Gigi Anatomi Rongga Mulut

Gambar 2.3. Penampang Lidah Netter, 2011

2.1.4 Gigi

Manusia memiliki dua buah perangkat gigi, yang akan tampak pada periode kehidupan yang berbeda. Perangkat gigi yang tampak pertama pada anak- anak disebut gigi susu atau deciduous teeth. Perangkat kedua yang muncul setelah perangkat pertama tanggal dan akan terus digunakan sepanjang hidup, disebut sebagai gigi permanen. Gigi susu berjumlah dua puluh empat buah yaitu : empat buah gigi seri insisivus, dua buah gigi taring caninum dan empat buah geraham molar pada setiap rahang. Gigi permanen berjumlah tiga puluh dua buah yaitu : empat buah gigi seri, dua buah gigi taring, empat buah gigi premolar, dan enam buah gigi geraham pada setiap rahang Seeley et al., 2008. Gigi susu mulai tumbuh pada gusi pada usia sekitar 6 bulan, dan biasanya mencapai satu perangkat lengkap pada usia sekitar 2 tahun. Gigi susu akan secara bertahap tanggal selama masa kanak-kanak dan akan digantikan oleh gigi permanen. Gambar 2.4. Gigi Susu dan Gigi Permanen Tortorra et al., 2009 Gigi melekat pada gusi gingiva, dan yang tampak dari luar adalah bagian mahkota dari gigi. Menurut Kerr et al. 2011, mahkota gigi mempunyai lima buah permukaan pada setiap gigi. Kelima permukaan tersebut adalah bukal menghadap kearah pipi atau bibir, lingual menghadap kearah lidah, mesial menghadap kearah gigi, distal menghadap kearah gigi, dan bagian pengunyah oklusal untuk gigi molar dan premolar, insisal untuk insisivus, dan caninus. Bagian yang berada dalam gingiva dan tertanam pada rahang dinamakan bagian akar gigi. Gigi insisivus, caninus, dan premolar masing-masing memiliki satu buah akar, walaupun gigi premolar pertama bagian atas rahang biasanya memiliki dua buah akar. Dua buah molar pertama rahang atas memiliki tiga buah akar, sedangkan molar yang berada dibawahnya hanya memiliki dua buah akar. Bagian mahkota dan akar dihubungkan oleh leher gigi. Bagian terluar dari akar dilapisi oleh jaringan ikat yang disebut cementum, yang melekat langsung dengan ligamen periodontal. Bagian yang membentuk tubuh dari gigi disebut dentin. Dentin mengandung banyak material kaya protein yang menyerupai tulang. Dentin dilapisi oleh enamel pada bagian mahkota, dan mengelilingi sebuah kavitas pulpa pusat yang mengandung banyak struktur jaringan lunak jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf yang secara kolektif disebut pulpa. Kavitas pulpa akan menyebar hingga ke akar, dan berubah menjadi kanal akar. Pada bagian akhir proksimal dari setiap kanal akar, terdapat foramen apikal yang memberikan jalan bagi pembuluh darah, saraf, dan struktur lainnya masuk ke dalam kavitas pulpa Seeley et al., 2008, Tortorra et al., 2009.

2.2. Flora Normal

Dokumen yang terkait

Efektivitas kumur-kumur dengan Baking Soda 2% terhadap indeks plak dan jumlah koloni bakteri saliva rongga mulut

2 6 53

Efektivitas kumur-kumur dengan larutan triclosan 0,3 % terhadap indeks plak dan jumlah koloni bakteri saliva rongga mulut

2 7 56

Efektivitas Ekstrak Siwak 1% (Salvadora Persica) sebagai Obat Kumur dalam Mengurangi Akumulasi Plak pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

5 28 61

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 5 4

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTISEPTIK CHLOREXIDINE GLUKONAT DENGAN PHENOXYLETHANOL Perbandingan Efektivitas Antiseptik Chlorexidine Glukonat dengan Phenoxylethanol terhadap Penurunan Angka Kuman pada Telapak Tangan.

0 2 14

PERBEDAAN EFEKTIVITAS OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE DAN METHYLSALICYLATE DALAM MENURUNKAN JUMLAH KOLONI BAKTERI RONGGA MULUT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 52

Perbedaan efektivitas obat kumur chlorhexidine dan methylsalicylate dalam menurunkan jumlah koloni bakteri rongga mulut

1 3 48

Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

0 1 6