LAPORAN KEUANGAN A. Laporan Laba Rugi Deskriptif rasio Kebijakan Modal Kerja

terhadap semua barang jadi, gudang bahan pengemas, gudang bahan baku dan kimia, serta gudang spare part. h. Kepala Bagian Research dan Development R and D Bertugas membuat usulan terhadap perusahaan di bidang teknologi. 3. Sekretaris Bertanggung jawab atas tugas-tugas administrasi, mencatat dan menyampaikan informasi yang diperlukan perusahaan

D. LAPORAN KEUANGAN A.

Neraca Neraca PT. Bukit Kapur Reksa memperlihatkan posisi aktiva yang kurang baik, dimana sepanjang tahun 2006 jumlah aktiva lancarnya lebih rendah dibandingkan aktiva tetapnya. Namun, jumlah aktiva lancar pada akhir tahun 2006 lebih besar dari aktiva tetapnya. Pada awal tahun 2006 jumlah aktiva lancar yang dimilikinya berkisar Rp 734.136.500 meningkat menjadi Rp 910.376.220 pada akhi periode tahun 2006. Posisi pasiva yang dimiliki PT. Bukit Kapur Reksa, menunjukkan bahwa hampir keseluruhan dari jumlah hutang jangka panjangnya lebih rendah dibandingkan dengan hutang lancar dan jumlah modal yang dimilikinya. Pada akhir tahun 2006, jumlah hutang jangka panjangnya lebih tinggi daripada jumlah hutang lancarnya. Berdasarkan ringkasan neraca di atas, dapat dilihat bahwa jumlah hutang lancar, hutang jangka panjang, dan jumlah modalnya pada awal tahun 2006 berkisar Rp 291.105.200 meningkat menjadi Rp 639.452.050M, Rp 0.9M, dan Rp 105M pada akhir periode tahun 2004. Universitas Sumatera Utara

B. Laporan Laba Rugi

Jumlah penjualan PT. Bukit Kapur Reksa menunjukkan kinerja yang baik dari segi volume dimana jumlah penjualan yang berhasil dibukukannya mengalami peningkatan pada akhir periode tahun 2006. Pada awal tahun 2006 jumlah penjualan yang dibukukan berkisar Rp 219.063.780 meningkat menjadi Rp 587.610.000. Dan laba bersih yang dibukukan perusahaan ini juga menunjukkan adanya peningkatan pada akhir tahun 2006 yaitu Rp 262.935.158. Pada awal tahun 2006, jumlah laba bersih yang dibukukan oleh perusahaan ini berkisar Rp 82.525.780. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Deskriptif rasio Kebijakan Modal Kerja

Berikut ini adalah paparan deskriptif rasio kebijakan modal kerja dan kemampuan memperoleh laba PT Bukit Kapur Reksa : Tabel 4.1 Perkembangan Rasio Kebijakan Modal Kerja PT. Bukit Kapur Reksa Tahun 2004-2006 X 1 X 2 X 3 X 4 Y Tahun 2004 Mean 58.624 170.456 1.072 36.952 5.816 Standar Deviasi 2099.768 4103.6 0.232 143.376 4.184 Tahun 2005 Mean 54.44 183.008 0.976 32.024 4.8 Standar Deviasi 1193.784 6470.936 0.28 46.544 6.728 Tahun 2006 Mean 62.872 197.192 0.784 38.392 6.024 Standar Deviasi 437.352 1399.976 0.832 70.288 15.848 58.648 183.552 0.944 35.792 5.544 1243.632 3991.504 0.448 86.736 8.92 Periode Mean rata-rata Standar Deviasi Rata-rata Keterangan Sumber: Laporan Keuangan PT. Bukit Kapur Reksa Dimana: X 1 = Rasio Cara Pembelanjaan Modal Kerja X 2 = Rasio Lancar X 3 = Tingkat Perputaran Modal Kerja X 4 1. Rasio Cara Pembelanjaan Modal Kerja X = Rasio aktiva Lancar Terhadap Jumlah Aktiva Y = Kemampuan Memperoleh Laba 1 Nilai rata-rata rasio cara pembelanjaan modal kerja . PT Bukit Kapur Reksa memperlihatkan penurunan pada tahun 2005 bila dibandingkan dengan tahun 2004 yaitu menjadi 54,44 dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 62,872. Nilai rata-rata rasio cara pembelanjaan Universitas Sumatera Utara modal kerjanya = 58,648 . N ilai standar deviasinya pada tahun 2005 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2004, dan pada tahun 2006 mengalami penurunan lagi menjadi 437,532. Nilai rata-rata dari standar deviasinya adalah 1243,632 2. Rasio Lancar X 2 Nilai rata-rata rasio lancar yang dimiliki PT Bukit Kapur Reksa selama tiga tahun penelitian mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2004 sebesar 170,456 meningkat pada tahun 2005 menjadi 183,008 . Nilai rata-rata rasio lancarnya = 183,552. Nilai standar deviasinya meningkat pada tahun 2005 dan menurun pada tahun 2006 menjadi 1399,976. Dan nilai rata-rata standar deviasinya sebesar = 3991,504 3. Tingkat Perputaran Modal Kerja X 3 Nilai rata-rata tingkat perputaran modal kerja PT Bukit Kapur Reksa selama tiga tahun penelitian mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2004 bernilai 1,072 turun menjadi 0,784 pada tahun 2006. Nilai rata- ratanya sebesar = 0,944. Nilai standar deviasi mulai dari tahun 2004 hingga tahun 2006 mengalami peningkatan. Nilai rata-rata standar deviasi = 0,448 4. Rasio Jumlah Aktiva Lancar Terhadap Jumlah Aktiva X 4 PT Bukit Kapur Reksa memiliki nilai rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva mengalami penurunan pada tahun 2005 dan naik pada tahun 2006. Nilai rata-rata rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva sebesar 35,792. Nilai standar deviasinya pada tahun 2004 sebesar Universitas Sumatera Utara 143,376 mengalami penurunan hingga tahun 2006 menjadi 70,288. Dan nilai rata-rata standar deviasinya = 86,736 5. Kemampuan Memperoleh Laba Y Kemampuan Memperoleh Laba PT Bukit Kapur Reksa mengalami penurunan pada tahun 2005 dan naik pada tahun 2006. Pada tahun 2004 sebesar 5,816 naik menjadi 6,024 pada tahun 2006. Nilai rata-rata kemampuan memperoleh labanya sebesar 5,544. Dan nilai standar deviasinya mengalami peningkatan selama tiga tahun penelitian. Nilai rata-rata standar deviasinya = 8,92 Adapun nilai rasio profitabilitas PT. Bukit Kapur Reksa, berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2004-2006, sebagai berikut: Tabel 4.2 Deskriptif PT. Bukit Kapur Reksa Tahun 2004-2006 Tahun ROI dalam 2004 7.00 2005 6,00 2006 8,00 Sumber: Laporan Keuangan PT Bukit Kapur Reksa ROI menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Dari Tabel 4.2 di atas, dapat dilihat pergerakan dari ROI tidak konstan dimana kadang mengalami kenaikan dan kadang mengalami penurunan juga. Kenaikan dapat dilihat pada tahun 2006, dimana pada tahun sebelumnya tahun 2005 ROI dari PT Bukit Kapur Reksa adalah sebesar 6, kemudian pada tahun 2006 ROI mengalami kenaikan menjadi 8. Hal ini disebabkan oleh naiknya laba Universitas Sumatera Utara bersih pada tahun tersebut, akan tetapi kenaikan total aktiva tidak begitu besar. Besarnya skala perbandingan dari tahun 2004 dengan tahun 2006 juga memberikan pengertian bahwa keuntungan perusahaan selama tiga tahun, tahun 2006 lah merupakan tahun dimana PT Bukit Kapur Reksa mengalami peningkatan keuntungan dari tahun sebelumnya yaitu laba bersih sebesar Rp 5.325.127.253,20 meningkat menjadi Rp 5.871.846.450,00. Berdasarkan analisis terhadap kemampuan memperoleh laba PT Bukit Kapur Reksa dengan menggunakan rasio cara pembelanjaan modal kerja, rasio lancar, tingkat perputaran modal kerja, dan rasio jumlah aktiva lancar terhadap jumlah aktiva sebagai variabel bebas selama tahun 2004 hingga tahun 2006, dapat dilihat perbandingan rasio sumber dana pada PT Bukit Kapur Reksa sebagai berikut : Tabel 4.3 Perkembangan Rata-rata Rasio Sumber Dana PT Bukit Kapur Reksa Tahun 2002-2004 Tahun Rasio ATHJP Rasio ATHL Rasio ALHJP Rasio ALHL 2004 0,19 0,40 5,49 2,13 2005 0,16 0,36 7,51 2,29 2006 0,26 0,56 7,49 2,46 Sumber : Data diolah Keterangan : AT = Aktiva Tetap AL = Aktiva Lancar HL = Hutang Lancar HJP = Hutang Jangka Panjang Berdasarkan pada Tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa perusahaan ini menggunakan kebijakan konservatif sebagai kebijakan modal kerjanya. Dikatakan menggunakan kebijakan konservatif, terlihat dari besarnya pemenuhan dana Universitas Sumatera Utara modal kerjanya menggunakan sumber dana jangka panjang dibandingkan dana jangka pendek.

B. Analisis Data Statistik