pada kornea tidak ada, kondisi kelenjar meibom baik, TBUT ≥ 10 detik; dan nilai tes schirmer ≥ 10 mm5 menit Henderson dan Madden, 2013.
Tabel 2.1 Skema derajat beratnya Mata Kering MK
Derajat Kriteria
1 2
3 4
ketidaknyamanan, berat, dan
frekuensi ringan
danatau episodik;
terjadi dalam
stress lingkungan
episodik sedang atau
kronis, stress atau
tanpa stress frekuensi
berat atau tetap tanpa
stress berat danatau
tidak aktif dan tetap
Gejala penglihatan
tidak ada atau
episodik ringan
episodik mengganggu
danatau membatasi
aktifitas mengganggu,
kronik danatau
konstan, membatasi
aktifitas konstan
danatau tidak aktif
Injeksi konjungtiva
tidak ada atau ringan
tidak ada atau ringan
+- +++
pewarnaan konjungtiva
tidak ada atau ringan
bervariasi sedang hingga
jelas jelas
Pewarnaan kornea
tidak ada atau ringan
bervariasi jelas di sentral erosi pungtata
berat Tanda pada
kornea air mata tidak ada
atau ringan debris
ringan, meniskus
menurun keratitis
filamentosa, penggumpalan
mucus, peningkatan
debris air mata
keratitis filamentosa,
penggumpalan mucus,
peningkatan debris air
mata, ulkus
Kelenjar meibom MGD
bervariasi MGD
bervariasi sering
trikiasis, keratinisasi,
simblefaron
TBUT detik bervariasi
≤ 10 ≤ 5
Segera Nilai tes schirmer
mm5 menit bervariasi
≤ 10 ≤ 5
≤ 2
American Academy of Ophthalmology, 2014-2015
2.2 Superoxide Dismutase SOD
Superoxide Dismutase SOD merupakan enzim pengkatalis radikal bebas superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen. Dalam aktivitasnya, SOD
memerlukan berbagai mineral sebagai katalisator enzimatisnya, antara lain Mangan Mn, Seng Zn dan Tembaga Cu Kovacic and Jacintho, 2001;
Cemelli, dkk., 2009.
Jenis SOD ditentukan berdasarkan atas mineral pengkatalisnya, seperti Copper-Zinc-SOD Cu-Zn-SOD terdapat di dalam sitosol lisosom dan nukleus,
Manganese-SOD Mn-SOD terdapat di dalam mitokondria, Iron-SOD Fe-SOD dan Nikel SOD Ni-SOD yang terdapat di dalam sitosol lisosom Chakraborty
dkk., 2007; Cemelli dkk., 2009. Superoxide Dismutase [Cu-Zn] yang juga dikenal dengan Superoxide
Dismutase 1 SOD1 merupakan enzim pada manusia yang berlokasi di kromosom 21. Peran dari stress oksidatif ditemukan pada patogenesis terjadinya
MK, yaitu mempengaruhi fungsi air mata, permukaan okular dan kelenjar lakrimal baik secara kuantitatif dan kualitatif Wakamatsu, dkk., 2008.
2.2.1 Struktur superoxide dismutase SOD
Superoxide Dismutase SOD merupakan suatu glikoprotein dengan berat molekul dan bentuk bervariasi tergantung dari mana enzim tersebut berasal. Pada
manusia SOD memiliki bentuk tetramerik glikopeptida dengan berat molekul sebesar 28.300 Kilo Dalton KDa. Struktur SOD memiliki gugus Cu dan Zn
sebagai katalisatornya berperan penting dalam menstabilkan radikal bebas. Gugus
Cu dan Zn masing-masing berada pada ikatan 6-histidine dan 1-aspartat. Selain itu, struktur SOD juga memiliki ikatan disulfida, N-asetilsistein dan ikatan N-
asetilalanin pada ujung terminalnya yang berperan mengikat target radikal bebas gambar 2.4 Kovacic and Jacintho, 2001.
Gambar 2.4 Struktur Superoxide Dismutase SOD Nicholls and Budd, 2000