Deskripsi Lokasi Penelitian Uji Efektivitas Obat Kumur

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara USU. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan penelitian, seperti alat dan bahan untuk pelaksanaan kultur mikrobiologi dan alat inkubator untuk pengeraman bakteri. Penelitian dilaksanakan di ruangan laboratorium yang terletak di lantai 1 gedung Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Gedung Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara terletak di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Jalan Universitas No.1 Kampus Universitas Sumatera Utara Medan dengan batas wilayah:

5.1.2. Uji Efektivitas Obat Kumur

Uji efektivitas obat kumur dilakukan dengan membandingkan persentase penurunan jumlah koloni. Uji efektivitas ini dilakukan dengan cara mengumpulkan sampel saliva dari subjek penelitian. Pengambilan sampel saliva dibagi menjadi dua kali pengambilan untuk setiap obat kumur yang digunakan, dikarenakan keterbatasan alat yang tersedia. Pengambilan sampel saliva untuk obat kumur antiseptik povidon iodin 1 adalah pada tanggal 19 dan 20 November 2012. Sedangkan waktu pengambilan sampel saliva untuk obat kumur antiseptik klorheksidin glukonat 0,2 adalah pada tanggal 27 dan 28 November 2012. Setiap dilakukan penanaman sampel ke dalam media pembiakan, terlebih dahulu dilakukan penanaman kontrol media agar nutrien untuk menhindari kontaminasi mikroorganisme pada cawan petri yang telah disterilisasi dengan oven maupun mikroorganisme yang berasal dari larutan media agar nutrien. Selain media, dalam setiap penanaman sampel ke dalam media pembiakan, juga dilakukan penanaman kontrol buffer. Kontrol buffer dilakukan dengan cara menanamkan 1 ml cairan buffer fosfat pH 7,4 ke dalam media pembiakan agar nutrien. Tabel 5.1. Hasil Kontrol Media dan Kontrol Buffer Tanggal Penanaman Hasil Kontrol Media Kontrol Buffer 19 November 2012 Negatif Negatif 20 November 2012 Negatif Negatif 27 November 2012 Negatif Negatif 28 November 2012 Negatif Negatif Hasil pembacaan kontrol dan kontrol buffer dilakukan 48 jam setelah penanaman ke media pembiakan. Dari hasil pembacaan setelah 48 jam, tidak dijumpai adanya pertumbuhan koloni bakteri apapun baik dalam cawan kontrol maupun cawan kontrol buffer lihat tabel 5.1.. Setelah 48 jam masa pengeraman, dilakukan perhitungan hasil pembiakan saliva masing-masing obat kumur. Hasil perhitungan jumlah koloni dalam Colony Forming Units CFU sebelum dan setelah berkumur dengan menggunakan klorheksidin glukonat 0,2 dapat dilihat pada tabel 5.2. dibawah ini. Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Jumlah Koloni Sebelum dan Setelah Berkumur Dengan Menggunakan Klorheksidin Glukonat 0,2 Kode Sampel Sebelum Berkumur dalam CFU Setelah Berkumur dalam CFU 01 38000 7000 02 86000 2000 03 18000 1000 04 72000 1000 05 172000 4000 06 188000 17000 07 108000 2000 08 200000 1000 09 78000 2000 10 200000 45000 11 200000 52000 12 144000 10000 13 47000 2000 14 23000 8000 15 76000 1000 16 200000 47000 Data hasil perhitungan jumlah koloni sebelum dan setelah berkumur dengan menggunakan klorheksidin glukonat 0,2 diolah kembali untuk mendapatkan hasil dalam bentuk selisih perhitungan jumlah koloni dan persentase penurunan yang dibandingkan dengan hasil sebelum berkumur lihat tabel 5.3.. Dari hasil persentase penurunan jumlah koloni mikroorganisme setelah berkumur dengan klorheksidin glukonat 0,2 didapatkan rata-rata persentase penurunan yaitu sebesar 89,80 dengan standar deviasi sebesar 11,02. Tabel 5.3. Selisih Jumlah Colony Forming Units CFU Dengan Menggunakan Klorheksidin Glukonat 0,2 dan Persentase Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme Setelah Berkumur dengan Klorheksidin Glukonat 0,2 Nomor Sampel Selisih Jumlah Koloni dalam CFU Persentase Penurunan Jumlah Koloni 01 31000 81,58 02 84000 97,67 03 17000 94,44 04 71000 98,61 05 168000 97,67 06 171000 90,96 07 106000 98,15 08 199000 99,50 09 76000 97,44 10 155000 77,50 11 148000 74,00 12 134000 93,06 13 45000 95,74 14 15000 65,22 15 75000 98,68 16 153000 76,50 Hasil pembiakan sebelum dan setelah berkumur dengan povidon iodin 1 juga dilakukan perhitungan setelah 48 jam masa pengeraman. Hasil perhitungan koloni dalam bentuk Colony Forming Units CFU sebelum dan setelah berkumur dengan povidon iodin 1 disajikan dalam tabel 5.4.. Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Jumlah Koloni Sebelum dan Setelah Berkumur Dengan Menggunakan Povidon iodin 1 Kode Sampel Sebelum Berkumur dalam CFU Setelah Berkumur dalam CFU 01 212000 124000 02 152000 80000 03 244000 116000 04 68000 56000 05 136000 64000 06 280000 212000 07 300000 234000 08 48000 10000 09 128000 84000 10 25000 20000 11 300000 256000 12 108000 68000 13 37000 18000 14 186000 112000 15 248000 192000 16 17000 17000 Data hasil perhitungan jumlah koloni sebelum dan setelah berkumur dengan menggunakan povidon iodin 1 juga didapatkan data selisih perhitungan jumlah koloni dan persentase penurunan yang dibandingkan dengan hasil sebelum berkumur lihat tabel 5.5.. Dari hasil persentase penurunan jumlah koloni mikroorganisme setelah berkumur dengan povidon iodin didapatkan rata-rata persentase penurunan yaitu sebesar 37,14 dengan standar deviasi sebesar 17,08. Tabel 5.5. Selisih Jumlah Colony Forming Units CFU Dengan Menggunakan Povidon iodin1 dan Persentase Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme Setelah Berkumur dengan Povidon Iodin 1 Nomor Sampel Selisih Jumlah Koloni dalam CFU Persentase Penurunan Jumlah Koloni 01 88000 41,51 02 72000 47,37 03 128000 52,46 04 12000 17,65 05 72000 52,94 06 68000 24,29 07 66000 22,00 08 38000 79,17 09 44000 34,38 10 5000 20,00 11 44000 14,67 12 40000 37,04 13 19000 51,35 14 74000 39,78 15 56000 22,58 16 10000 37,04

5.2. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Efektivitas kumur-kumur dengan Baking Soda 2% terhadap indeks plak dan jumlah koloni bakteri saliva rongga mulut

2 6 53

Efektivitas kumur-kumur dengan larutan triclosan 0,3 % terhadap indeks plak dan jumlah koloni bakteri saliva rongga mulut

2 7 56

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

5 28 61

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 5 4

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 14

PERBEDAAN EFEKTIVITAS OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE DAN METHYLSALICYLATE DALAM MENURUNKAN JUMLAH KOLONI BAKTERI RONGGA MULUT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 52

Perbedaan efektivitas obat kumur chlorhexidine dan methylsalicylate dalam menurunkan jumlah koloni bakteri rongga mulut

1 3 48

Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 1 6