c. Dehidrasi, gangguan asam basa asidosis metabolic dan gangguan
elektrolit. d.
Hipoglikemia gula darah 40 mg . e.
Gagal ginjal akut urin 1 ml kgBB jam, kreatinin serum 3 mg. f.
Edema paru akut. g.
Kegagalan sirkulasi atau syok tekanan nadi 20 mmHg. h.
Kecenderungan terjadi perdarahan i.
Hiperpireksia hipertermia suhu badan 41 ° C j.
Hemoglobinuria atau black water fever k.
Ikterus kadar bilirubin darah 3 mg l.
Hiperparasitemia 5 eritrosit dihinggapi parasit m.
Komplikasi pada ibu hamil janin
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit malaria
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit malaria bisa dari biologi parasit, vector, ekologi manusia dan lingkungan menjadi hambatan untuk
menanggulangi malaria.
3.1 Faktor parasit
Agar dapat hidup terus sebagai spesies, parasit malaria harus ada dalam tubuh harus ada dalam tubuh manusia untuk waktu yang cukup lama dan
menghasilkan gametosit jantan dan betina pada saat yang sesuai untuk penularan. Parasit juga harus menyesuaikan diri dengan sifat – sifat spesies nyamuk
Universitas Sumatera Utara
anopheles yang anthrofilik agar sporogoni dimungkinkan dan menghasilkan sprozoid yang infektif.
3.2 Faktor manusia
Secara umum pada dasarnya orang dapat terkena malaria. Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin sebenarnya berkaitan dengan
perbedaan derajat kekebalan karena variasi keterpaparan kepada gigitan nyamuk. Bayi di daerah endemik malaria mendapat perlindungan antibodi maternal yang
diperoleh secara transplasental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respons imun yang lebih kuat dibanding laki –laki, namun
kehamilan menambah resiko malaria. Malaria pada wanita hamil mempunyai dampak yang buruk terhadap
kesehatan ibu dan anak antara lain berat badan lahir rendah, abortus, partus prematur, kematian janin intra uterin. Faktor –faktor genetik pada manusia dapat
mempengaruhi terjadinya malaria dengan pencegahan invasi parasit ke dalam sel, mengubah respon imunologik atau mengurangi keterpaparan terhadap vektor.
Beberapa factor genetik bersifat protektif terhadap malaria ialah golongan darah Duffi negative, Haemoglobin S yang menyebabkan sincle cell anemia, Thalasemia
alfa dan beta, hemoglobinopati lainnya hbF dan hb E, defisiensi G-6-PD dan Ovalositosis Harijanto,2010.
Sebagian manusia kurang memahami cara pencegahan penyakit malaria. Pencegahan malaria yang utama adalah melindungi diri untuk menghindari kontak
dengan nyamuk, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitarnya,
Universitas Sumatera Utara
memasang kawat kasa pada ventilasi rumah agar nyamuk tidak masuk, memakai pakaian lengan panjang pada saat tidur, mengurangi aktivitas diluar rumah waktu
malam hari, menjauhkan kandang hewan peliharaan dari rumah dan makan makanan yang bergizi untuk menjaga kekebalan tubuh serta jangan makan obat
malaria sembarangan bila belum diperiksa.
3.3 Faktor Nyamuk