Sumber :
Syamsuddin, Alwi, Sutrisno Gambar 1 : Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang telah dikemukakan di atas adalah sebagai berikut : Variabel-variabel : rasio cara
pembelanjaan modal kerja, rasio lancar, tingkat perputaran modal kerja, rasio jumlah aktiva lancar mempunyai hubungan dengan kemampulabaan PT. Bukit
Kapur Reksa .
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1 Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian adalah : Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan kebijakan modal kerja dengan kemampulabaan PT. Bukit
Kapur Reksa . Aspek-aspek Kebijakan Modal Kerja
• Rasio cara pembelanjaan modal kerja. • Rasio lancar.
• Tingkat perputaran modal kerja. • Rasio jumlah aktiva lancar terhadap
jumlah aktiva.
Kemampuan memperoleh
laba
ROI
Universitas Sumatera Utara
2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah :
a. Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang keuangan terutama dalam memahami kebijakan modal kerja dan
pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukkan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan yang dianggap penting dan untuk menentukan kebijakan keuangan khusus
mengenai modal kerja dalam rangka pengambilan keputusan di masa mendatang.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan refensi bagi pihak lain terutama bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama dimasa mentang.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan penelitian yang penulis tetapkan yaitu variabel tidak bebas terbatas pada kemampulabaan yang diukur dengan return on investment ROI
dan variabel bebas terbatas pada kebijakan modal kerja yang dilihat dari empat aspek yaitu : rasio cara pembelanjaan modal kerja, rasio lancar, tingkat perputaran
modal kerja, rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva. Dan alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi yang digunakan untuk mengetahui
hubungan variabel kebijakan modal kerja dengan kemampulabaan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional dan pengukuran variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :
a. Kemampulabaan Yi sebagai variabel terikat merupakan kemampuan
perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan
jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan Syamsudin, 2002:63. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik keadaan suatu
perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut :
b. Rasio cara pembelanjaan modal kerja X
1
sebagai variabel bebas, merupakan besarnya dana jangka panjang yang tertanam dalam aktiva lancar bersifat
permanen atau modal kerja permanen dibandingkan triwulan sebelumnya Nurak, 2002:78. Diukur dengan rasio yang dirumuskan sebagai berikut :
c. Rasio lancar X
2
sebagai variabel bebas, menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi Kemampulabaan =
Aktiva Total
Pajak Setelah
Bersih Laba
×100
Sumber Dana Jangka Panjang =
Sendiri Modal
Panjang Jangka
Hutang Jumlah
Lancar Hutang
Lancar Aktiva
+ −
x 100
Universitas Sumatera Utara
kewajiban jangka pendeknya Harahap, 2004:301. Rasio ini diukur dengan rumus sebagai berikut :
d. Tingkat perputaran modal kerja X
3
sebagai variabel bebas, adalah kecepatan berputarnya modal kerja dalam suatu periode. Semakin tinggi tingkat
perputarannya semakin efektif penggunaan dana yang tertanam pada aktiva lancar dalam menunjang penjualan Sinuraya, 1999:41. Rasio ini diukur
dengan rumus sebagai berikut :
e. Rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva X
4
3. Tempat dan Waktu Penelitian
sebagai variabel bebas, menunujukkan porsi aktiva lancar atas total aktiva Harahap, 2004:302
diukur dengan rasio yang dirumuskan sebagai berikut :
a. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT. Bukit Kapur Reksa yang berlokasi di Jln
Datuk Laksamana Dubai Timur, Bengkalis, Kepaulauan Riau Pelabuhan Sismic. Riau 28814
Rasio Lancar = Lancar
Hutang Lancar
Aktiva x 100
Tingkat Perputaran Modal Kerja =
Lancar Aktiva
Jumlah Bersih
Penjualan
x 100
Rasio Investasi Aktiva Lancar =
Aktiva Jumlah
Lancar Aktiva
Jumlah
x 100
Universitas Sumatera Utara
b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan Januari
2008.
4. Jenis Data
Data yang diperlukan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah data
primer dan data sekunder. a.
Data sekunder, data yang dibutuhkan penulis berkaitan dengan masalah
yang dianalisis meliputi : sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, laporan keuangan perusahaan, serta literatur ilmiah lainnya
yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian.
b. Data primer yaitu melakukan wawancara langsung dengan pihak
perusahaan yang dianggap berwenang memberikan keterangan yang dibutuhkan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah :
a. Studi Dokumentasi
Informasi dikumpulkan dari laporan keuangan PT. Bukit Kapur Reksa tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 serta data yang relevan dengan
penelitian baik dari pihak perusahan maupun yang berasal dari buku-buku literatur.
b. Teknik Wawancara
Data dikumpulkan melalui hasil wawancara dengan beberapa pegawai yang berwenang dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
6. Metode Analisis Data
Dalam analisis data yang terkumpul melalui penelitian ini, terlebih dahulu ditetapkan metode analisis yang akan dipergunakan sehingga pelaksanaannya
lebih mudah dan terarah serta dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan:
a. Metode Analisis Deskriptif
Adalah salah satu model analisis dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga diperoleh gambarn yang jelas
mengenai objek penelitian.
b.
Metode Analisis Korelasi Produck Moment pearson Korelasi Produck Moment pearson digunakan mencari hubungan atau untuk
menguji signifikansi hipotesis assosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal. Maka, untuk melihat hubungan aspek
kebijakan modal kerja dengan kemampulabaan dengan menggunakan bantuan aplikasi program SPSS versi 12.00.
Koefisien korelasi Produck Moment pearson berkisar dari -1 sampai 1, sehingga dapat ditulis dengan -1
≤ r
s
≤1. Tanda positif + menunjukkan arah hubungan dua variabel yang positif searah dan tanda negatif -
menunjukkan arah hubungan dua variabel yang negatif tidak searah. Interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono 1999:183, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 1999:183
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Magdalena 2004 mengenai Analisis Hubungan Manajemen Modal Kerja Terhadap Kemampulabaan pada PT.
Persero Angkasa Pura II Polonia Medan. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah rasio hubungan rasio Receivable Turnover, Working
Capital Turnover, Total Assets Turnover dengan rasio kemampulabaan ROI. Penelitian ini memakai data sekunder berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan selama delapan tahun terhitung dari tahun 1997-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada dua rasio variabel bebas
yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu rasio Working Capital Turnover dan rasio Total Assets Turnover yang memiliki
hubungan yang sigifikan dan positif terhadap kemampuan memperoleh laba perusahaan. Sedangkan rasio Receivable Turnover dan rasio lancar tidak memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kemampulabaan perusahaan.
B. Laporan Keuangan
Untuk megetahui perkembangan perusahaan, perlu diketahui keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Keadaan keuangan perusahaan dapat
diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun untuk menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil yang dicapai dalam
operasi perusahaan. Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari
Universitas Sumatera Utara
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang keuangan perusahaan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap data keuangan tersebut.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan posisi dalam keuangan atau bisa juga dinamakn laporan sumber
dan penggunaan dana, catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Untuk mengetahui pengertian
laporan keuangan akan dijelaskan sebagai berikut : Menurut Djarwanto 2001: 5 memberikan pengertian “Laporan keuangan
adalah hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan yang disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang
menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan”.
Sedangkan menurut Purba 2002: 36 memberikan pengertian “Laporan keuangan menggambarkan informasi potensi mengenai keuangan pada masa lalu
dan dapat memberikan petunjuk untuk menetapkan kebijakan pada masa yang akan datang”.
Menurut Harahap 2002: 7 memberikan pengertian “Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang
menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambil keputusan dan pertanggungjawaban”.
Laporan keuangan bermaksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
Universitas Sumatera Utara
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Tujuan laporan keuangan menurut Berstein 1983 adalah sebagai berikut Harahap, 2004: 197 :
1 Screening, analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan
kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan. 2
Understanding, memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.
3 Forecasting, analisa digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan di masa yang akan datang.
4 Diagnosis, analisa dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-
masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau masalah lain dalam perusahaan.
5 Evaluation, analisa dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam
mengelola perusahaan.
C. Modal Kerja