maupun yang terbentuk dari luar ginjal Wresdiyati, et al., 2002. Pengamatan immunohistokimia dilakukan terhadap inti sel tubulus proksimal dan tubulus
distal renalis yang memberikan reaksi positif pada berbagai tingkat kandungan Cu Zn SOD yaitu coklat tua positif kuat+++, coklat sedang positif sedang++,
coklat muda campur biru positif lemah+, dan warna biru negatif-.
2.5 Vitamin E Tokoferol
Gambar 2.5 α- Tokoferol Murray, et al., 2003
Vitamin E merupakan senyawa 6-hidroksikromana tokol yang tersubsitusi isoprenoid seperti pada gambar 2.5. Di alam vitamin E terdiri dari
berbagai jenis seperti: α tokoferol 5,7,8-Trimetil tokol, tokoferol 5,8-Dimetil
tokol, tokoferol 7,8-Dimetil tokol, δ tokoferol 8-Metil tokol, yang mempunyai aktifitas biologis terbesar dan distribusi alami yang paling luas adalah
α tokoferol dengan rumus kimia C
29
H
50
O
2
Murray, et al., 2003. Alfa tokoferol berupa minyak kental jernih, warna kuning atau kuning
kehijauan, tidak larut dalam air, sukar larut dalam larutan alkali, larut dalam etanol, eter, aseton dan dalam minyak nabati, mudah larut dalam kloroform
Eitenmiller, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Tokoferol merupakan antioksidan non enzimatik, memutus reaksi rantai radikal bebas dengan mekanisme mendonorkan ion hidrogen fenolat kepada
radikal bebas peroksil asam lemak tak jenuh ganda yang terperoksidasi seperti persamaan berikut ini:
ROO
.
+ TocOH ROOH + TocO
.
ROO
.
+ TocO
.
ROO + Produk non radikal bebas
Radikal bebas fenoksi yang dihasilkan dapat bereaksi dengan vitamin C untuk menghasilkan kembali tokoferol atau bereaksi dengan radikal bebas
peroksil berikutnya sehingga cincin kromana serta rantai samping dioksidasi menjadi produk bukan radikal bebas. Kerja vitamin E akan efektif bila bekerja
pada konsentrasi oksigen tinggi sehingga vitamin E cenderung terdapat pada struktur lipid yang terpajan tekan parsial O
2
paling tinggi seperti membran eritrosit dan retina.
Sumber vitamin E banyak terdapat dialam seperti benih gandum, minyak biji bunga matahari, minyak jagung dan kedelai dapat rusak oleh proses
pemasakan dan pengolahan makanan seperti proses deep freezing. Gangguan absorbsi lemak dapat menyebabkan defisiensi Vitamin E karena tokoferol larut
dalam lemak makanan dan dibebaskan serta diserap saat lemak dicerna. Vitamin E tersimpan dalam jaringan adipose karena itu kondisi defisiensi vitamin E dapat
ditemukan pada kondisi steatore kronis, penyakit hepar kolestatik, kistik fibrosis dan pasien yang menjalani operasi reseksi usus Murray, et al., 2003
Universitas Sumatera Utara
2.6 Ginjal