Epidemiologi mata kering MK

tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki dan tidak berbeda bermakna baik dari faktor ras dan etnik American Academy of Ophthalmology, 2014-2015. Penelitian di Thailand tahun 2006 memperoleh angka kejadian MK sebesar 14,2 dengan angka kejadian tertinggi didapatkan pada usia lebih dari 45 tahun Kasetsuwan, dkk., 2012. Penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Lee dan kawan-kawan tahun 2007 memperoleh angka kejadian MK tertinggi antara usia 40 sampai 49 tahun dan lebih tinggi ditemukan pada laki-laki. Berdasarkan data Women’s health Study WHS dan Physician’s Health Study PHS tahun 2009 diperoleh sebesar 3,23 juta perempuan dan 1,68 juta laki-laki di Amerika Serikat usia di atas 50 tahun menderita MK Smith, dkk., 2007. Sekitar sepuluh dari satu juta orang di dunia memiliki gejala yang berat dan cenderung bermanifestasi secara episodik pada MK. Setelah dilakukan analisis lanjutan untuk mencari penyebab, diperoleh adanya faktor kelembaban yang kurang dan penggunaan lensa kontak sebagai dua faktor risiko tertinggi Smith, dkk., 2007. Angka kejadian MK cenderung mengalami peningkatan sepanjang tahun, penelitian Ellwein memperoleh angka kejadian MK tahun 1991 sebesar 1,33 kasus kemudian tahun 1998 meningkat menjadi 1,92 Smith, dkk., 2007.

2.1.2 Faktor risiko dan klasifikasi mata kering MK

Berbagai faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya Mata Kering MK telah teridentifikasi pada berbagai studi, antara lain: usia, jenis kelamin, terapi estrogen, nutrisi, penggunaan obat antihistamin, riwayat pembedahan kornea, dan penggunaan lensa kontak yang lama Lemp, dkk., 2007; Gayton, 2009. Secara umum terdapat dua penyebab MK yaitu penurunan cairan aqueus dan peningkatan evaporasi air mata American Academy of Ophthalmology, 2014-2015; Gayton, 2009. Penurunan produksi cairan aqueus dapat disebabkan oleh Sindroma Sjogren dan bukan Sindroma Sjogren. Pada penyebab bukan Sindroma Sjogren, terjadinya penurunan cairan akuos disebabkan oleh karena gangguan produksi lakrimalis, obstruksi saluran lakrimalis, hambatan reflek kelenjar, dan penggunaan obat-obatan sistemik. Peningkatan evaporasi disebabkan oleh dua faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi penurunan produksi kelenjar minyak meibom, kelainan bentuk kelopak mata, penurunan reflek berkedip, dan obat-obatan. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi penurunan vitamin A, pemakaian lensak kontak, penyakit permukaan mata gambar 2.2 American Academy of Ophthalmology, 2014-2015. Gambar 2.2 Klasifikasi Mata Kering MK American Academy of Ophthalmology, 2014-2015