3.2 Sistem Budidaya Ikan
Budidaya ikan merupakan semua kegiatan yang ada hubungannya dengan pemeliharaan ikan seperti dalam bentuk kolam, sawah, dan keramba, maupun di
perairan umum yang hasilnya untuk dijual atau dimakan menjadi lauk pauk. Demikian halnya yang terdapat di Desa Siogung-Ogung, dimana masyarakat Desa
Siogung-Ogung membesarkan ikan dengan sistem keramba jaring apung. Ikan yang dibesarkan dengan cara dibudidayakan di dalam keramba ini tidak tergantung pada
satu jenis ikan saja, akan tetapi semua jenis ikan air tawar dapat dibesarkan dengan sistem keramba. Dalam usaha pemeliharaan ikan di keramba ada beberapa langkah
yang dilakukan masyarakat yaitu:
3.2.1 Persiapan Keramba
Keramba adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk masyarakat untuk pembesaran ikan. Keramba yang digunakan masyarakat di Desa Siogung-Ogung
adalah Keramba Jaring Apung KJA . Keramba Jaring Apung merupakan salah satu wadah budi daya air perairan yang cukup ideal, karena dapat ditempatkan di perairan
yang dalam seperti danau. Secara umum, jenis ikan laut dan ikan tawar dapat dipelihara dengan sistem Keramba Jaring Apung. Keramba Jaring Apung salah satu
jenis keramba yang paling sering digunakan dalam pembudidayaan ikan air tawar karena sesuai dengan kondisi pengembangan ikan di daerah danau.
Ukuran Keramba Jaring Apung yang digunakan sebagai tempat pembesaran ikan tidak ada batasnya. Namun, ukuran keramba yang sering digunakan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
di Desa Siogung-Ogung adalah 4x4x4 meter. Dalam pembuatan keramba masyarakat Desa siogung-ogung membuat sendiri, hal ini karena belum tersediaanya keramba
yang siap pakai. Dalam pembuatan keramba jaring apung masyarakat menggunakan beberapa perlengkapan, antara lain:
a. Kerangka atau bingkai Kerangka atau bingkai ini terbuat dari kayu.
b. Pelampung Pelampung yang digunakan masyarakat adalah drum bekas minyak,dan drum yang
terbuat dari plastik, dengan syarat drum tersebut tidak boleh dalam keadaan bocor. Jumlah pelampung yang dugunakan masyarakat sebanyak 4-6 dalam setiap petak
dengan ukuran petak 4x4 meter. c. Jangkar
Jangkar ini berfungsi sebagai penahan rakit dengan tujuan apabila ombak lumayan besar dapat diseimbangkan.
d. Jaring Jaring adalah hal yang paling penting,ukuran lubang jaring harus disesuiakan
dengan jenis ikan yang akan dipelihara. e. Pemberat Jaring
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari pemberat jaring ini adalah untuk menjaga supaya jaring tidak terlipat apabila ombak besar.
f. Bangunan dan Peralatan Salah satu yang unik dari peternak ikan yang ada di Desa Siogung-Ogung adalah
mendirikan rumah kecil berupa pondok di atas keramba dengan tujuan, untuk tempat tidur pada malam hari. Perlengkapan lainnya adalah lampu-lampu listrik yang
dipasang disetiap sudut keramba yang dialirkan dari rumah. Beberapa-beberapa syarat terbaik untuk keramba antara lain:
a.Banyak mendapat sinar matahari b.Dekat dengan rumah
c.Diair yang dalam d.Arus air yang tenang.
Jarak keramba ikan dari tepi danau toba berkisar 7 meter, untuk mencapai keramba dari daratan masyarakat menggunakan drum. Drum-drum tersebut disatukan
dan di atas dibuat kayu sebagai alas kemudian dihubungkan dari keramba menuju daratan dengan menggunakan tali. Dilihat dari jenis ikan- ikan yang dibesarkan
masyarakat Desa Siogung-Ogung dalam bentuk keramba antara lain ikan mas, ikan mujair ikan nila , ikan lele. Ketiga jenis ikan inilah yang umumnya dibesarkan
masyarakat Desa Siogung-Ogung dalam bentuk keramba jaring apung. Sebelum
Universitas Sumatera Utara
masyarakat melakukan pemeliharaan ikan ada beberapa hal yang diperhatikan masyarakat Desa Siogung-Ogung antara lain :
a.Jenis ikan yang dibesarkan masyarakat melalui sistem keramba ikan.Ini disebabkan tidak semua ikan dapat dibesarkan di dalam keramba , kecuali ikan tawar.
b.Ukuran ikan. Ini harus diperhatikan karena berpengaruh pada ketinggian dan kedalaman air, serta pada saat melakukan panen.
c.Volume air dan kerangka keramba ikan yang dibuat harus kuat, serta disesuaikan dengan jenis ikan.
d. Pada waktu panen diperlukan perlakuan yang baik sehingga jaring keramba tidak rusak dan dapat digunakan kembali dalam jangka waktu yang lama.
3.2.2 Padat Penebaran Benih