Teknik Pengumpulan Data Prosedur Pengambilan Sampel

• Nilai dan nilai • Nilai μ0, dan µa didapatkan dari penelitian sebelumnya yaitu : = 24,2 μ0 = 257,1 μa = 250,8 Sehingga, Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan untuk tiap kelompok percobaan adalah 16 orang subjek.

4.4. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Pengambilan Sampel

4.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung dari hasil analisis sampel penelitian, meliputi jumlah koloni sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan obat kumur dan jumlah koloni setelah dilakukan intervensi dengan menggunakan obat kumur. Sebelum dilakukan proses pengambilan sampel dan intervensi dengan mengguanakan obat kumur, subjek yang memenuhi kriteria inklusi akan dijelaskan mengenai informed consent. Setelah menyetujui informed consent, unsur-unsur kriteria eksklusi akan ditanyakan kepada subjek. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi, tidak termasuk kriteria eksklusi, dan bersedia untuk menjadi subjek penelitian akan dijelaskan mengenai prosedur eksperimen dan tata cara pengambilan sampel pada penelitian tersebut.

4.4.2. Prosedur Pengambilan Sampel

Adapun prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini adalah : 1. Subjek diminta untuk berkumur dengan 10 mililiter aquabidest terlebih dahulu selama 30 detik, kemudian hasil berkumur dibuang. 2. Setelah 2 menit dilakukan pengambilan sampel saliva dari subjek dengan cara meminta subjek mengeluarkan saliva pada wadah steril yang telah disediakan. 3. Selanjutnya subjek diminta berkumur dengan menggunakan salah satu dari obat kumur pertama sebanyak 10 mililiter selama 30 detik, kemudian hasil berkumur dibuang. 4. Setelah 2 menit berkumur dengan menggunakan obat kumur, dilakukan pengambilan sampel saliva untuk kedua kalinya dari subjek. 5. Satu minggu berikutnya, subjek diminta untuk datang ke laboratorium untuk mengambil sampel ketiga dan keempat. 6. Subjek diminta berkumur terlebih dahulu dengan 10 mililiter aquabidest selama 30 detik, kemudian hasil berkumur dibuang. 7. Selanjutnya diambil sampel saliva ketiga. 8. Selanjutnya, subjek diminta berkumur dengan menggunakan obat kumur kedua sebanyak 10 mililiter selama 30 detik, setelah itu, hasil kumuran dibuang. 9. Setelah 2 menit berkumur dengan menggunakan obat kumur kedua, dilakukan pengambilan sampel saliva untuk keempat kalinya dari subjek. 10. Setiap sampel yang telah didapatkan akan diberi identitas atau pengkodean sesegera mungkin setelah setiap prosedur pengambilan sampel dilakukan. Ini dilakukan agar sampel dapat segera diproses lebih lanjut. 11. Selanjutnya setiap sampel yang telah didapatkan dan diberi identitas akan divortex. 12. Sebanyak 1 mililiter sampel saliva dipindahkan kedalam tabung steril yang telah berisi 9 mililiter buffer fosfat pH 7,4. Dengan demikian, telah dilakukan pengenceran 1 : 10. 13. Kemudian, hasil pengenceran akan dilakukan kembali dengan menggunakan dilusi serial dengan buffer fosfat pH 7,4 hingga didapatkan pengenceran 1 : 1000. 14. Sebelum dilakukan pengambilan hasil pengenceran untuk diencerkan ke tahap berikutnya, sampel terlebih dahulu divortex untuk menghomogenkan larutan, sehingga akan mengurangi bias yang terjadi akibat ketidakhomogenan hasil pengenceran. 15. Selanjutnya, sebanyak 1 mililiter larutan akan ditanamkan ke agar nutrien. Selanjutnya, agar darah diinkubasi selama 48 jam secara aerob dalam suhu 37 C. 16. Setelah 48 jam, akan dilakukan pembacaan jumlah koloni.

4.5. Alat dan Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Efektivitas kumur-kumur dengan Baking Soda 2% terhadap indeks plak dan jumlah koloni bakteri saliva rongga mulut

2 6 53

Efektivitas kumur-kumur dengan larutan triclosan 0,3 % terhadap indeks plak dan jumlah koloni bakteri saliva rongga mulut

2 7 56

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

5 28 61

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 5 4

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 14

PERBEDAAN EFEKTIVITAS OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE DAN METHYLSALICYLATE DALAM MENURUNKAN JUMLAH KOLONI BAKTERI RONGGA MULUT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 52

Perbedaan efektivitas obat kumur chlorhexidine dan methylsalicylate dalam menurunkan jumlah koloni bakteri rongga mulut

1 3 48

Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 1 6