekan terpercaya untuk menawarkan wawasan tentang penelitian yang mungkin telah terlewatkan karena kedekatan peneliti dalam meneliti. Penulis mengambil saran kritik dari teman penulis yaitu saudara Najib. 6 Mengontekstualisasikan temuan penelitian dalam literatur terkait merupakan strategi untuk menggunakan tinjauan literatur terkait guna 83 memberikan dukungan bagi temuan penelitian dan mendorong peneliti untuk melakukan hubungan dengan otoritas eksternal. Dalam strategi ini telah penulis lakukan pada bab I dengan mengakaitkan kodisi kerusuhan Tuban dengan kerusuhan yang 7 Mengalihkan kepada teori adalah strategi yang mendorong peneliti untuk menghubungkan temuan mereka dengan isu-isu yang lebih luas. Dengan demikian, untuk mencari dan meningkatkan tingkat abstraksi dan untuk mengembangkan deskriptif yang melampaui perhitungan asal. Hal ini sudah penulis lakukan di bab I. 8 Mengatur interpretasi dengan bijaksana dan menghindari evangelis tentang penafsiran Anda. Memberikan hubungan yang jelas antara pengumpulan data, pengumpulan, dan interpretasi.

F. Lokasi Penelitian