5. Manajemen Modal Kerja
Modal kerja yang tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya,agar mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari.
Menurut Djarwanto 2001: 87, manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah :
a. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, misalnya adanya kerugian karena debitur membayar, turunnya nilai
persediaan karena harganya merosot. b. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya tepat pada waktunya. c. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai
sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga. d. Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi
peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
e. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya.
f. Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada para langganan.
g. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan
supplies yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
h. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
6. Rasio Keuangan
Kriteria untuk menentukan apakah posisi keuangan sudah sehat atau tidak dapat diklasifikasikan menjadi lima macam rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas,
rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio laverageutang, dan nilai pasar. Tolak ukur menentukan sehat atau tidaknya dapat digunakan metode time series dan
cross section. Untuk perusahaan kecil dan menengah mungkin lebih tepat menggunakan metode lintas waktu time series, sedangkan untuk perusahaan
perseroan PT, kedua metode ini dapat digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua rasio yaitu rasio aktivitas dan rasio likuiditas. Alasan penulis
hanya menggunakan dua rasio karena penulis membahas masalah manajemen modal kerja. Seperti yang diketahui bahwa manajemen modal kerja berkaitan erat
dengan masalah pembelanjaan perusahaan, dimana dalam hal ini ada kaitannya dengan jumlah dana di aktiva lancar ataupun bagaimana proses pemenuhan
kewajiban jangka pendek perusahaan. Oleh karena itulah penulis menggunakan dua rasio keuangan untuk mengukur manajemen modal kerja perusahaan, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Rasio Aktivitas