Penelitian mengenai potensi ekstrak kulit buah manggis sebagai anti oksidan telah banyak dilakukan. Namun demikian, belum dilakukan penelitian
tentang pengaruh ekstrak kulit buah manggis terhadap kandungan Cu Zn SOD pada organ tubuh khususnya di ginjal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk melihat pengaruh ekstrak kulit buah manggis terhadap kandungan antioksidan intrasel copper zinc superoxide dismutase Cu Zn SOD pada ginjal
mencit secara immunohistokimia.
1.2. Perumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit manggis terhadap perubahan gambaran makroskopis, mikroskopis dan tampilan immunohistokimia
antioksidan endogen copper zinc superoxide dismutase Cu Zn SOD ginjal mencit jantan strain DDW setelah diberi MSG dibandingkan dengan vitamin E.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit manggis EEKM terhadap perubahan makroskopik, mikroskopik dan tampilan
immunohistokimia antioksidan endogen copper zinc superoxide dismutase Cu Zn SOD pada ginjal mencit jantan strain DDW setelah dipapari oleh MSG
dibandingkan dengan vitamin E.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian EEKM terhadap perubahan berat, warna dan konsistensi pada ginjal mencit jantan strain DDW yang
dipapari oleh MSG dan di bandingkan dengan vitamin E.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian EEKM terhadap mikroskopis ginjal mencit jantan strain DDW yang papari oleh MSG dibandingkan
dengan vitamin E yang dinilai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin. 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian EEKM terhadap tampilan
immunohistokimia antioksidan endogen copper zinc superoxide dismutase Cu Zn SOD sel ginjal mencit jantan strain DDW yang papari
oleh MSG dibandingkan vitamin E.
1.4. Hipotesis
Terdapat perbedaan terhadap gambaran makroskopik, mikroskopis dan tampilan immunohistokimia antioksidan endogen copper zinc superoxide
dismutase Cu Zn SOD ginjal mencit yang dipapari MSG yang mendapat perlakuan pemberian ekstrak etanol kulit manggis.
Universitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi ilmiah mengenai ekstrak etanol kulit manggis Garcinia mangostana Linn. dan dapat dijadikan pertimbangan bagi
masyarakat untuk menggunakan ekstrak etanol kulit manggis sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas yang disebabkan oleh MSG.
2. Berguna sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya untuk pengembangan obat tradisional, khususnya sebagai antioksidan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Monosodium Glutamat
Gambar 2.1 Rumus bangun Monosodium glutamat Inuwa, 2011 Monosodium glutamat MSG berupa serbuk kristal putih dengan rumus
molekul C
5
H
8
NNaO
4
,
berat molekul 187,13, mempunyai sifat kelarutan
74 g100 ml air sangat mudah larut dalam air, tetapi tidak bersifat higroskopis dan praktis tidak larut dalam pelarut organik umum seperti eter
Wikipedia, 2012. MSG mengandung 78 asam glutamat, 22 sodium dan 1 air Eweka, 2011.
Glutamat alami yang berbentuk L- glutamic acid pertama kali ditemukan pada tahun 1866 oleh Karl Ritthausen seorang peneliti Jerman yang
mengisolasinya dari tepung gluten. Garam asam glutamat pertama kali ditemukan oleh Kikunae Ikeda pada tahun 1908 dan mengidentifikasi rasa umami dari asam
glutamat serta berhasil mengisolasi asam glutamat dari tumbuhan laut genus lami
naria atau disebut “konbu” di Jepang yang memiliki cita rasa yang khas yang disebut umami yaitu suatu elemen rasa yang dijumpai pada elemen alamiah
Universitas Sumatera Utara
seperti kaldu dimana karakteristik umami berupa sedap, lezat dan enak berbeda dengan empat rasa yang lain yaitu pahit, manis, asin, dan asam
Jinap, et al., 2010. Glutamat juga dibentuk oleh tubuh dan berikatan dengan asam amino lain
untuk membentuk struktur protein. Apabila glutamat berikatan dengan molekul protein menjadi tidak berasa dan tidak akan menimbulkan rasa umami pada
makanan, namun hidrolisa protein oleh pemanasan selama proses pemasakan akan menyebabkan pelepasan glutamat sehingga glutamat menjadi bentuk bebas yang
dapat menimbulkan rasa umami. Glutamat dalam bentuk bebas banyak ditemukan dalam bahan makanan seperti keju, daging dan sayuran, kedelai, jamur, teh hijau
dan kol bahkan air susu ibu juga mengandung glutamat. Konsentrasi glutamat yang paling tinggi terdapat pada tomat matang 140 mg100g dan keju parmesan
1200 mg100g Jinap, et al., 2010; Khropycheva, et al., 2009. MSG banyak digunakan pada masakan Cina dan Asia tenggara yang dikenal dengan nama
ajinomoto, sasa, vet-sin, miwon, atau weichaun. Tubuh memetabolisme glutamat yang berasal dari MSG dengan cara yang
sama dengan terhadap glutamat alami. Tubuh hanya akan mengenali glutamat, tetapi tidak dapat membedakan dari mana asalnya, apakah berasal dari keju,
tomat, jamur, atau berasal dari MSG Jinap, et al., 2010. MSG diabsorbsi sangat cepat didalam saluran cerna dan menyebabkan
meningkatnya kadar glutamat dalam plasma darah Abbas, et al., 2011. Dalam sirkulasi MSG akan berdisosiasi menjadi natrium dan L- glutamat, L-glutamat
akan melewati mesothelial peritoneal sel dan tiba di aliran darah melalui suatu
Universitas Sumatera Utara
sistem transportasi menggunakan ATP. sebagian L- glutamat akan berkonjugasi di dalam sel dan akan mengalami proses eliminasi dan sebagian lagi akan berubah
menjadi glutamin Abass, et al ., 2011 Reseptor glutamat ada 2 jenis, ionotropik dan metabotropik. Reseptor
Jenis ionotropik terkait kanal ion ada tiga, yaitu N-methyl-D-aspartate receptor NMDA,
α-amino-3-hydroxy-5-methyl-4-isoxazolepropionate receptor AMPA and kainite receptor KA. Reseptor NMDA ini banyak ditemukan diotak yaitu
pada bagian cortex cerebral dan hippocampus, selain itu ditemukan juga pada jaringan ekstraneuronal seperti sel beta pankreas, saluran urogenital pria bagian
bawah, ginjal dan limfosit Gao, et al., 2007
;
Abass, et al., 2011
.
Glutamat memicu reseptor NMDA dengan efek membuka reseptor sehingga terjadi pembukaan kanal ion Ca
+2
, ion kalsium yang masuk akan mengaktifkan enzim enzim seperti protease, lipase dan endonuklease yang dapat
berpengaruh terhadap posfolipid yang merupakan penyusun membran sel Kumar, et al., 2004, proses ini disertai pelepasan radikal oksigen bebas
berbentuk radikal superoxide O
2 .-
, oleh SOD akan dirubah menjadi bentuk H
2
O
2,
dengan adanya logam Fe
2+
melalui reaksi Fenton akan terbentuk radikal hidroksi OH
-
dan diakhiri dengan peroksidasi lipid, peroksidasi protein dan kerusakan DNA, sehingga menyebabkan peroksidasi membran sel yang kemudian pecah dan
isi sel mengalir keluar dan mengalami kematian sel akibat nekrosis Gao, et al., 2007
;
Abass, et al ., 2011
.
Konsumsi MSG sangat kecil pengaruhnya terhadap kadar glutamat didalam air susu ibu dan tidak bisa menembus plasenta International Food
Universitas Sumatera Utara
Information Council Foundation. Pada tahun 1958 Menurut FDA MSG masuk dalam kategori
“generally recognized as safe” GRAS, sama seperti bahan tambahan lain seperti garam, cuka dan baking powder IFIC Foundation,
sehingga tahun 1970 FDA menetapkan batas aman konsumsi MSG 120 mgkg berat badanhari yang disetarakan dengan konsumsi garam Ardyanto, 2004.
Bila penggunaanya dalam jumlah besar dan lama MSG dapat menimbulkan berbagai macam gejala berupa rasa kebas, jantung berdebar-debar,
mual dan sakit kepala, gejala ini kemudian dikenal dengan Chinese restaurant syndrome Attia, et al., 2008. Oleh karena itu penelitian terhadap efek MSG
banyak dilakukan, dari penelitian yang dilakukan oleh Inuwa, et al., 2011, masyarakat Nigeria menggunakan MSG selain sebagai penyedap juga digunakan
sebagai pemutih pakaian untuk menghilangkan noda dari pakaian, dari sini timbul pemikiran bahwa zat pemutih bisa saja berefek berbahaya pada jaringan dan organ
pada tubuh yang menyebabkan penyakit bila di konsumsi sebagai penyedap makanan, didapatkan hasil bahwa MSG dengan dosis 200 mg, 300 mg dan 400 mg
selama empat minggu menimbulkan efek toksikologi pada ginjal yang ditandai dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin.
Penelitian yang dilakukan oleh Bertolin, et al, 2011, menemukan bahwa pemberian MSG dengan dosis 4 mgg BB secara intra peritoneal memperlihatkan
bahwa MSG merupakan zat yang reaktif dalam menginduksi lipid peroksidasi yang menghasilkan malondialdehyd yang dideteksi menggunakan Thiobarbituric
test. Selain itu pemberian MSG 830 mgkg BB selama 28 hari memperlihatkan
Universitas Sumatera Utara
perubahan pada jaringan ginjal seperti adanya pembengkakan pada endothelium glomerulus dan atropi glomerulus Abbas, et al., 2011
2.2 Garcinia Mangostan Linn