Faktor risiko dan klasifikasi mata kering MK
Secara umum terdapat dua penyebab MK yaitu penurunan cairan aqueus dan peningkatan evaporasi air mata American Academy of Ophthalmology,
2014-2015; Gayton, 2009. Penurunan produksi cairan aqueus dapat disebabkan oleh Sindroma Sjogren dan bukan Sindroma Sjogren. Pada penyebab bukan
Sindroma Sjogren, terjadinya penurunan cairan akuos disebabkan oleh karena gangguan produksi lakrimalis, obstruksi saluran lakrimalis, hambatan reflek
kelenjar, dan penggunaan obat-obatan sistemik. Peningkatan evaporasi disebabkan oleh dua faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi penurunan
produksi kelenjar minyak meibom, kelainan bentuk kelopak mata, penurunan reflek berkedip, dan obat-obatan. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi penurunan
vitamin A, pemakaian lensak kontak, penyakit permukaan mata gambar 2.2 American Academy of Ophthalmology, 2014-2015.
Gambar 2.2 Klasifikasi Mata Kering MK
American Academy of Ophthalmology, 2014-2015
2.1.3 Patogenesis mata kering MK Mata Kering MK terjadi akibat adanya berbagai faktor risiko MK yang
mengakibatkan hiperosmolaritas dan atau ketidakstabilan lapisan air mata. Adanya hiperosmolaritas air mata menyebabkan kerusakan permukaan epitel
konjungtiva melalui aktivasi inflamasi dan pelepasan mediator inflamasi ke dalam air mata. Kerusakan epitel yang terjadi berupa apoptosis sel, kehilangan sel goblet
dan gangguan ekspresi musin. Adanya kerusakan epitel tersebut mengakibatkan ketidakstabilan lapisan air mata. Kerusakan epitel yang terjadi dapat merangsang
ujung-ujung saraf kornea sehingga menimbulkan keluhan tidak nyaman pada mata dan sering mengedipkan kelopak mata. Kehilangan musin pada permukaan okular
akan meningkatkan gesekan antara konjungtiva bulbaris dengan bola mata. Adanya gesekan tersebut menyebabkan inflamasi neurogenik pada kelenjar
lakrimalis. Inflamasi neurugenik tersebut mengakibatkan penurunan dan hiperosmolaritas
sekresi kelenjar
lakrimalis American
Academy of
Ophthalmology, 2014-2015. Kelembaban yang rendah dan aliran udara yang tinggi mengakibatkan
peningkatkan evaporasi lapisan air mata. Peningkatan evaporasi ini berdampak pada ketidakstabilan komponen lemak air mata sehingga mengakibatkan
hiperosmolaritas air mata. Selain itu, berkurangnya aliran air mata oleh karena adanya gangguan aliran cairan lakrimal ke dalam sakus lakrimalis mengakibatkan
penurunan produksi dan sekresi air mata. Gangguan aliran air mata tersebut sering disebabkan oleh karena sikatrik pada konjungtiva dan gangguan reflek kelenjar
lakrimal gambar 2.3 American Academy of Ophthalmology, 2014-2015.
Gambar 2.3 Patogenesis Mata Kering MK
American Academy of Ophthalmology, 2014-2015