masyarakat melakukan pemeliharaan ikan ada beberapa hal yang diperhatikan masyarakat Desa Siogung-Ogung antara lain :
a.Jenis ikan yang dibesarkan masyarakat melalui sistem keramba ikan.Ini disebabkan tidak semua ikan dapat dibesarkan di dalam keramba , kecuali ikan tawar.
b.Ukuran ikan. Ini harus diperhatikan karena berpengaruh pada ketinggian dan kedalaman air, serta pada saat melakukan panen.
c.Volume air dan kerangka keramba ikan yang dibuat harus kuat, serta disesuaikan dengan jenis ikan.
d. Pada waktu panen diperlukan perlakuan yang baik sehingga jaring keramba tidak rusak dan dapat digunakan kembali dalam jangka waktu yang lama.
3.2.2 Padat Penebaran Benih
Pada umumnya bibit ikan yang dibudidayakan masyarakat Desa Siogung- Ogung diperoleh dengan cara membeli. Selain itu, tak jarang masyarakat
membesarkan ikan hasil tangkapannya dari Danau Toba di dalam keramba. Sampai tahun 2000, masyarakat Desa Siogung-Ogung belum mampu untuk menghasilkan
bibit ikan sendiri dengan cara memijah. Umumnya para pemilik keramba membesarkan bibit ikan dengan cara membeli. Hal ini, karena pengetahuan
masyarakat Desa Siogung-Ogung mengenai cara memghasilkan bibit ikan dari ikan yang mereka pelihara sangat minim. Sifat benih ikan yang baik untuk dipelihara
dengan sistem keramba antara lain sehat dan tidak cacat, bereaksi cepat terhadap
Universitas Sumatera Utara
rangsangan fisik, bebas dan tahan penyakit, dan cepat tumbuh.
29
Ukuran ikan yang ditebarkan pembudidaya ikan di Desa Siogung-Ogung berbeda antara satu sama lain. Ukuran benih ikan yang akan ditebarkan dalam satu
keramba sebaiknya mempunyai ukuran yang seragam, supaya panen dapat dilakukan secara serempak. Selain itu laju pertumbuhan ikan pun selama pemeliharaan akan
tetap sama. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah khususnya bidang perikanan salah
satu yang menyebabkan pengetahuan masyarakat sangat terbatas. Bisa dikatakan masyarakat Desa Siogung-Ogung dalam hal peternakan ikan adalah dengan cara
belajar sendiri. Pada umumnya jenis ikan tawar sangat efisien untuk dipelihara dengan cara sistem keramba. Masyarakat Desa Siogung-Ogung berpendapat bahwa
kepadatan atau padat penebaran ikan masing-masing jenis ikan yang akan dibesarkan dalam keramba, sampai saat ini belum ada yang dipakai sebagai ukuran. Pada
penebaran ikan dalam kantong jaringan atau keramba dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a.Ukuran ikan yang ditebarkan
30
“mengatakan bahwa ukuran atau besar ikan yang akan dibudidayakan harus sesuai dengan mata jaring yang akan kita gunakan. Sebaiknya dalam
Namun berbeda dengan pendapat Bapak Purba yang juga salah satu pembudidaya ikan di Danau Toba,berikut ini hasil wawancara dengan Bapak Purba,
29
Soetatwo Hadiwigeno,Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Dalam Keramba Jaring Apung, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, 1989, hal.17.
30
Hasil wawncara dengan Bapak Naibalok, salah satu pembudidaya ikan di Desa Siogung- Ogung, tanggal 27 Maret 2011 di Desa Siogung-Ogung.
Universitas Sumatera Utara
penebaran ikan harus memiliki benih yang berukuran tidak sama. Hal ini bertujuan supaya dalam panen tiba, dapat dilakukan secara bertahap, sehingga
jaring tidak langsung kosong. Adapun mata jaring yang kami gunakan adalah 2,5 mm,dengan tujuan supaya ikan tidak bisa keluar dari keramba.”
31
Adanya pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ukuran dan sistem penebaran tergantung pada pemilik keramba ikan. Sistem penebaran ikan dalam
keramba disesuaikan para pembudidaya ikan dengan situasi pasar dan permintaan pasar. Namun, di Desa Siogung-Ogung sendiri berdasarkan penelitian, pada
umumnya penebaran bibit ikan di keramba dilakukan secara bertahap. Tujuan yang para pemilik keramba yang paling utama adalah supaya pendapatan mereka
berkelanjutan.Tingkat kepadatan ikan tergantung pada jenis ikan yang akan dibesarkan di dalam keramba.
Tingkat kepadatan penebaran yang sedikit akan memberikan produksi panen yang rendah, meskipun ikan yang dihasilkan pada saat panen berukuran besar.
Namun, sebaliknya tingkat kepadatan penebaran dengan jumlah yang besar akan menghasilkan hasil panen dengan jumlah yang besar, tetapi hasil ikan setiap ekornya
menjadi kecil-kecil. Melihat hal ini, maka ukuran ikan yang akan ditebarkan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam sistem bertahap, apabila masyarakat ingin
menerapkan sistem ini, maka sebaiknya benih ikan yang akan ditabur memiliki ukuran yang berbeda.
Pada satu kantong jaring apung dapat ditebarkan benih ikan yang berbeda, dan
31
Hasil wawancara dengan Bapak Purba, salah satu pembudidaya ikan di Danau Toba, tanggal 27 Maret 2011, di Desa Siogung-Ogung.
Universitas Sumatera Utara
pada saat panen hanya dilakukan pada ikan yang telah mencapai ukuran tertentu sesuia dengan keinginan. Ikan-ikan yang masih belum cukup umur dipanen akan
dipelihara kembali sampai ukuran ikan yang diinginkan. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Siogung-Ogung, budidaya ikan yang dibudidayakan dalam satu keramba
memiliki ukuran yang berbeda. Berikut ini, ukuran ikan yang ditebarkan dalam satu keramba di Desa Siogung-Ogung;
a.10-50 gr 2000-2500 ekorkeramba
b.60-100 gr 800-1000 ekorkeramba
c.110-150 gr 500-800 ekorkeramba
Berdasarkan data hasil penelitian di atas dapat di peroleh bahwa masyarakat Desa Siogung-Ogung menebarkan bibit ikan mulai 500 ekor sampai 2500 ekor setiap
keramba tergantung jenis ikan dan ukuran ikan yang akan dipelihara. Umumnya masyarakat membesarkan ikan mas dan ikan mujair di dalam keramba dengan ukuran
9 gr sampai dengan 12 gr sedangkan untuk ukuran Sibahut berkisar 3 mm. Lubang jaring yang biasa digunakan masyarakat adalah 2,5 mm dan ukuran keramba yang
digunakan masyarakat berukuran 4x4x4 meter.
3.2.3 Pakan Makanan Ikan