2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
a. Subsektor Minyak dan Gas Alam b. Subsektor Pertambangan Tanpa Migas
c. Subsektor Penggalian
3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
a. Subsektor Industri Besar dan Sedang b. Subsektor Industri Pengilangan Minyak
c. Subsektor Industri Kecil dan Rumah Tangga
4. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH
a. Subsektor Listrik b. Subsektor Gas Kota
c. Subsektor Air Bersih
5. SEKTOR BANGUNAN
6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL, DAN RESTORAN
a. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran b. Subsektor Hotel
c. Subsektor Restoran
7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
a. Subsektor Pengangkutan 1. Angkutan Rel
Universitas Sumatera Utara
2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut, Sungai, dan Danau
4. Angkutan Udara 5. Jasa Penunjang Angkutan
b. Subsektor Komunikasi
8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN
a. Subsektor Bank b. Subsektor Lembaga Keuangan bukan Bank
c. Subsektor Jasa Penunjang keuangan d. Subsektor Sewa Bangunan
e. Subsektor Jasa Perusahaan
9. SEKTOR JASA-JASA
a. Subsektor Pemerintah b. Subsektor Swasta
1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan dan Rekreasi
3. Perorangan dan Rumah Tangga Namun penulis hanya membatasi peramalan Produk Domestik Regional Bruto
PDRB atas nama Pertanian dan Listrik, Gas dan air bersih saja.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Pengolahan dan Perhitungan Pendapatan PDRB
2.5.1 Perhitungan atas Dasar Harga Berlaku
PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam satu periode tertentu, dan
biasanya satu tahun yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan.
NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari selisih output dengan biaya antara yang dinilai masing-masing atas dasar berlaku adalah menggambarkan
perubahan volume kuantum produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga masing-masing kegiatan, subsektor dan sektor, penilaian NTBOutput dilakukan
sebagai berikut: 1. Untuk sektor-sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung
dari alam seperti pertanian, pertambangan dan penggalian, pertama kali dicari kuantum produksi dengan satuan standar yang biasa digunakan. Setelah itu
ditentukan kualitas dari jenis barang yang dihasilkan. 2. Untuk sektor-sektor sekunder yang terdiri dari sektor pertanian, listrik, gas,
dan air bersih, perhitunganya sama dengan sektor primer. Data yang diperlukan adalah data kuantum produksi yang dihasilkan, serta harga
produsen masing-masing kegiatan subsektor dan sektor yang bersangkutan. 3. Untuk sektor-sektor secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor
perdagangan, restoran dan hotel, pengangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan lainya, sewa rumah dan jasa, untuk perhitungan kuantum
Universitas Sumatera Utara
produksinya dilakukan dengan mencari indikator produksi yang sesuai dengan masing-masing kegiatannya, subsektor dan sektor.
2.5.2 Perhitungan atas dasar Harga Konstan
Perhitungan atas dasar harga konstan ini pengertiannya sama dengan harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan satu tahun dasar tertentu
NTB atas dasar harga konstan ini hanya menggambarkan perubahan volumekuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan
cara menilai dengan harga satu tahun dasar tertentu.
Perhitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat perubahan ekonomi secara keseluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur
perekonomian suatu kabupaten ataupun kotamadya di propinsi dari tahun ke tahun.
2.6 Uraian Sektoral
Produk Domestik Regional Bruto menurut sektor lapangan usaha terdiri dari sembilan sektor yaitu, sebagai berikut:
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian mencakup segala pengusahaan yang didapat dari alam dan merupakan barang-barang biologis atau hidup, di mana hasilnya akan digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk memenuhi hidup sendiri atau dijual kepada pihak lain. Sektor pertanian ini terdiri dari sub-sub sektor yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan,
peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan.
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Kegiatan pertambangan dan penggalian adalah kegiatan yang mencakup penggalian, pemboran, penyaringan, pencucian, pemilihan dan pengambilan segala macam barang
tambang, mineral dan barang galian yang tersedia di alam, baik berupa benda padat, benda cair maupun gas. Penambangan dan penggalian ini dapat dilakukan di bawah
tanah, maupun di atas permukaan bumi. Sifat dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga
memungkinkan untuk dimanfaatkan, dijual atau diproses secara lanjut.
3. Sektor Industri Pengolahan
Kegiatan industri ialah kegiatan untuk merubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik atau anorganik produk baru yang lebih tinggi mutunya.
Proses tersebut dapat dilakukan dengan mesin atau tangan, baik dibuat didalam pabrik atau rumah tangga. Termasuk juga di sini perakitan bagian-bagian suku cadang
barang-barang di pabrik, seperti perakitan mobil dan alat elektronik.
Universitas Sumatera Utara
4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Sektor ini tediri dari 3 subsektor yaitu subsektor Listrik, subsektor Gas, dan subsektor Air Bersih.
4.1 Subsektor Listrik Subsektor ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik,
baik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara PLN maupun oleh perusahaan non PLN seperti pembangkit listrik oleh
perusahaan pemerintah daerah dan listrik yang diusahakan oleh swasta perorangan maupun perusahaan, dengan tujuan untuk dijual.
4.2 Subsektor Gas Subsektor ini mencakup kegiatan yang meliputi penyediaan gas yang
disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa, dimana gas tersebut diperoleh dari proses pembakaran batubara, minyak dan drack
dengan produknya berupa gas batubara, gas minyak, gas creking, kokas dan minyak ter. Termasuk juga di sini kegiatan penyaluran LPG dan gas
alam yang tekanannya sudah dinaikkan 4.3 Subsektor Air Bersih
Subsektor ini mencakup kegiatan penampungan, penjernihan dan pendistribusian air bersih kepada rumah tangga, industri, rumah sakitdan
penggunaan komersil lainnya. Termasuk juga kegiatan penyediaan air bersih dengan menggunakan kincir air atau alat lainnya, yang diusahakan
oleh Perusahaan Air Minum PAM, milik pemerintah daerah dan Non PAM milik swasta ataupun perorangan.
Universitas Sumatera Utara
5. Sektor Bangunan
Sektor ini menyangkut kegiatan pembuatan dan perbaikan bangunan konstruksi, baik yang dilakukan oleh kontraktor umum maupun kontraktor khusus, yang digolongkan
sebagai kegiatan konstruksi adalah pembuatan, pembangunan, pemasangan, perbaikan berat maupun ringan, semua jenis konstruksi seperti bangunan tempat tinggal,
bangunan bukan tempat tinggal, jalan, jembatan laut, udara, sungai, terminal dan sejenisnya.
6.Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor ini terdiri dari 3 subsektor perdagangan, subsektor hotel, dan subsektor restoran. Pada dasarnya ini mencakup kegiatan perdagangan, penyediaan akomodasi
hotel, serat penjualan makanan dan minuman seperti restoran, warung, kedai, pedagang keliling dan sebagainya.
6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan umum untuk barang dan penumpang melalui darat, laut, sungai, danau, penyeberangan dan udara. Termasuk di sini yang
sifatnya menunjang dan memperlancar kegiatan pengangkutan, seperti tempat parkir, terminalpelabuhan, bongkar muat, ekspedisi, bandara, pergudangan dan jalan tol.
Universitas Sumatera Utara
7. Sektor Bank dan Lembaga Keuangan
Sektor ini meliputi kegiatan pelayanan jasa bank, asuransi, koperasi dan jasa keuangan. Jasa bank meliputi usaha jasa perbankan yang dilakukan oleh bank sentral
yaitu Bank Indonesia BI, bank devisa, bank tabungan dan bank pembangunan. Usahanya meliputi simpan pinjam, mengeluarkan kertas berharga, memberi jaminan
bank dan jasa perbankan.
8. Sektor Jasa-jasa
Sektor ini mencakup kegiatan pemerintah, pertahanan dan jasa yang dikelola pemerintah maupun pihak swasta meliputi jasa sosial dan kemasyarakatan. Jasa
hiburan dan kebudayaan serta jasa perorangan dan rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK BPS
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia